Sub sistem produksi dan nilai tambah
dan galian. Keberlanjutan dan pertumbuhan sektor pertanian sangat tergantung pada aspek pengelolaannya yang tepat. Keunggulan sektor pertanian pun terlihat
dari nilai pertumbuhan proporsional yang paling besar dan bernilai positif. Artinya secara proporsional relatif unggul. Demikian pula halnya bila dilihat dari
Pertumbuhan Pangsa Wilayah menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai daya saing yang paling tinggi. Sedangkan aspek infrastruktur masih mengahadpi
kendala dengan lemahnya penyediaan infrastruktur yang diperlukan untuk memacu kegiatan perekonomian. Infrastruktur dasar tersebut adalah aksesibilitas
perhubungan dari dank ke Nunukan maupun di dalam Kabupaten Nunukan sendiri, ketersediaan listrik dan penyediaan air bersih.
Interaksi antar komponen sistem pengembangan tersebut diharapkan mampu mendukung pencapaian tujuan pengembangan perikanan tangkap di
wilayah perbatasan yaitu meningkatkan pendapatan nelayan dan negara melalui penyempurnaan sistem perdagangan hasil tangkapan ke luar negeri, menjaga
kelestarian sumberdaya ikan di wilayah perairan perbatasan melalui penanganan praktek IUU Fishing, dan meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Malaysia
dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan.
Kebijakan pengembangan
perikanan di perbatasan
Peningkatan aksesibilitas
Penyediaan infrastruktur
Pemberian insentif investasi
Penurunan biaya produksi
Pengembangan industri
pengolahan pasca panen
Pertumbuhan ekonomi
Peningkatan arus barang
Pengembangan industri
pendukung
Gambar 29 Model konseptual bagi lingkungan strategis pada
pengembangan perikanan tangkap di Nunukan 9.3.5
Integrasi model
Sub-sub model konseptual yang ada pada dasarnya merupakan suatu kesatuan yang saling berinteraksi untuk membangun suatu sistem pengembangan
perikanan tangkap di wilayah Kabupaten Nunukan yang merupakan perbatasan antara Indonesia-Malaysia Gambar 30. Hal yang sangat mendasar adalah perlu
adanya kebijakan yang menyeluruh mengenai pengembangan perikanan tangkap di wilayah perbatasan. Hal tersebut perlu dirumuskan dalam suatu masterplan
rencana induk pengembangan perikanan tangkap di wilayah perbatasan.
Masterplan Pengembangan Perikanan
Tangkap di Wilayah Perbatasan
Model kemandirian nelayan dan
hubungan sosial Model
kelembagaan pengelolaan
Model peningkatan produktifitas dan
nilai tambah Model lingkungan
strategis Peningkatan harga
jual Pengelolaan yang
efektif Peningkatan
produksi Peningkatan
pendapatan Peningkatan
aksesibilitas Pertumbuhan
ekonomi
Nelayan yang mandiri
Kelembagaan pengelolaan yang
efektif Pendapatan nelayan
yang memadai Infrastruktur
wilayah yang memadai
Menjaga kelestarian sumberdaya ikan di
wilayah perairan perbatasan
Meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan
Malaysia dalam pemanfaatan sumberdaya
perikanan Meningkatkan
pendapatan nelayan dan negara
Model konseptual :
Tujuan Model :
Indikator Keberhasilan :
Tujuan Pembangunan :
Gambar 30 Integrasi model pengembangan perikanan tangkap di Nunukan