Tantangan dan kendala pembangunan wilayah perbatasan

wilayah Indonesia dengan masyarakat di negara tetangga. Analisis ini dilakukan secara deskriptif dengan melihat lapisan masyarakat stratifikasi sosial, interaksi dan mobilitas sosial. Gambar 5 Peta lokasi penelitian Tabel 2 Data yang dibutuhkan Tujuan Data yang Dibutuhkan Sumber data Metode pengumpulan Analisis komoditas unggulan Jumlah produksi dan nilai produksi penangkapan Kabupaten Nunukan Jumlah produksi dan nilai produksi penangkapan ikan Propinsi Kalimantan Timur Dinas Perikanan dan Kelautan Data sekunder Analisis sumberdaya ikan  Produksi penangkapan jumlah, jenis ikan dan sebaran wilayah  Nilai produksi  Trip penangkapan  Daerah daerah penangkapan  Dinas Perikanan dan Kelautan  Nelayan Data sekunder Wawancara Analisis unit penangkapan Armada penangkapan jumlah, jenis, ukuran dan sebaran Alat tangkap jumlah, jenis, ukuran dan sebaran Dinas Perikanan dan Kelautan Data sekunder Analisis tingkat teknologi penangkapan Persepsi nelayan dan pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan tentang aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya ikan dan peraturan pengoperasian alat tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan, Wawancara dan pengisian kuisioner Analisis praktek IUU Fishing Aktifitas penangkapan illegal, Unreported dan unregulated hasil tangkapan, armada, alat tangkap, daerah penangkapan Nelayan Wawancara dan observasi lapangan Analisis Infrastuktur Pelabuhan Perikanan Fasilitas pelabuhan perikanan jumlah, sebaran, ketersediaan dan kapasitas fasilitasnya Dinas Perikanan dan Kelautan, Pengelola pelabuhan dan nelayan Data sekunder, wawancara, observasi lapangan Pengolahan hasil tangkapan Jenis, skala dan sebaran pengolah, kebutuhan bahan baku Dinas Perikanan dan Kelautan, pengusaha pengolahan ikan Data sekunder dan wawancara Distribusi dan pemasaran Hasil tangkapan yang didistribusikan jenis ikan, volume, tujuan pemasaran, moda transportasi Dinas Perikanan dan Kelautan, pedagang ikan Data sekunder dan wawancara Sumberdaya manusia perikanan tangkap Jumlah dan kualitas SDM nelayan sebaran umur, geografis, tingkat pendidikan Dinas Perikanan dan Kelautan dan nelayan Data sekunder dan wawancara Lanjutan Tabel 2 Tujuan Data yang Dibutuhkan Sumber data Metode pengumpulan Pola hubungan sosial dan kemasyarakatan Karakter sosial masyarakat nelayan latar belakang dan daerah asal, interaksi dan mobilitas sosial, hubungan antar kelompok masyarakat Nelayan Wawancara dan observasi Kelembagaan pengelolaan perikanan tangkap di wilayah perbatasan Jenis lembaga yang terkait dengan pengelolaan perikanan tangkap di wilayan perbatasan Tugas dan wewenang masing- masing lembaga Hubungan tata kerja antar lembaga pengelola Instansi terkait Wawancara dan telaah dokumen organisasi

3.3.2 Analisis pengembangan produksi penangkapan 1.

Ketersediaan sumberdaya ikan Analisis dilakukan dengan melihat kecenderungan jumlah hasil tangkapan tiap upaya penangkapan Catch per Unit Effort, CPUE. Penghitungan CPUE didasarkan pada satuan trip penangkapan maupun armada penangkapan. CPUE yang meningkat setiap tahunnya menunjukkan bahwa sumberdaya ikan yang ada di perairan tersebut relatif masih tersedia, demikian sebaliknya.

2. Komoditas unggulan

Komoditas unggulan adalah komoditas ikan yang layak diusahakan saat ini dan di masa yang akan datang. Penentuan komoditas unggulan dilakukan dengan menggunakan metode skoring dengan kriteria ketersediaan komoditas, nilai ekonomi dan daya saing. Ketersediaan komoditas didekati dengan besaran produksi dan nilai pertumbuhan produksi hasil tangkapan ; nilai ekonomi didekati dengan melihat pertumbuhan nilai produksi ; sedangkan daya saing komoditas didekati dengan menggunakan metode Location Quation. Langkah-langkah penentuan komoditas unggulan dengan metode skoring ini adalah sebagai berikut : 1 Mentabulasi jumlah produksi pada tahun terakhir dan mengurutkannya mulai produksi terkecil sampai terbesar. Langkah selanjutnya adalah mengkelompokkannya ke dalam lima interval nilai dan memberikan nilai 1 untuk interval yang paling kecil dan seterusnya sampai nilai 5 untuk interval yang paling besar. 2 Mentabulasikan pertumbuhan produksi selama 5 tahun terakhir mulai dari yang mempunyai pertumbuhan produksi terendah sampai tertinggi. Langkah selanjutnya adalah mengkelompokkannya ke dalam lima interval nilai dan memberikan nilai 1 untuk interval yang paling kecil dan seterusnya sampai nilai 5 untuk interval yang paling besar. 3 Mentabulasi nilai produksiproduksi tahun terakhir mulai dari yang terendah sampai tertinggi. Langkah selanjutnya adalah mengelompokkannya ke dalam lima interval nilai dan memberikan nilai 1 untuk interval yang paling rendah dan seterusnya sampai nilai 5 untuk interval yang paling besar 4 Mentabulasi keberadaan jenis ikan tersebut selama 5 tahun terakhir. Setelah itu mengelompokkannya kedalam lima interval dan memberi nilai 1 apabila hanya ada dalam satu tahun dan seterusnya sampai nilai 5 apabila ada sepanjang 5 tahun. 5 Mentabulasi jumlah LQ per jenis ikan pada tahun terakhir dan mengurutkannya mulai produksi terkecil sampai terbesar. Setelah itu mengelompokkannya ke dalam lima interval nilai dan memberikan nilai 1 untuk interval yang paling kecil dan seterusnya sampai nilai 5 untuk interval yang paling besar. Adapun formula perhitungan LQ per jenis ikan adalah sebagai berikut : Vt Vi vt vi LQ i Lqi : Nilai LQ untuk jenis ikan ke i vi : produksi hasil tangkapan jenis ikan i pada tingkat wilayah Kab. Nunukan vt : produksi total wilayah Kab. Nunukan Vi : produksi hasil tangkapan jenis i pada tingkat nasional Vt : produksi total nasional 6 Menjumlahkan nilai dari skor masing-masing kriteria. Jenis ikan yang mempunyai nilai tinggi dikatagorikan sebagai komoditas unggulan Kab. Nunukan.

3. Tingkat teknologi penangkapan

Analisis ini dilakukan dengan menganalisis perkembangan jumlah armada penangkapan dengan menggunakan metode trend linear model, yaitu dengan persamaan : bx a Y 2 2 X X N Y X XY N b N X b N Y a Keterangan : Y : jumlah kapal penangkap ikan a : bilangan tetap nilai dari Y bila X = 0 b : perubahan rata-rata Y terhadap perubahan per unit X X: variabel bebas waktu Tingkat teknologi penangkapan ikan dianalisis dengan melihat efektifitas dan efisiensi penggunaan alat tangkap tersebut. Efektifitas merupakan ukuran tingkat keberhasilan penggunaan alat tangkap sesuai dengan target penangkapan. Efektifitas diukur dengan melihat produktivitas penangkapan baik produktivitas per alat tangkap maupun produktivitas nelayan. Sedangkan efisiensi diukur dengan penggunaan input produksi yang lebih kecil dan mendapatkan hasil yang sama atau bahkan lebih besar.

4. Analisis praktek IUU Fishing

Mengidentifikasi praktek-praktek IUU Fishing mencakup pola-pola pelanggaran yang dilakukan, unit penangkapan yang digunakan dan daerah penangkapan target, daerah asal nelayan dan jaringan pemasarannya. Data yang digunakan sebagai dasar adalah hasil observasi di lapangan dan wawancara dengan pihak terkait nelayan, pedagang, petugas keamanan laut

5. Analisis infrastuktur pelabuhan perikanan

Analisis dilakukan dengan melihat ketersediaan dan kapasitas fasilitas pelabuhan perikanan dalam rangka melayani aktifitas-aktifitas penangkapan ikan. Ketersediaan fasilitas dilihat dengan melihat fasilitas yang dibutuhkan baik