Sub sistem pemasaran hasil tangkapan dan hubungan sosial

Tabel 45 Perbandingan model konseptual dengan dunia nyata pada sub sistem peningkatan produktifitas dan nilai tambah Aktifitas pada model Eksistensi Bagaimana dilakukan Siapa yang mela kukan Bagai mana hasil nya Tindakan yang diperlukan Penyusunan kebijakan pengelolaan perikanan yang komprehensif Belum ada - - - Menyusun masterplanblue print kebijakan pengelolaan Penguatan kelembagaan nelayan Ada Pemben tukan KUB DKP Nunukan Belum efektif Penguatan kelembagaan nelayan Peningkatan keterampilan nelayan ada pelatihan DKP Nunukan Belum menjang kau semua nelayan Peningkatan keterampilan nelayan Penguatan permodalan Belum ada - - - Penguatan permodalan Peningkatan kemampuan armada penangkapan ada motorisasi DKP Belum efektif, kurang tetap sasaran Upaya peningkatan daya jangkau armada penangkapan Fasilitasi kebutuhan melaut Tidak secara kelembagan - - - Optimalisasi fungsi pelabuhan perikanan Pembangunan pelabuhan perikanan PP yang baru belum jadi pembanguna n DKP Masih belum optimal Percepatan pembangunan pelabuhan perikanan Pengembangan industri pengolahan - - - - Pengembangan industri pengolahan diintegrasikan dengan PP Penanganan IUU Fishing Sdh dilakukan patroli DKP, AL Belum optimal Optimalisasi penanganan IUU fishing Tabel 46 Perbandingan model konseptual dengan dunia nyata pada sub sistem pemasaran dan hubungan sosial Aktifitas pada model Eksistensi Bagaimana dilakukan Siapa yang melakukan Bagai mana hasilnya Tindakan yang diperlukan Penyusunan kebijakan pemerintah Belum ada - - - Menyusun masterplanblue print kebijakan pengelolaan Pembentukan perkumpulan nelayan Tidak ada - - - Pembentukan perkumpulan nelayan Lanjutan Tabel 46 Aktifitas pada model Eksistensi Bagaimana dilakukan Siapa yang melakukan Bagai mana hasilnya Tindakan yang diperlukan Pemberdayaan dan pendampingan nelayan Sudah ada Penyuluhan Badan pemberda yaan nelayan Belum efektif Mengoptimalkan peran penyuluh perikanan Fasilitasi kerjasama - - - - Perlu dilakukan inisiasi kerjasama dalam bidang perikanan tangkap Kemitraan nelayan dan dengan pedagang Sdh terbentuk Hubungan patron client Nelayan- pedagang Belum memberi kan rasa keadilan Formulasi ulang sistem kemitraan nelayan Kontrak pemasaran dengan pedagang Tawau - - - - Inisiasi kerjasama Tabel 47 Perbandingan model konseptual dengan dunia nyata pada sub kelembagaan pengelolaan Aktifitas pada model Eksistensi Bagaimana dilakukan Siapa yang melakukan Bagaimana hasilnya Tindakan yang diperlukan Kebijakan pengembangan perikanan tangkap - - - - Menyusun masterplanblue print kebijakan pengelolaan Melakukan reformulasi ulang tugas pokok dan fungsi - - - - Melakukan reformulasi ulang tugas pokok dan fungsi Melakukan koordinasi pengelolaan Sdh dilakukan Rapat koordinasi DKP Belum efektif Melakukan pembagian kerja yang jelas Penguatan kelembagaan pengelola Sdh dilakukan Penyediaan sarana, SDM DKP Perlu ditingkatkan Penguatan kelembagaan pengelola Tabel 48 Perbandingan model konseptual dengan dunia nyata pada sub lingkungan strategis Aktifitas pada model Eksistensi Bagaimana dilakukan Siapa yang melakukan Bagaima na hasilnya Tindakan yang diperlukan Kebijakan pengem bangan perikanan tangkap - - - - Menyusun masterplanblue print kebijakan pengelolaan Penyediaan infrastruktur Sedang dilakukan pembangu nan Instsnsi terkait Belum optimal Penyediaan infrastruktur Pemberian insentif investasi - - - - Pemberian insentif investasi Lanjutan Tabel 48 Aktifitas pada model Eksistensi Bagaimana dilakukan Siapa yang melakukan Bagaima na hasilnya Tindakan yang diperlukan Pengem bangan industri pengolahan Sdh dilakukan - - Belum optimal Pengembangan industri pengolahan Pengem bangan industri penunjang Sdh dilakukan - - Belum optimal Pengembangan industri penunjang

9.5 Langkah Perubahan dan Pilihan Strategi

Adanya berbagai kondisi dan tingkat kesulitan dalam implementasi aktifitas-aktifitas model konseptual memunculkan beberapa alternatif skenario pilihan prioritas pelaksanaan aktifitas tersebut. Pilihan skenario ini didasarkan pada tingkat kesulitan dan waktu pelaksanaan aktifitas. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dirancang tiga skenario yang dapat dipilih yaitu i skenario optimis dimana seluruh aktifitas model dilaksanakan. Apabila aktifitas model itu dilaksanakan diyakini indikator keberhasilan akan dapat dicapai semua +. Skenario ini mensyaratkan adanya keterlibatan semua pihak secara penuh baik pemerintah pusat maupun daerah termasuk instansi-instansi teknis terkait. Mengingat cakupan aktifitasnya yang luas dan relatif lebih kompleks, maka skenario ini memerlukan korbanan yang besar baik dari sisi fokus perhatian, pendanaan maupun waktu yang diperlukan. Skenario selanjutnya adalah skenario moderat dengan pilihan dengan memprioritaskan strategi-strategi yang berpengaruh langsung dengan aktifitas penangkapan dan peningkatan pendapatan. Oleh karena itu aktifitas model yang dipilih adalah aktifitas-aktifitas pada sub sistem peningkatan produksi dan nilai tambah dan sub sistem pemasaran dan hubungan sosial. Dua strategi ini dipandang sangat strategis untuk mencapai indikator peningkatan pendapatan dan kemandirian nelayan. Dipilihnya skenario ini berimplikasi belum jelasnya ? pencapaian indikator pengelolaan yang efektif, peningkatan aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi wilayah. Namun demikian untuk indikator peningkatan produksi, peningkatan pendapatan dan harga jual dapat tercapai.