No. Aspek yang diamati
∑ siswa
8. Peningkatan kerjasama siswa dengan anggota kelompok lainnya
83 9.
Ketidakbosanan siswa dengan kegiatan pembelajaran 86
10. Ketidakmalasan siswa dengan kegiatan pembelajaran 97
11. Keterkaitan soal-soal dengan materi 94
12. Ketertarikan dan kejelasan gambar-gambar pada soal 64
13. Kemampuan mengerjakan LKS 1 64
14. Kemampuan mengerjakan LKS 2 61
15. Kejelasan prosedur kerja yang tertulis dalam LKS 1 86
16. Kejelasan prosedur kerja yang tertulis dalam LKS 2 86
17. Peningkatan pengetahuan dan kreativitas siswa 100
18. Kemampuan memahami materi 92
19. Kejelasan tulisan-tulisan dalam media pembelajaran 89
20. Ketertarikan gambar-gambar dalam media pembelajaran 83
Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 51 dan 52.
Berdasarkan Tabel 24 di atas, diketahui bahwa semua siswa menyatakan mengalami peningkatan pengetahuan dan kreativitas. Setiap aspek yang diamati
mencapai kriteria tinggi dan sangat tinggi kecuali pada tiga aspek yaitu pada nomer 12 s.d. 14. Ketiga aspek tersebut hanya mencapai kriteria cukup. Siswa
menyatakan bahwa siswa kurang tertarik dan kurang jelas terhadap gambar- gambar pada soal. Kemampuan siswa dalam mengerjakan LKS 1 dan LKS 2 juga
masih kurang. Hal ini dikarenakan adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan penelitian.
5. Tanggapan Guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, diketahui bahwa tanggapan guru terhadap pembelajaran dengan pendekatan inquiry menggunakan sumber
belajar limbah pabrik gula pada materi pencemaran lingkungan sangat baik. Guru menilai bahwa dengan penerapan pembelajaran ini siswa menjadi lebih aktif
bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru serta dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk melakukan penemuan sendiri dengan kreativitasnya
masing-masing. Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 53.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Jekulo Kudus kelas X semester genap tahun ajaran 20132014 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan pembelajaran dengan pendekatan inquiry menggunakan limbah pabrik gula sebagai sumber belajar pada materi pencemaran lingkungan terhadap hasil
belajar siswa.
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar dalam penelitian ini meliputi hasil belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar aspek kognitif dianalisis menggunakan
statistik parametrik yang memiliki syarat data normal dan varians yang sama, sedangkan hasil belajar aspek afektif dan psikomotorik dianalisis secara deskriptif
presentase dengan kriteria yang telah ditentukan. Penggunaan pendekatan sains berupa inquiry dengan metode eksperimen
dalam pembelajaran pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa hasil belajar yang dicapai kelas eksperimen lebih baik dalam aspek afektif dan psikomotorik,
namun aspek kognitif tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Hasil belajar aspek kognitif ditunjukkan dengan perolehan nilai akhir menunjukkan bahwa hasil
analisis uji t pihak kanan pada taraf signifikan 1 0,01 diperoleh hasil t
tabel
= 2,65 t
hitung
= 2,97 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti nilai akhir kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian Kamal 2012 yang menyebutkan bahwa hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan penerapan metode inquiry lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran dengan metode ceramah.
Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol telah mencapai ketuntasan, namun persentase ketuntasan klasikal pada kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Penilaian ketuntasan hasil belajar ini berdasarkan nilai akhir yang diperoleh siswa. Hampir seluruh siswa
pada kelas eksperimen mencapai ketuntasan yaitu dari 36 siswa terdapat lima siswa atau sebanyak 14 siswa belum mencapai ketuntasan hasil belajar. Pada
kelas kontrol meskipun telah mencapai ketuntasan secara klasikal namun masih