Pendekatan Inquiry Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendekatan Inquiry

Pendekatan inquiry merupakan pendekatan pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Suyanti 2010 menyatakan bahwa inquiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau percobaan untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan bertanya dan mencari tahu. Secara umum proses pembelajaran menggunakan pendekatan inquiry Trianto 2007 dapat mengikuti langkah-langkah pada Tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1. Tahap Pembelajaran Inquiry Fase Perilaku Guru Tahap 1: Menyajikan pertanyaan atau masalah Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok. Tahap 2: Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang menjadi prioritas penyelidikan. Tahap 3: Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan. Tahap 4: Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan Tahap 5: Mengumpulkan dan menganalisis data Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. Tahap 6: Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dan membuat kesimpulan. 6 Inquiry merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat melakukan penyelidikan ilmiah sebagai bagian dari materi pelajaran Biologi. Inquiry adalah suatu proses bertanya untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah yang dimaksud adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan siswa untuk melakukan observasi atau eksperimen. Inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa student centered approach. Dikatakan demikian, sebab dalam penerapan inquiry siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran Sugiyono 2012. Pembelajaran inquiry dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah ke dalam waktu yang relatif singkat. Pengalaman- pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan proses sains. Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang dilakukan. Indikator keterampilan proses sains meliputi keterampilan mengamati, megelompokkan mengklasifikasi, menafsirkan, meramalkan, mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat bahan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Pendidikan keterampilan proses sains lebih meningkatkan hasil belajar dan kreativitas ilmiah siswa yang dibandingkan dengan metode teacher centered Aktamis Omer 2008. Hasil penelitian Brickman 2009 menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam literasi sains dan keterampilan penelitian pada siswa yang melakukan inquiry berbasis laboratorium, belajar melalui membaca laporan ilmiah, merancang sendiri percobaan, dan mengevaluasi hasil eksperimen mereka, dibandingkan dengan siswa yang belajar melalui laboratorium biasa. Suwasono 2011 mendapati hasil penelitian bahwa penerapan pembelajaran Fisika model inquiry terbimbing dapat meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Nurochma 2012 diketahui bahwa strategi pembelajaran Guided Inquiry berpengaruh nyata dalam meningkatkan hasil belajar biologi ranah kognitif pada siswa kelas VIII SMP.

2. Sumber Belajar Biologi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Pendekatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Materi Benda dan Sifatnya

7 51 199

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL CHEMISTRY MAGAZINE BERBASIS INQUIRY PADA PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 1 MAGELANG

8 57 254

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN MODEL INQUIRY PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 4 21

PENGARUH METODE INQUIRY DAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SMA NEGERI 1 KUALUH SELATAN.

1 13 29

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 3 21

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA PRAYATNA MEDAN TP 2011/2012.

0 1 18

Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X.3 SMA N 2 Ngaglik Sleman melalui penerapan pendekatan saling temas pada materi pencemaran lingkungan.

0 0 2

Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X.3 SMA N 2 Ngaglik Sleman melalui penerapan pendekatan saling temas pada materi pencemaran lingkungan

0 15 195

Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA N 1 Jekulo Kudus.

0 0 2

Pengaruh Penerapan Metode Guided Inquiry terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA N 2 Banguntapan

0 0 8