Analisis Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif

Tabel 19. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Satu Pihak Data Selisih Posttest - Pretest Kelas Rata-rata kelas Varians dk t hitung t tabel Kriteria signifikan 5 Eksperimen 25,33 68,57 70 0,66 1,99 Kelas eksperimen tidak lebih baik Kontrol 24,11 53,47 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 38. Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rata-rata selisih posttest - pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh t hitung = 0,66 dan t tabel = 1,99 dengan α = 5. Hasil perhitungan diperoleh t hitung t tabel , maka Ha ditolak yang berarti rata-rata selisih posttest - pretest kelas eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol. Tabel 20. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Satu Pihak Data Nilai Akhir Kelas Rata-rata kelas Varians dk t hitung t tabel Kriteria signifikan 1 Eksperimen 81,92 12,14 70 2,79 2,65 Kelas eksperimen lebih baik Kontrol 77,36 14,98 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 37. Berdasarkan perhitungan uji perbedaan rata-rata nilai akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh t hitung = 2,79 dan t tabel 2,65 dengan α = 1. Hasil perhitungan diperoleh t hitung t tabel , maka Ho ditolak yang berarti sangat signifikan dan rata-rata nilai akhir kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

2. Analisis Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif

Penilaian aspek afektif diperoleh dari lembar penilaian diri. Nilai aspek afektif diperoleh dari jumlah skor yang dicapai dibagi skor total kemudian dikalikan seratus. Lembar penilaian diri aspek afektif terdapat empat indikator yang dijabarkan menjadi 25 aspek penilaian. Kategori penilaian pada aspek afektif meliputi sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah berdasarkan persentase hasil skor yang diperoleh siswa. Persentase penilaian aspek afektif dari kelas eksperimen dan kontrol disajikan dalam Tabel 21. Tabel 21. Kriteria Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol Kriteria Jumlah Siswa Kelas X-9 Eksperimen Kelas X-10 Kontrol ∑ siswa ∑ siswa Sangat baik 21 58 13 36 Baik 15 42 15 42 Cukup - - 8 22 Rendah - - - - Sangat rendah - - - - Jumlah 36 100 36 100 Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 40. Berdasarkan Tabel 21 diketahui bahwa jumlah siswa kelas eksperimen yang memperoleh kriteria “sangat baik” lebih dari 50 sedangkan kelas kontrol kurang dari 50. Siswa di kelas kontrol ada beberapa yang mendapat kriteria “cukup”, sedangkan kelas eksperimen tidak ada. Jumlah perolehan skor rata-rata aspek afektif siswa kelas eksperimen mencapai persentase skor 87,22, sehingga termasuk kriteria “sangat baik”. Skor rata-rata aspek afektif kelas kontrol mencapai persentase skor 80, termasuk kriteria “baik”. Oleh sebab itu, maka nilai aspek afektif pada kelas eksperimen dikatakan lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Analisis hasil persentase tiap aspek afektif kelas eksperimen dan kontrol disajikan dalam Gambar 2. Gambar 2. Diagram Hasil Penilaian Diri pada Setiap Aspek 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 P er sent a se Aspek yang dinilai Hasil Penilaian Diri pada Setiap Aspek Eksperimen Kontrol Berdasarkan Gambar 2 di atas diketahui bahwa persentase nilai afektif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, tetapi pada kelas eksperimen terdapat tiga aspek yang mendapatkan kriteria “rendah” yaitu pernyataan nomer 9, 13, dan 24. Aspek pada penilaian diri berisi pernyataan- pernyataan tentang sikap siswa terkait pembelajaran dan karakter peduli lingkungan. Pernyataan-pernyataan tersebut serta data selengkapnya disajikan pada Lampiran 40 dan 41.

3. Analisis Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotorik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Pendekatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Materi Benda dan Sifatnya

7 51 199

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL CHEMISTRY MAGAZINE BERBASIS INQUIRY PADA PEMBELAJARAN KIMIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N 1 MAGELANG

8 57 254

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DENGAN MODEL INQUIRY PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 4 21

PENGARUH METODE INQUIRY DAN DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SMA NEGERI 1 KUALUH SELATAN.

1 13 29

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 3 21

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA PRAYATNA MEDAN TP 2011/2012.

0 1 18

Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X.3 SMA N 2 Ngaglik Sleman melalui penerapan pendekatan saling temas pada materi pencemaran lingkungan.

0 0 2

Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X.3 SMA N 2 Ngaglik Sleman melalui penerapan pendekatan saling temas pada materi pencemaran lingkungan

0 15 195

Pengaruh Lingkungan Belajar dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMA N 1 Jekulo Kudus.

0 0 2

Pengaruh Penerapan Metode Guided Inquiry terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA N 2 Banguntapan

0 0 8