7 Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. Pengetahuan atas
hasil pekerjaan merupakan cara untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Pada penelitian ini motivasi diukur dengan menggunakan angket motivasi yang disusun sesuai indikator motivasi belajar. Selanjutnya akan dibandingkan
mana yang lebih baik antara motivasi belajar peserta didik yang memperoleh pembelajaran dengan model CORE dan motivasi belajar peserta didik yang
memperoleh pembelajaran dengan model kooperatif.
2.6 Teori-teori Motivasi
2.6.1 Teori Kebutuhan Manusia
Prayitno 1989: 34 mengungkapkan bahwa “manusia termotivasi untuk
bertindak kalau ia ingin memenuhi kebutuhannya”. Dalam pemenuhan suatu kebutuhan, akan mendorong timbulnya kebutuhan baru yang menuntut untuk
dipenuhi. Ini sejalan dengan pendapat Maslow sebagaimana dikutip Djaali 2007: 102 bahwa
manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas, seratus persen. Bagi manusia, kepuasan sifatnya sementara. Jika suatu kebutuhan
telah terpenuhi, orang tidak lagi berkeinginan memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi berusaha untuk memenuhi kebutuhan lain yang
lebih tinggi tingkatannya. Maslow sebagaimana dikutip Djaali 2007: 102 mengungkapkan
kebutuhan hidup manusia terbagi atas lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan
akan aktualisasi diri.
1 Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dengan segera seperti kebutuhan makan, minum, berpakaian, dan bertempat tinggal.
Kebutuhan ini harus terpuaskan terlebih dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Prayitno 1989: 35 menyatakan bahwa peserta
didik tidak akan termotivasi secara penuh dalam belajar jika mereka merasa lapar.
2 Kebutuhan keamanan
Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan, atau perlindungan dari ancaman yang
membahayakan dirinya. Dalam pembelajaran, sekolah perlu menjamin keselamatan peserta didik dan guru harus menciptakan situasi yang kondusif
dalam belajar sehingga peserta didik dapat termotivasi dengan baik dalam belajar.
3 Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan seseorang untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Di kelas perlu diciptakan keadaan sosial yang baik sehingga setiap peserta didik merasa diterima dengan baik di lingkungan belajarnya, karena
seorang peserta didik yang merasa dikucilkan dan dibenci tidak akan termotivasi dengan baik dalam belajar.
4 Kebutuhan akan harga diri
Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kehormatan, pujian, penghargaan, dan pengakuan. Pemenuhan kebutuhan ini
dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan pujian dan penghargaan atas keberhasilan peserta didik dalam menjawab atau
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Pemenuhan kebutuhan ini akan menimbulkan rasa percaya diri, berharga, kuat, mampu, dan berguna dalam
hidup. 5
Kebutuhan akan aktualisasi diri Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk memperoleh
kebanggaan sebagai pribadi yang mampu dan berhasil mengembangkan potensi bakatnya dengan hasil yang luar biasa. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan untuk menjadi tahu, mengerti, dan berhasil. Maslow sebagaimana dikutip Rifa’i dan Anni 2009: 172 mengungkapkan
tentang perbedaan antara kebutuhan kekurangan deficiency dan kebutuhan pertumbuhan. Kebutuhan defisiensi merupakan kebutuhan bagi kesejahteraan fisik
dan psikis. Kebutuhan ini harus dipenuhi, dan apabila terpenuhi maka motivasi anak untuk melanjutkan pemenuhannya akan menurun. Kebutuhan pertumbuhan
seperti kebutuhan untuk mengetahui dan memahami sesuatu, mengapresiasikan keindahan, atau pertumbuhan dan perkebangan mengapresiasikan anak lain.
Semakin anak mampu memenuhi kebutuhan untuk mengetahui dan memahami dunia sekitarnya, semakin besar motivasi untuk lebih banyak belajar.
Berdasarkan teori kebutuhan, hendaknya guru dapat menumbuhkan rasa butuh untuk mempelajari materi pada diri peserta didik. Apabila peserta didik
telah memiliki rasa tersebut maka mereka akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan itu, dengan kata lain peserta didik akan termotivasi untuk belajar.
Untuk menumbuhkan perasaan tersebut dalam penelitian ini dilakukan dengan menginformasikan manfaat dari materi sudut pada ruang dimensi tiga dibidang
teknik bangunan atau arsitektur, sehingga bagi peserta didik yang memiliki minat atau cita-cita dibidang ini akan termotivasi untuk menguasai materi ini.
2.6.2 Teori Harapan