̅̅̅ ̅̅̅
√ dengan
keterangan: ̅̅̅ : rata – rata nilai kelompok eksperimen,
̅̅̅ : rata – rata nilai kelompok kontrol, S
: simpangan baku sampel, : banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen,
: banyaknya peserta didik pada kelas kontrol. Kriteria yang digunakan adalah
diterima jika . Dalam hal ini
dengan dk = .
Berdasarkan perhitungan pada lampiran 8, diperoleh .
Sedangkan dengan , , dan peluang
, diperoleh
. Karena , maka disimpulkan
bahwa rata-rata kedua kelas sampel tidak berbeda atau dengan kata lain kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama.
3.1.2 Analisis Data Akhir
3.6.2.1 Uji hipotesis I
Uji hipotesis I digunakan untuk menguji apakah hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model CORE berbantuan Cabri mencapai
ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMA Negeri 1 Sukorejo untuk mata pelajaran matematika
adalah 70 dengan persentase peserta didik yang mencapai KKM minimal sebesar 75.
Untuk menguji ketuntasan belajar digunakan uji proporsi satu pihak yaitu pihak kiri, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
: Persentase peserta didik yang mencapai KKM lebih dari atau sama
dengan 75 :
Persentase peserta didik yang mencapai KKM kurang dari 75 Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
√ keterangan: z
: nilai t yang dihitung, x : peserta didik yang tuntas secara individual,
: nilai yang dihipotesiskan, n
: banyaknya anggota sampel. Dalam hal ini nilai
dan , kriteria yang digunakan yaitu
tolak jika
Sudjana 2005: 235.
3.6.2.2 Uji hipotesis II
Uji hipotesis II dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model CORE berbantuan Cabri lebih baik
daripada hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model koperatif. Pengujian hipotesis II dilakukan dengan uji kesamaan dua rata-rata
yang menggunakan uji t. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. :
hasil belajar kelas eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol
: hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005: 243. ̅̅̅
̅̅̅ √
dengan
keterangan: ̅̅̅ : rata – rata nilai kelompok eksperimen,
̅̅̅ : rata – rata nilai kelompok kontrol, S
: simpangan baku sampel, : banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen,
: banyaknya peserta didik pada kelas kontrol. Kriteria yang digunakan adalah
diterima jika . Dalam hal
ini dengan dk =
. 3.6.2.3
Uji hipotesis III
Uji hipotesis III dilakukan untuk mengetahui motivasi peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model CORE berbantuan Cabri 3D lebih baik
daripada motivasi peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif. Pengujian hipotesis III dilakukan dengan uji kesamaan dua rata-rata
yang menggunakan uji t. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. :
motivasi kelas eksperimen tidak lebih baik dari kelas kontrol :
motivasi kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Sudjana, 2005: 243.
̅̅̅ ̅̅̅
√ dengan
keterangan: ̅̅̅ : rata – rata skor kelompok eksperimen,
̅̅̅ : rata – rata skor kelompok kontrol, S : simpangan baku sampel,
: banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen, : banyaknya peserta didik pada kelas kontrol.
Kriteria yang digunakan adalah diterima jika
. Dalam hal ini
dengan dk = .
73
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran CORE berbantuan Cabri 3D terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik pada
materi dimensi tiga. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2013 sampai dengan 1 Juni 2013. Setelah pelaksanaan pembelajaran pada kelas
eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran CORE berbantuan Cabri 3D dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif,
diperoleh data melalui teknik tes dan nontes angket. Hasil penelitian adalah sebagai berikut.
4.1.1 Proses Pembelajaran
4.1.1.1 Kelas Eksperimen
Pembelajaran pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran CORE berbantuan Cabri 3D untuk mempelajari materi dimensi tiga pada
kompetensi dasar menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga. Pembelajaran dilaksanakan dalam 3 pertemuan
pada tanggal 18, 23, dan 30 Mei 2013, dimana alokasi waktu tiap pertemuan adalah 90 menit. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran ini meliputi aktivitas
peserta didik, kinerja guru, pelaksanaan model pembelajaran, penerapan media LKPD dan Cabri 3D, latihan soal, serta hasil evaluasi.