Kelas Kontrol Proses Pembelajaran

Pada pertemuan II dan III, penggunaan media Cabri 3D sudah lebih baik sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami. Kendala yang dialami adalah menentukan sudut pandang untuk menampilkan sudut antara garis dan bidang serta sudut antara dua bidang dapat dilihat dengan baik. 4.1.1.1.6 Evaluasi Evaluasi pada pembelajaran dilakukan melalui kuis untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang dipelajari. Kuis pada pertemuan I tidak terlaksana karena waktu yang tersisa tidak memungkinkan diadakannya kuis. Hal ini terjadi karena pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran. Kuis pada pertemuan II dan III terlaksana dengan baik meskipun ada beberapa peserta didik yang berusaha meminta jawaban pada teman. Pada kuis pertemuan II, rata-rata kelas eksperimen 6,79. Kesulitan yang dialami peserta didik antara lain memproyeksikan garis ke bidang, menentukan sudut yang dimaksud, dan kurang teliti dalam menghitung. Pada kuis pertemuan III, rata-rata kelas ekperimen 9.06. Berdasarkan hasil yang diperoleh, materi dapat dikuasai oleh peserta didik dengan baik.

4.1.1.2 Kelas Kontrol

Pembelajaran pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran kooperatif untuk mempelajari materi dimensi tiga pada kompetensi dasar menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga. Pembelajaran dilaksanakan dalam 3 pertemuan pada tanggal 21, 24, dan 28 Mei 2013, dimana alokasi waktu tiap pertemuan adalah 90 menit. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran ini meliputi aktivitas peserta didik, kinerja guru, pelaksanaan model pembelajaran, penerapan media LKPD, latihan soal, dan hasil evaluasi. 4.1.1.2.1 Aktivitas Peserta Didik Berdasarkan hasil lembar pengamatan aktivitas peserta didik pada pertemuan I, diperoleh persentase keaktifan peserta didik sebesar 61,67 termasuk kategori aktif. Sedangkan persentase keaktifan pada pertemuan II sebesar 81,67 termasuk kategori sangat aktif, dan pada pertemuan III sebesar 96,67 termasuk kategori sangat aktif. 4.1.1.2.2 Kinerja Guru Berdasarkan hasil lembar pengamatan kinerja guru pada pertemuan I, diperoleh persentase kinerja guru sebesar 68,06 termasuk kategori baik. Manajemen waktu pada pertemuan ini kurang baik karena pelaksanaan langkah- langkah pembelajaran kurang sesuai dengan alokasi waktu pada RPP. Persentase kinerja guru pada pertemuan II sebesar 83,33 termasuk kategori sangat baik. Manajemen waktu dan penguasaan kelas lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Sedangkan pada pertemuan III sebesar 90,28 termasuk kategori sangat baik, dengan pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP. 4.1.1.2.3 Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran Kooperatif dilaksanakan sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran pada RPP yang yang telah dibuat sebelumnya. Dalam pembelajaran ditemukan beberapa hambatan dan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada pertemuan I, pada kegiatan apersepsi hanya sekitar 30 peserta didik yang aktif menjawab pertanyaan. Namun, dari jawaban yang disampaikan diketahui bahwa materi pasyarat telah dikuasai. Kesalahan yang muncul pada kelas kontrol hampir sama dengan kelas eksperimen, dimana sebagian besar peserta didik belum dapat menggambarkan kubus dengan baik. Terdapat sekitar 70 peserta didik menggambar kubus dengan sudut surut lebih dari 45 o . Selain itu, terdapat kesalahan pada latihan soal dimana 3 kelompok menggambarkan limas persegi beraturan kurang tepat. Kesalahan tersebut ditampilkan pada gambar 4.3. Pada pertemuan ini ada satu langkah pembelajaran yang tidak terlaksana, yaitu kuis sebagai evaluasi pembelajaran. Pada pertemuan II, peserta didik lebih aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan. Pada pembelajaran ditemukan kesulitan peserta didik pada kegiatan apersepsi tentang proyeksi, dimana peserta didik kesulitan menggambarkan garis dan bidang yang diminta. Pada pertemuan III, pembelajaran berlangsung lebih baik. Namun, peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi menentukan sudut antara dua bidang sehingga perlu dijelaskan ulang. Gambar 4.3 Kesalahan Peserta Didik III 4.1.1.2.4 Lembar Kegiatan Peserta Didik LKPD Penggunaan LKPD menjadi hal baru bagi peserta didik karena sebelumnya guru belum pernah menggunakan media ini. Pada pertemuan I, peserta didik belum terbiasa mengerjakan LKPD mengakibatkan mereka ragu dalam menjawab pertanyaan dan melaksanakan perintah yang ada. Pada pertemuan II tidak muncul masalah dengan penggunaan LKPD. Namun, pada pertemuan III peserta didik kesulitan dalam memahami perintah pada LKPD 03 dalam menentukan sudut antara dua bidang. 4.1.1.2.5 Evaluasi Evaluasi pada pembelajaran dilakukan melalui kuis untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang dipelajari. Kuis pada pertemuan I tidak terlaksana karena waktu yang tersisa tidak memungkinkan diadakannya kuis. Hal ini terjadi karena pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan alokasi waktu pembelajaran. Kuis pada pertemuan II dan III terlaksana dengan baik meskipun ada beberapa peserta didik yang berusaha meminta jawaban pada teman. Pada kuis pertemuan II, rata-rata kelas kontrol 6,22. Kesulitan yang dialami peserta didik antara lain memproyeksikan garis ke bidang, menentukan sudut yang dimaksud, dan kurang teliti dalam menghitung. Pada kuis pertemuan III, rata-rata kelas kontrol 8,16. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peserta didik kurang teliti dalam melakukan perhitungan sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal.

4.1.2 Analisis Data Akhir

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI RUANG DIMENSI TIGA SMA KELAS X

0 66 181

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PEMANFAATAN FACEBOOK PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

0 55 306

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X

1 22 376

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA DIMENSI TIGA

0 11 289

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA VISUAL NOVEL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

0 30 297

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL MMP BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFMATEMATIS SISWA KELAS X SMA PADA MATERI DIMENSI TIGA

0 6 349

Keefektifan Pembelajaran Model Learning Cycle 5E (LC5E) Berbantuan Software Cabri 3D dan Lembar Kerja Peserta Didik terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang pada

1 25 289

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal

1 59 258

Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada Materi Dimensi Tiga Berbantuan CD Pembelajaran.

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal.

0 1 1