73
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran CORE berbantuan Cabri 3D terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik pada
materi dimensi tiga. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2013 sampai dengan 1 Juni 2013. Setelah pelaksanaan pembelajaran pada kelas
eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran CORE berbantuan Cabri 3D dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif,
diperoleh data melalui teknik tes dan nontes angket. Hasil penelitian adalah sebagai berikut.
4.1.1 Proses Pembelajaran
4.1.1.1 Kelas Eksperimen
Pembelajaran pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran CORE berbantuan Cabri 3D untuk mempelajari materi dimensi tiga pada
kompetensi dasar menentukan besar sudut antara garis dan bidang dan antara dua bidang dalam ruang dimensi tiga. Pembelajaran dilaksanakan dalam 3 pertemuan
pada tanggal 18, 23, dan 30 Mei 2013, dimana alokasi waktu tiap pertemuan adalah 90 menit. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran ini meliputi aktivitas
peserta didik, kinerja guru, pelaksanaan model pembelajaran, penerapan media LKPD dan Cabri 3D, latihan soal, serta hasil evaluasi.
4.1.1.1.1 Aktivitas Peserta Didik
Berdasarkan hasil lembar pengamatan aktivitas peserta didik pada pertemuan I, diperoleh persentase keaktifan peserta didik sebesar 73,44
termasuk kategori aktif. Sedangkan persentase keaktifan pada pertemuan II sebesar 87,50 termasuk kategori sangat aktif, dan pada pertemuan III sebesar
98,44 termasuk kategori sangat aktif. 4.1.1.1.2
Kinerja Guru Berdasarkan hasil lembar pengamatan kinerja guru pada pertemuan I,
diperoleh persentase kinerja guru sebesar 65 termasuk kategori baik. Manajemen waktu kurang baik karena pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran
kurang sesuai dengan alokasi waktu pada RPP. Sedangkan persentase kinerja guru pada pertemuan II sebesar 85
termasuk kategori sangat baik. Manajemen waktu pada pertemuan ini sudah lebih baik dan lebih menguasai kelas.
Pada pertemuan III persentase kinerja guru sebesar 92,5 termasuk kategori sangat baik. Waktu dan situasi kelas telah dikuasai dengan baik sehingga
pembelajaran dilaksanakan sesuai RPP. 4.1.1.1.3
Model Pembelajaran CORE Model pembelajaran CORE dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran pada RPP yang yang telah dibuat sebelumnya. Dalam pembelajaran ditemukan beberapa hambatan dan kesulitan yang dialami peserta didik. Pada
pertemuan I, materi prasyarat belum dikuasai dengan baik. Terdapat dua kelompok salah menjawab pertanyaan pada LKPD 01 bagian kegiatan awal
tentang kubus lampiran 10.4. Mereka menjawab sudut BCD pada kubus ABCD.EFGH besarnya 35
o
. Kesalahan tersebut ditampilkan pada gambar 4.1. Kesalahan lain yang dilakukan peserta didik adalah menggambar kubus dengan
sudut surut lebih dari 45
o
. Kesalahan tersebut ditampilkan pada gambar 4.2. Dalam proses diskusi, semua kelompok mengalami kesulitan dalam melaksanakan
perintah dalam LKPD untuk mengkonstruk pengetahuan. Pada pertemuan ini tidak semua langkah pembelajaran terlaksana, yaitu kuis sebagai evaluasi
pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan II sudah lebih baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Kegiatan apersepsi yang membahas
Gambar 4.1 Kesalahan Peserta Didik I
Gambar 4.2 Kesalahan Peserta Didik II
tentang ketegaklurusan dan proyeksi tidak berjalan dengan baik. Kelompok 3 dan 5 masih kesulitan dalam memproyeksikan garis ke bidang.
Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan III masih muncul kendala. Pada tahap diskusi, 50 peserta didik mengalami kesulitan memahami dan
melaksanakan perintah pada LKPD untuk menemukan sudut antara dua bidang sehingga perintah dalam LKPD perlu dijelaskan.
4.1.1.1.4 Lembar Kegiatan Peserta Didik LKPD
Penggunaan LKPD menjadi hal baru bagi peserta didik SMA Negeri 1 Sukorejo karena sebelumnya guru belum pernah menggunakan media ini. Pada
pertemuan I, peserta didik belum terbiasa mengerjakan LKPD sehingga mereka mengalami kebingungan dan ragu dalam menjawab pertanyaan dan melaksanakan
perintah yang ada. Pada pertemuan II tidak muncul masalah dengan penggunaan LKPD.
Namun, pada pertemuan III peserta didik kesulitan dalam memahami dan melaksanakan perintah pada LKPD 03 dalam menentukan sudut antara dua
bidang. 4.1.1.1.5
Cabri 3D Media Cabri 3D menjadi hal yang menarik karena belum pernah
digunakan sebelumnya dalam pembelajaran geometri di SMA Negeri 1 Sukorejo. Pada pertemuan I, peneliti masih canggung dalam menggunakan media ini untuk
menunjukkan proses menentukan sudut antara dua garis. Selain itu, penggunaan kalimat untuk menyampaikan materi belum tertata dengan baik.
Pada pertemuan II dan III, penggunaan media Cabri 3D sudah lebih baik sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami. Kendala
yang dialami adalah menentukan sudut pandang untuk menampilkan sudut antara garis dan bidang serta sudut antara dua bidang dapat dilihat dengan baik.
4.1.1.1.6 Evaluasi
Evaluasi pada pembelajaran dilakukan melalui kuis untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi yang dipelajari. Kuis pada pertemuan
I tidak terlaksana karena waktu yang tersisa tidak memungkinkan diadakannya kuis. Hal ini terjadi karena pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan alokasi
waktu pembelajaran. Kuis pada pertemuan II dan III terlaksana dengan baik meskipun ada
beberapa peserta didik yang berusaha meminta jawaban pada teman. Pada kuis pertemuan II, rata-rata kelas eksperimen 6,79. Kesulitan yang dialami peserta
didik antara lain memproyeksikan garis ke bidang, menentukan sudut yang dimaksud, dan kurang teliti dalam menghitung. Pada kuis pertemuan III, rata-rata
kelas ekperimen 9.06. Berdasarkan hasil yang diperoleh, materi dapat dikuasai oleh peserta didik dengan baik.
4.1.1.2 Kelas Kontrol