dimensi tiga melalui serangkaian pertanyaan dan membuat simpulan secara deduktif.
Terdapat beberapa dalil atau pendapat mengenai pengajaran geometri dari Van Hiele, antara lain sebagai berikut.
1 Kombinasi yang baik anatara waktu, materi pelajaran, dan metode mengajar
yang dipergunakan untuk tahap tertentu dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik kepada tahap yang lebih tinggi.
2 Dua orang yang tahap berpikirnya berbeda dan bertukar fikiran satu sama lain
tidak akan mengerti. 3
Kegiatan belajar peserta didik itu harus sesuai dengan tahap berpikirnya. Tujuannya agar peserta didik memahaminya dengan pengertian, untuk
memperkaya pengalaman dan berpikir peserta didik juga untuk persiapan meningkatkan berpikirnya kepada tahap yang lebih tinggi.
2.3 Model Pembelajaran CORE
CORE merupakan singkatan dari empat kata yang memiliki kesatuan fungsi dalam proses pembelajaran, yaitu connecting, organizing, reflecting, dan
extending. Menurut Harmsen dalam Wijayanti 2012: 15, elemen-elemen tersebut digunakan untuk menghubungkan informasi lama dengan informasi baru,
mengorganisasikan sejumlah materi yang bervariasi, merefleksikan segala sesuatu yang peserta didik pelajari, dan mengembangkan lingkungan belajar.
Menurut Jacob, sebagaimana yang dikutip Wijayanti 2012: 15 CORE adalah salah satu model pembelajaran yang berlandaskan pada konstruktivisme.
Dengan kata lain, model pembelajaran CORE merupakan model pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengaktifkan peserta didik dalam membangun pengetahuannya sendiri. Dalam membangun pengetahuannya sendiri, peserta
didik diharuskan berinteraksi dengan lingkungannya. Sintak model pembelajaran CORE adalah C koneksi informasi lama-baru
dan antar konsep, O organisasi ide untuk memahami materi, R memikirkan kembali, mendalami, dan menggali, E mengembangkan, memperluas,
menggunakan, dan menemukan Suyatno, 2009: 67. Langkah-langkah model pembelajaran CORE yang dilaksanakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut. 1
Menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersiapkan peserta didik, dan memberikan motivasi.
2 Guru mengelompokkan peserta didik menjadi 8 kelompok.
3 Melalui serangkaian pertanyaan dari guru, peserta didik melakukan apersepsi
untuk mengingat materi prasyarat Connecting. 4
Peserta didik berdiskusi menggunakan pengetahuan mereka untuk memahami materi Organizing.
5 Dengan serangkaian pertanyaan guru melakukan refleksi hasil diskusi
Reflecting. 6
Peserta didik mengerjakan soal latihan untuk memperluas pengetahuan mereka Extending.
7 Evaluasi.
2.4 Model Pembelajaran Kooperatif
Panitz sebagaimana dikutip Suprijono 2012: 54 mengungkapkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau digerakkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh
guru, di mana guru menetapkan tugas dan pernyataan-pernyataan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta
didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Roger dan David Johnson sebagaimana dikutip Suprijono 2012: 58
mengatakan bahwa tidak semua kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur dalam model pembelajaran
kooperatif harus diterapkan. 1
Positive independence saling ketergantungan positif. 2
Personal responsibility tanggung jawab perseorangan. 3
Face to face promotive interaction interaksi promotif. 4
Interpersonal skill komunikasi antar anggota. 5
Group processing pemrosesan kelompok. Sintaks model pembelajaran kooperatif dalam Suprijono 2012: 65 terdiri
dari 6 fase. 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik. 2
Menyajikan informasi. 3
Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar. 4
Membantu kerja tim dan belajar.
5 Mengevaluasi.
6 Memberikan pengakuan atau peghargaan.
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran, mempersiapkan peserta didik, dan
memberikan motivasi. 2
Melalui serangkaian pertanyaan yang disampaikan guru, peserta didik melakukan kegiatan apersepsi.
3 Guru menyampaikan materi melalui serangkaian pertanyaan yang dijawab
peserta didik. 4
Guru mengelompokkan peserta didik menjadi 8 kelompok. 5
Peserta didik bekerja dalam kelompok menyelesaikan soal latihan dari guru. 6
Evaluasi.
2.5 Motivasi Belajar