Hasil Belajar Peserta Didik

karena peserta didik tidak terbiasa belajar menemukan dan mengkonstruk pengetahuannya sendiri sehingga dalam proses membuat simpulan deduksi peserta didik masih mengalami hambatan. Oleh karena itu, peserta didik diarahkan melalui serangkaian pertanyaan dalam membuat simpulan. Implementasi media Cabri 3D mengalami hambatan pada awal pertemuan. Hambatan ini berkaitan dengan penggunaannya untuk menjelaskan suatu materi, karena gambar pada Cabri tidak dapat ditampilkan secara bertahap sesuai urutan menentukan sudut yang dimaksud. Oleh karena itu, sebelum dilaksanakan pembelajaran peneliti mempersiapkan seluruh gambar yang akan digunakan kemudian menghapus komponen sesuai urutan secara terbalik sehingga saat pembelajaran peneliti menjelaskan proses menentukan sudut yang dimaksud sambil meng-undo penghapusan yang dilakukan sebelumnya. Implementasi LKPD pada pembelajaran secara umum terlaksana dengan baik. Kendala terjadi pada pertemuan ketiga, dimana peserta didik kesulitan memahami dan melaksanakan perintah yang ada untuk menentukan sudut antara dua bidang. Untuk mengatasi kesulitan tersebut peneliti memandu jalannya diskusi dengan menjelaskan maksud dari perintah yang ada. Perbaikan perlu dilakukan dalam hal penyusunan kalimat sehingga kesulitan dalam memahami perintah dapat dihindari.

4.2.2. Hasil Belajar Peserta Didik

Setelah memperoleh perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dilakukan tes dan pengisian angket untuk memperoleh data nilai hasil belajar dan skor angket motivasi peserta didik. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesis penelitian pada BAB II. Langkah awal analisis adalah melakukan uji normalitas dan homogenitas data. Dari uji normalitas diperoleh fakta bahwa data nilai hasil belajar dan rata-rata skor angket motivasi peserta didik kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen, sehingga analisis selanjutnya digunakan statistik perametris. Pengujian hipotesis pertama mengenai ketuntasan belajar peserta didik dilakukan dengan uji proporsi pihak kiri. Dari hasil analisis data diperoleh fakta bahwa peserta didik pada kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model CORE berbantuan Cabri 3D telah mencapai ketuntasan belajar dengan persentase minimal sebesar 75 untuk pencapaian KKM sebesar 70. Rata-rata kelas yang dicapai sebesar 75,875 dengan persentase peserta didik yang tuntas sebesar 81,25. Berdasarkan hasil uji ketuntasan dapat disimpulkan bahwa peserta didik pada kelas eksperimen mencapai ketuntasan. Pencapaian hasil pada penelitian ini sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Slameto 2010: 54-72, yaitu 1 jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan kesiapan peserta didik secara fisik untuk mengikuti pembelajaran; 2 psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan secara psikis. Pada awal pembelajaran peneliti memusatkan perhatian dan menyanyakan kesiapan peserta didik untuk belajar, memberikan motivasi dengan menceritakan masalah yang berkaitan dengan materi yang dipelajari serta menampilkan gambar kontekstual dan video; 3 sekolah, mencakup metode mengajar, kurikulum. Dalam penelitian ini digunakan model pembelajaran CORE berbantuan Cabri 3D untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, konstruktif, dan menarik perhatian peserta didik untuk belajar. Pengujian hipotesis kedua mengenai perbedaan rata-rata antara dua kelas sampel. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh fakta bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran CORE berbantuan Cabri 3D lebih baik daripada rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif. Menurut Jacob, sebagaimana yang dikutip Wijayanti 2012: 15 CORE adalah salah satu model pembelajaran yang berlandaskan pada konstruktivisme. Sehingga, pembelajaran dengan menggunakan model CORE berbantuan Cabri 3D dan LKPD menuntut keaktifan peserta didik untuk menemukan konsep sudut dalam ruang dimensi tiga melalui diskusi dan tanya jawab. Hal ini sejalan dengan teori belajar Bruner Slameto, 2010: 11 bahwa dalam belajar memerlukan partisipasi aktif dari tiap peserta didik melalui kegiatan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Selain itu, Slameto 2010: 12 mengungkapkan bahwa dalam belajar, guru perlu menganalisis struktur materi yang akan diajarkan, dan juga perlu disajikan secara sederhana sehingga mudah dimengerti oleh peserta didik. Hal ini dilakukan melalui pemilihan model pembelajaran CORE, media Cabri 3D, dan LKPD sehingga memudahkan peserta didik mengikuti pembelajaran.

4.2.3. Motivasi Belajar Peserta Didik

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN CD INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI RUANG DIMENSI TIGA SMA KELAS X

0 66 181

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PEMANFAATAN FACEBOOK PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

0 55 306

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI DIMENSI TIGA KELAS X

1 22 376

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA DIMENSI TIGA

0 11 289

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA VISUAL NOVEL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

0 30 297

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL MMP BERBANTUAN CABRI 3D TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIFMATEMATIS SISWA KELAS X SMA PADA MATERI DIMENSI TIGA

0 6 349

Keefektifan Pembelajaran Model Learning Cycle 5E (LC5E) Berbantuan Software Cabri 3D dan Lembar Kerja Peserta Didik terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Pemalang pada

1 25 289

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal

1 59 258

Keefektifan Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X pada Materi Dimensi Tiga Berbantuan CD Pembelajaran.

0 0 1

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualiation Berbantuan Kartu Masalah terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Peserta Didik pada Materi Pokok Dimensi Tiga Kelas X SMA N 1 Comal.

0 1 1