commit to user 55
lagi karena adanya keheterogenan siswa dalam kelompok belajarnya. Setiap individu akan tertantang untuk memiliki nilai terbaik sehingga akan dapat
menyumbangkan nilai bagi kelompoknya. Selain itu siswa dapat menyumbangkan ide atau gagasan pada saat diskusi untuk membantu teman sekelompoknya yang
belum memahami materi pelajaran.
3. Penilaian Afektif
Aspek afektif dalam pembelajaran ini mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai dari siswa. Seorang siswa akan sulit
mencapai keberhasilan studi yang optimal apabila siswa tersebut tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu, dalam hal ini adalah pelajaran kimia. Dari sini dapat
diketahui bahwa kompetensi siswa pada aspek afektif menjadi penunjang keberhasilan pada aspek pembelajaran lain, yaitu kognitif dan psikomotor.
Dalam pembelajaran di sekolah penilaian aspek afektif biasanya tidak disajikan dalam bentuk kuantitatif, tetapi kualitatif, misalnya sangat baik, baik,
cukup, dan kurang atau dengan predikat A, B, C, dan D lihat halaman 40. Namun karena dalam penelitian ini juga ditinjau dari nilai prestasi belajar afektif,
maka selain disajikan dalam bentuk kualitatif data nilai afektif juga dihitung secara kuantitatif untuk kepentingan statistik.
Perbandingan nilai afektif antara kelas metode TPS yang dimodifikasi dan kelas metode NHT dapat dilihat pada Lampiran 13 yang menunjukkan bahwa
kelas TPS yang dimodifikasi mempunyai rata-rata nilai afektif 83,1667 sedangkan
kelas NHT rata-rata nilai afektifnya 79,7. Dari hasil analisis uji t-pihak kanan dengan taraf signifikan 5, prestasi belajar afektif pada kelas TPS yang
dimodifikasi dan NHT diperoleh harga t
hitung
= 2,0923 dimana lebih tinggi
daripada t
tabel
=1,667 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai afektif kelas TPS yang dimodifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas NHT. Pada Lampiran
13 juga dapat dilihat predikat nilai afektif dari setiap siswa. Pada kelas TPS yang dimodifikasi, siswa mendapatkan predikat nilai A semua. Sedangkan pada kelas
NHT ada 27 siswa yang mendapat predikat nilai A dan yang mendapat predikat nilai B ada 3 siswa.
commit to user 56
Aspek afektif menyangkut sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral dari siswa. Setiap aspek dalam penilaian afektif siswa memiliki indikator masing-
masing. Misalnya indikator sikap siswa dapat dilihat dari interaksinya dengan guru. Indikator minat siswa dapat diketahui dari kehadiran siswa yang tepat
waktu, kesenangannya terhadap materi pokok Struktur Atom, memiliki literatur kimia, selalu mengerjakan tugas dari guru, dan membuat catatan materi Struktur
Atom. Indikator konsep diri siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam belajar materi pokok Struktur Atom dan kemandirian dalam mengerjakan tugas
materi pokok Struktur Atom. Indikator penilaian siswa dapat diketahui dari penilaian terhadap kemampuan guru dalam mengajar. Sedangkan indikator moral
siswa dapat dilihat dari kejujuran dan kepedulian siswa terhadap teman-temannya. Dari hasil angket afektif yang telah diisi oleh siswa, dapat ditunjukkan
bahwa sikap siswa pada kelas TPS yang dimodifikasi lebih baik 83,38, hal ini terlihat bahwa interaksi antara siswa dan guru baik, sehingga proses pembelajaran
berjalan lebih lancar dan siswa lebih mudah dalam menyerap ilmu kelas NHT 78,88. Minat siswa pada kelas TPS yang dimodifikasi lebih tinggi 86,00,
hal ini terlihat bahwa siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran kelas NHT 82,75. Konsep diri siswa pada kelas TPS yang dimodifikasi lebih tinggi
75,19, hal ini dapat ditunjukkan bahwa saat pembelajaran, siswa tidak hanya terpancang pada materi yang disampaikan oleh guru sehingga siswa menjadi lebih
aktif kelas NHT 70,88. Siswa pada kelas TPS yang dimodifikasi memiliki penilaian yang lebih tinggi terhadap kemampuan guru dalam mengajar 85,87,
hal ini dapat ditunjukkan bahwa siswa tidak meremehkan guru dalam mengajar meskipun guru hanya sebagai fasilitator dan mediator, sehingga siswa lebih
memperhatikan dan suasana saat pembelajaran lebih terkondisikan dengan baik kelas NHT 78,38. Moral siswa pada kelas TPS yang dimodifikasi lebih tinggi
77,38, hal ini terlihat bahwa siswa memiliki interaksi yang positif saat berkelompok, selain itu juga siswa lebih percaya diri dalam menjawab soal waktu
ulangan kelas NHT 70,25. Dari kelima aspek afektif tersebut di atas dapat diketahui bahwa yang
paling besar pengaruhnya adalah minat. Seorang siswa akan sulit mencapai
commit to user 57
keberhasilan studi yang optimal apabila siswa tersebut tidak memiliki minat pada pelajaran tersebut. Dari sini dapat diketahui bahwa kompetensi siswa pada aspek
afektif menjadi penunjang keberhasilan pada aspek pembelajaran yang lain, salah satunya yaitu kognitif. Bila siswa memiliki minat belajar yang tinggi maka
prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Prestasi belajar afektif pada kelas TPS yang dimodifikasi lebih dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam
belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa-siswa pada kelas TPS yang dimodifikasi lebih dapat memberikan respon terhadap suatu objek daripada siswa-
siswa pada kelas NHT.
4. Perbedaan dan Persamaan Pembelajaran dengan Metode TPS yang