Hakekat Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

commit to user 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Studi Komparasi

a. Pengertian Studi

Studi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya kajian, mempelajari Depdikbud, 1990: 860. Dalam skripsi ini studi berarti mempelajari.

b. Pengertian Komparasi

Komparasi berasal dari bahasa Inggris “comparation”, yang artinya perbandingan Depdikbud, 1990: 516. Penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda- benda, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, dan kritik terhadap orang Suharsimi Arikunto, 2006: 267. Dari berbagai pengertian di atas, maka studi komparasi adalah suatu bentuk penelitian yang membandingkan antara variabel-variabel yang saling berhubungan dengan menemukan perbedaan-perbedaan dan persamaan- persamaan.

2. Pembelajaran Kooperatif

a. Hakekat Pembelajaran Kooperatif

Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling membantu untuk menghindari ketersinggungan serta kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat. Manusia memiliki derajad potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda. Karena perbedaan itu, manusia dapat saling mencerdaskan Nurhadi, 2004: 112. Selain itu Mohammed Shafiuddin 2010: 589-590, mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah sebuah strategi pengajaran yang tersusun sistematis dimana para 7 commit to user 8 siswa bekerja sama dalam suatu kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Pada metode pembelajaran kooperatif, siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila siswa dapat saling mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dengan temannya. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pembelajaran, dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berpendapat, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing Slavin, 2010: 4. Dalam metode pembelajaran kooperatif, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan 4-6 orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru Isjoni, 2010: 15. Lingkungan belajar untuk cooperative learning ditandai oleh proses yang demokratis dan peran aktif siswa dalam memutuskan segala yang seharusnya dipelajari dan bagaimana caranya. Guru dapat menentukan strukturnya dalam membentuk kelompok-kelompok dan menentukan prosedur secara keseluruhan, tetapi siswa dibiarkan mengontrol interaksi dari menit ke menit di dalam kelompok. Menurut Nurhadi 2004: 116 ada beberapa alasan perlu dikembangkannya pembelajaran kooperatif, antara lain: 1 Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial. 2 Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial. 3 Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois. 4 Meningkatkan rasa saling percaya pada sesama manusia. 5 Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, etnis, kelas sosial, dan agama. Model pembelajaran kooperatif ditandai oleh struktur tugas, tujuan dan reward yang kooperatif. Siswa dalam situasi pembelajaran kooperatif ini didorong dan dituntut untuk mengerjakan tugas yang sama secara bersama-sama. Selain itu mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas itu. commit to user 9 Terdapat enam fase atau langkah utama yang terlibat dalam pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning, yaitu: 1 Pembelajaran dimulai dengan guru memberi tahu tujuan-tujuan pembelajaran dan membangkitkan motivasi belajar siswa. 2 Presentasi informasi, biasanya dalam bentuk teks lebih disukai daripada bentuk ceramah. 3 Siswa diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok belajar. 4 Siswa dibantu oleh guru, bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan tugas- tugas kelompok. 5 Presentasi hasil akhir dari berbagai kelompok, mendiskusikan semua hal yang telah dipelajari siswa. 6 Memberi penghargaan pada usaha kelompok Arend, 2001: 315-316. Adeyemi 2008: 697, mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki unsur-unsur pokok yang diperlukan untuk meyakinkan para siswa agar bekerja sama ketika mereka dalam kelompok. Unsur-unsur pokok tersebut antara lain: 1 Setiap anggota kelompok harus merasa sebagai bagian dalam tim dan bahwa mereka mempunyai tujuan yang sama. 2 Setiap anggota kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka selesaikan adalah masalah bersama dan keberhasilan maupun kegagalan kelompok akan dirasakan oleh semua anggota dalam kelompok. 3 Untuk mencapai tujuan bersama, seluruh siswa harus berpartisipasi dalam diskusi. 4 Harus diyakinkan pada seluruh siswa bahwa kerja individual setiap anggota kelompok akan menentukan keberhasilan kelompoknya.

b. Macam - Macam Metode pada Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Teams Assisted Individualization (TAI) DAN Numbered Head Together(NHT)YANG DIMODIFIKASI DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP PRESTASI BELAJAR POKOK BAHASAN

0 4 86

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN NUMBER HEAD TOGETHER Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Dengan Metode Think Pair Share (TPS) Dan Number Head Together (NHT) Ditinjau Dari Prestasi Belajar Dan Kemampuan K

0 2 19

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD

0 0 16

THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI SEL

0 0 89