commit to user 22
Teori atom modern adalah sebagai berikut: a Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron,
sedangkan elektron-elektron mengitari inti atom yang berada pada orbital- orbital tertentu dan membentuk kulit atom. Hal itu disebut dengan konsep
orbital. b Berdasarkan perpaduan asas ketidakpastian dari Heisenberg dan mekanika
gelombang dari Broglie, Schrodinger merumuskan konsep orbital, yaitu “Orbital adalah suatu ruang atau daerah peluang menemukan elektron”.
c Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum.
Gambar 6. Model Atom Modern Awan elektron disekitar inti menunjukkan tempat kebolehjadian elektron.
c. Partikel Penyusun Atom
1 Proton Tahun 1886, Eugene Goldstein menemukan proton. Goldstein melakukan
penelitian menggunakan tabung sinar katode. Anode dan katode dari tabung tersebut dihubungkan dengan sumber arus listrik bertegangan tinggi. Hasil
penelitian Goldstein menunjukkan fakta-fakta berikut. Jika katode tidak diberi lubang, maka ruang di belakang katode gelap. Akan tetapi, jika katode dilubangi
dan diisi dengan gas hidrogen yang bertekanan sangat rendah, maka gas di belakang katode berpendar. Hal itu disebabkan adanya radiasi sinar yang berasal
commit to user 23
dari anode dan memijarkan gas tersebut. Sinar itu disebut sinar anode sinar positif atau sinar kanal sinar terusan.
Sifat-sifat sinar anode adalah sebagai berikut: a Merupakan radiasi partikel yang disebut dengan proton.
b Dalam medan listrik atau magnet dapat dibelokkan ke kutub negatif. Berarti sinar anode bermuatan positif.
c Perbandingan muatan dan massanya em, bergantung pada gas yang diisikan pada tabung. Perbandingan em terbesar terjadi jika gas yang
diisikan adalah gas hidrogen. Selanjutnya, melalui percobaan diperoleh hasil bahwa massa 1 proton adalah
1,6726 x 10
-24
gram 1 sma dan muatan 1 proton adalah 1,6022 x 10
-19
C dan diberi tanda muatan + 1.
Michael Purba, 2006: 31-32 2 Neutron
Neutron ditemukan oleh James Chadwick pada tahun 1932, tetapi keberadaannya telah diduga oleh Aston sejak tahun 1919. Pada tahun itu, Aston
menemukan spektrometer massa, yaitu alat yang dapat digunakan untuk menentukan massa atom atau molekul. Dengan alat tersebut, Aston menemukan
bahwa atom-atom dari unsur yang sama mempunyai massa yang berbeda. Fenomena ini disebut isotop. Juga ditemukan bahwa massa suatu atom ternyata
tidak sama dengan jumlah protonnya. Berdasarkan kedua fakta tersebut, Aston menduga keberadaan partikel netral dalam atom yang jumlahnya dapat berbeda
meskipun unsurnya sama. Selanjutnya pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker menembaki inti atom
berilium dengan partikel alfa dan menemukan suatu radiasi partikel yang mempunyai daya tembus tinggi. Pada tahun 1932, James Chadwick membuktikan
bahwa proton tersebut terdiri atas partikel netral yang massanya hampir sama dengan massa proton. Oleh karena bersifat netral, partikel itu dinamai neutron.
Percobaan lebih lanjut membuktikan bahwa neutron juga merupakan partikel dasar penyusun inti atom.
Massa 1 neutron = 1,6749 x 10
-24
gram.
commit to user 24
Neutron tidak bermuatan netral. Michael Purba, 2006: 32
3 Elektron Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan
elektron berkaitan dengan percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Thomson melakukan percobaan dengan menggunakan tabung kaca
bertekanan udara sangat rendah. Tabung tersebut dinamakan tabung sinar katode. Melalui percobaan itu, Thomson dapat menentukan harga em yaitu sebesar 1,76 x
10
8
C g
-1
. Sedangkan muatan elektron ditemukan oleh Robert Millikan melalui
percobaannya dengan tetes minyak, yaitu sebesar 1,602 x 10
-19
C dan diberi tanda -1. Berdasarkan percobaaan Thomson dan Millikan, massa elektron dapat dihitung
yaitu sebesar 9,11 x 10
-28
gram. Tabel 1. Sifat-Sifat Partikel Dasar Atom
Partikel Lambang
Massa Muatan
Penemu Proton
p 1,6726231 x 10
-24
+ 1 GoldsteinRutherford
Neutron n
1,672492716 x 10
-24
Netral J. Chadwick
Elektron e
9,1093897 x 10
-28
- 1 J.J Thomson
Michael Purba, 2006: 22-25
d. Susunan Atom