commit to user 42
sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0, yaitu sebagai berikut :
α = Keterangan:
r
11
: koefisien reliabilitas k
: banyaknya belahan tes Sj
2
: varians belahan j; j = 1, 2, …k Sx
2
: varians skor total Saifuddin Azwar, 2000: 78
Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,80 – 1,00
: Sangat Tinggi ST 0,60 – 0,79
: Tinggi T 0,40 – 0,59
: Cukup C 0,20 – 0,39
: Rendah R 0,00 – 0,19
: Sangat Rendah SR Sugiyono, 2010: 257
Tabel 11. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Try Out Afektif Variabel
Jumlah Soal Reliabilitas
Kriteria Angket Afektif
40 soal 0,8976
Sangat Tinggi
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t. Oleh karena itu perlu dipenuhi uji persyaratan analisisnya yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
t-matching.
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah sampel terdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas dengan uji Lilliefors.
Pada metode Lilliefors, setiap data X
i
diubah menjadi bilangan baku z
i
dengan transformasi :
commit to user 43
z
i
= L = Maks
│Fz
i
– Sz
i
│ Dimana:
i : 1, 2, 3,…..
Fz
i
: PZ ≤ z
i
; Z N0,1 Sz
i
: Proporsi cacah Z ≤ z
i
terhadap seluruh z
i
z
i
: Skor standar L
:
Koefisien Lilliefors pengamatan Langkah-langkah uji Lilliefors:
1 Menentukan Hipotesis a H
o
= sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal b H
1
= sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal 2 Statistik uji yang digunakan :
L = Maks │FZi – SZi│
Dengan: a Z berdistribusi N 0,1
b FZi = PZ Zi c SZi = proporsi cacah Z Zi terhadap seluruh Zi
3 Daerah kritik DK a DK = {L
∣L L
;n
atau L - L
;n
} b L
≥ L
α;n
yang di perolah dari tabel Lilliefors pada tingkat signifikan α =
0,05 dan ukuran sampel n 4 Keputusan Uji
a Kriteria : H
o
ditolak jika L Î DK atau H
o
diterima jika L Ï DK Budiyono, 2009 : 170-172
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah suatu sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Untuk mengetahui homogenitas
varians digunakan uji Bartlett. Rumus uji Bartlett adalah sebagai berikut:
commit to user 44
χ
2
å
=
2 j
j
s log
f -
RKG log
f C
2,303
dengan : χ
2
~ χ
2
k – 1 k = banyaknya populasi = banyaknya sampel
f = N – k =
å
= k
j j
f
1
= derajat kebebasan untuk RKG = N – k f
j
= derajat kebebasan untuk S
j 2
= n
i
– 1 j = 1, 2, …, k
N = banyaknya seluruh nilai ukuran n
j
= banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
ú ú
û ù
ê ê
ë é
- +
=
å
f 1
f 1
1 -
3k 1
1 C
j
dan
å å
=
j j
f SS
RKG
Serta
å å
- =
- =
2 j
j j
2 j
j 2
j
s 1
n n
X X
SS
Dimana
1 n
SS s
j j
j 2
- =
Budiyono, 2009 : 176 – 177 Kriteria :
χ
2
χ
2 tabel
, maka sampel berasal dari populasi yang homogen χ
2
≥ χ
2 tabel
, maka sampel berasal dari populasi yang tidak homogen Budiyono, 2009:175-177
c. Uji t- Matching
Uji t- matching bertujuan untuk mencari kesetaraan antara dua sampel dalam penelitian. Uji ini dilakukan menggunakan uji t- dua arah dengan ketentuan
sebagai berikut: 1 Menentukan Hipotesis
H : µ
1
= µ
2
: rata-rata nilai ujian nasional IPA SMP siswa kelas eksperimen I sama dengan siswa kelas eksperimen II
H
1
: µ
1
≠ µ
2
: rata-rata nilai ujian nasional IPA SMP siswa kelas eksperimen I tidak sama dengan siswa kelas eksperimen II
commit to user 45
Keterangan :
1
m = nilai rata-rata kelas eksperimen I
, 2
m = nilai rata-rata kelas eksperimen II 2
Tingkat Signifikansi : α = 0,05 3 Statistik Uji
Keterangan :
1
X
= nilai rata-rata kelas eksperimen I
2
X
= nilai rata-rata kelas eksperimen II s
2
= standar deviasi total s
1 2
= standar deviasi subyek 1 s
2 2
= standar deviasi subyek 2 n
1
= banyaknya subyek 1 n
2
= banyaknya subyek 2 t
= nilai uji kesamaan = rata-rata subyek 1
= rata-rata subyek 2 4 Daerah Kritik
DK = n
1
+n
2
– 2 5 Keputusan Uji
Jika – t
1- α;
n1 + n2 – 2
t
hitung
t
1- α;
n1 + n2 – 2
maka hipotesis nol diterima Jika t
hitung
– t
1- α;
n1 + n2 – 2
atau t
hitung
t
1- α;
n1 + n2 – 2
maka hipotesis nol ditolak
Sudjana, 2005: 239
commit to user 46
2. Uji Hipotesis