Kas dan setara kas Cash and cash equivalents Piutang Usaha Trade Receivables
238
Laporan Tahunan 2011 PT Vale Indonesia Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk
31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan lanjutan 2. Summary of Significant Accounting Policies continued
2.1. Penyajian Laporan Keuangan lanjutan 2.1. Presentation of Financial Statements continued
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, memerlukan penggunaan estimasi akuntansi
penting tertentu. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia juga mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan dalam proses
penerapan kebijakan akuntansi Perseroan. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi, atau area dimana
asumsi dan estimasi merupakan hal yang signifikan dalam laporan keuangan, diungkapkan dalam Catatan 4.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical
accounting estimates. The accounting principles generally accepted in Indonesia also require management to exercise its judgement in the
process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where
assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 4.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi ribuan Dolar AS yang terdekat.
Figures in the financial statements are rounded to and stated in thousands of US Dollars unless otherwise stated.
2.2. Penjabaran Mata Uang 2.2. Translation of Currencies
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter yang signifikan dalam mata uang selain Dolar AS dijabarkan ke Dolar AS
dengan kurs yang berlaku pada akhir periode. Penjabaran dari aset dan liabilitas lainnya umumnya dilakukan dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. At each statement of financial position date, significant monetary assets
and liabilities in currencies other than US Dollars are translated into US Dollars at period-end exchange rates. The translation of all other assets
and liabilities generally recognizes the rates historically applicable.
Selama tahun berjalan, transaksi-transaksi dalam mata uang selain Dolar AS dijabarkan ke Dolar AS dengan kurs yang berlaku selama bulan
berjalan. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari penjabaran dan transaksi dalam mata uang asing dibukukan pada laporan
laba rugi. During the year, transactions in currencies other than US Dollars are
translated at rates prevailing during each month. Gains or losses resulting from the translation and from foreign exchange transactions are
included in profit or loss.
2.3. Kas dan setara kas 2.3. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank, dan investasi jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, dan
tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Cash and cash equivalents are cash on hand, cash in banks and time
deposits with a maturity period of three months or less at the time of placement and which are not used as collateral or are not restricted.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dengan mengklarifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi cerukan.
The statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying the cash flows on the basis of operating, investing
and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents are presented net of overdrafts.
2.4. Piutang Usaha 2.4. Trade Receivables
Piutang usaha adalah jumlah yang masih harus dibayar oleh pelanggan untuk nikel dalam matte yang dijual dalam transaksi bisnis pada
umumnya. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika
tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. Trade receivables are amounts due from customers for nickel in matte
sold in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less, they are classified as current assets. If not, they are
presented as non-current assets.
Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan untuk penurunan nilai. Penyisihan untuk penurunan nilai dari piutang usaha dibuat ketika
terdapat bukti objektif bahwa Perseroan tidak dapat menagih keseluruhan nilai yang terdapat pada ketentuan awal dari piutang tersebut. Kesulitan
keuangan yang signifikan pada debitur, kemungkinan bahwa debitur mengalami kebangkrutan atau restrukturisasi keuangan, dan wanprestasi
atau tunggakan terhadap pembayaran dipertimbangkan sebagai indikator bahwa piutang usaha mengalami penurunan nilai. Nilai dari penyisihan
adalah selisih antara nilai tercatat piutang dengan nilai kini dari perkiraan arus kas dimasa datang, didiskontokan dengan menggunakan suku
bunga efektif awal. Nilai tercatat dari aset dikurangi pos cadangan, dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Ketika piutang usaha tidak
dapat tertagih, piutang usaha dihapus terhadap pos cadangan untuk piutang usaha. Pemulihan jumlah tertagih yang sebelumnya dihapus
dikreditkan pada laporan laba rugi . Trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently
measured at amortized cost using the effective interest rate method, less provision for impairment. A provision for impairment of trade receivables
is established when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of
the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, the probability
that the
debtor will
enter bankruptcy
or financial
reorganization, and default or deliquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the
provision is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original
effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account, and the amount of the loss is
recognized in profit or loss. When a trade receivable is uncollectible, it is written off against the allowance account for trade receivables.
Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited to profit or loss.
PT Vale Indonesia Tbk 2011 Annual Report
239
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk
31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan lanjutan 2. Summary of Significant Accounting Policies continued
2.5. Persediaan 2.5. Inventories