Peraturan Menteri No. 172010 lanjutan Ministerial Regulation No. 172010 continued
PT Vale Indonesia Tbk 2011 Annual Report
291
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk
31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010
35. Aset dan Liabilitas Kontinjensi lanjutan 35. Contingent Assets and Liabilities continued
e. Peraturan Menteri No. 172010 lanjutan e. Ministerial Regulation No. 172010 continued
Penyesuaian harga yang diatur di dalam peraturan ini termasuk biaya angkutan dengan menggunakan tongkang, biaya surveyor, biaya
perpindahan kapal, biaya pengolahan, biaya pemurnian, biaya logam terhutang danatau biaya asuransi. Referensi metal terhutang mengacu
kepada harga yang akan dibayar oleh pembeli berdasarkan kandungan metal dalam produk; terdapat kesan adanya pengakuan harga pasar
internasional untuk produk nikel setengah jadi berupa persentase harga LME.
The “cost adjustments” set out in the regulation include barging cost, surveyor cost, transshipment cost, treatment cost, refinery cost, metal
payable andor insurance cost. The reference to “metal payable” refers to the price which the customer will pay on the contained metal of the
product; it arguably recognizes the international market price practice for nickel intermediate products i.e., a percentage of LME price.
Untuk perjanjian penjualan di masa yang akan datang, formula harga jual harus disampaikan terlebih dahulu kepada Direktur Jenderal. Masih belum
terdapat kejelasan apakah diperlukan persetujuan Direktur Jenderal mengenai harga yang akan digunakan ini. Sebagaimana diatur dalam
Ko ntrak Karya, baik penetapan harga atau penjualan tidak memerlukan persetujuan Pemerintah, meskipun Pemerintah memiliki hak untuk
mempertanyakan penetapan harga jual kepada afiliasi. For future sales agreements, the sales price formula must first be
submitted to the Director General. It is not clear whether the prior approval of the Director General is required. Under the CoW, neither
pricing nor sales requires Government approval, though the Government has the right to question pricing to affiliates.
Manajemen berpendapat bahwa masih terlalu dini untuk menentukan pengaruh dari peraturan ini terhadap Perseroan. Penilaian awal
Perseroan adalah bahwa peraturan ini mengakui atau memperbolehkan penyesuaian terhadap standar harga pasar internasional misalnya
sejumlah persentase tertentu dari harga LME. Saat ini, pada level minimum, peraturan ini akan menggunakan harga LME sebagai referensi
dalam menghitung harga patokan.
Peraturan Direktur Jenderal yang menetapkan mengenai
rentang penyesuaian harga masih belum
ditetapkan dan perlu dipastikan bahwa harga patokan aktual yang diatur oleh Direktorat Jenderal akan sejalan dengan formula harga yang
digunakan Perseroan. Manajemen belum akan mengetahui lebih jauh mengenai hal ini hingga Peraturan Direktur Jenderal dikeluarkan.
Management believes that it is too early to determine the impact of this regulation on the Company. Management’s initial assessment is that,
this regulation recognizes or permits adjustments to the international market price standard e.g. a percentage of LME price. At the present
time, at a minimum, it appears that the regulation will set LME price as a reference point in calculating the benchmark price. What remains is the
outstanding regulation of the Director General on the methods of determining the quantum for the cost adjustments and to make sure that
the actual benchmark price posted by the Director General is in line with the Company’s pricing formula. Management will not know this until the
Director General regulation is issued.
f. Pelepasan Area Kontrak Karya f. Relinquishment of CoW Area