Penurunan nilai dari aset non-keuangan Impairment of non-financial assets
240
Laporan Tahunan 2011 PT Vale Indonesia Tbk
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk
31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan lanjutan 2. Summary of Significant Accounting Policies continued
2.9. Aset Tetap Dalam Penyelesaian 2.9. Construction in Progress
Akumulasi biaya
dari konstruksi
bangunan dan
instalasi mesin
dikapitalisasi sebagai aset tetap dalam penyelesaian. Biaya-biaya ini direklasifikasi kedalam aset tetap ketika konstruksi telah selesai.
Depresiasi dibebankan sejak tanggal dimana aset tersebut siap digunakan.
The accumulated costs of the construction of buildings and the installation of machinery are capitalized as construction in progress.
These costs are reclassified to property, plant, and equipment when the construction is complete. Depreciation is charged from the date the
assets are ready for use.
Biaya keuangan dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan
untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk
pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya
pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang
tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan
dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata
tertimbang seluruh biaya pinjaman atas seluruh pinjaman yang belum dibayarkan, diluar pinjaman yang secara khusus digunakan untuk
perolehan asset dalam penyelesaian tertentu yang memenuhi syarat. Finance and other borrowing costs, such as discount fees on loans either
directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when construction is complete. For
borrowings that are directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalized is determined as the actual borrowing costs incurred
during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a
qualifying asset, the amount to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the amount expended on the qualifying asset. The
capitalization rate is the weighted average of the total borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, other
than borrowings made specially for the purpose of obtaining a qualifying asset under construction.
2.10. Penyusutan, Deplesi dan Amortisasi 2.10. Depreciation, Depletion and Amortization
Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus yang didasarkan atas taksiran masa manfaat suatu aset, estimasi masa
produksi cadangan bijih, atau selama masa berlakunya Kontrak Karya yang mana yang lebih dulu. Pengecualian terhadap kebijakan ini adalah
untuk fasilitas bendungan air yang penyusutannya dilakukan selama masa manfaat 40 tahun berdasarkan Keputusan Pemerintah Indonesia
tahun 1975, seperti yang dijelaskan pada Catatan 1 atas laporan keuangan ini.
Depreciation of property, plant and equipment is calculated on the straight-line method based on the earlier of the estimated useful life of
the asset, the estimated period of production from ore reserves, or the period of the CoW. An exception to this policy is the hydroelectric dam
facilities, which are depreciated over a 40-year useful life based on the 1975 decree of the Indonesian Government, as referred to in Note 1 to
these financial statements.
Estimasi masa manfaat untuk penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut:
The estimated useful lives of property, plant and equipment used for depreciation are as follows:
Tahun Bangunan bendungan dan fasilitas PLTA
5 - 40 Jalan dan jembatan
5 - 30 Bangunan
5 - 30 Pengembangan tambang
5 - 30 Pabrik dan mesin
5 - 30 Perabotan dan peralatan kantor
5 Years
Hydroelectric dam buildings and facilities 5 - 40
Roads and bridges 5 - 30
Buildings 5 - 30
Mine development 5 - 30
Plant and machinery 5 - 30
Furniture and office equipment 5
Perseroan mengalokasi bagian dari aset tetap yang biaya perolehannya signifikan dan mendepresiasikan komponen tersebut secara terpisah jika
bagian tersebut memiliki masa manfaat yang berbeda. The Company allocates significant parts of the property, plant and
equipment costs and depreciates separately each significant part if those parts have different useful lives.
Amortisasi biaya pemugaran dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Amortization of refurbishment costs is calculated on the estimated economic useful life of the refurbishment using a straight-line method.
2.11. Penurunan nilai dari aset non-keuangan 2.11. Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas - sebagai contoh, goodwill atau aset tak berwujud yang belum siap digunakan - tidak diamortisasi
dan dilakukan pengujian penurunan nilai secara tahunan. Aset yang diamortisasi atau disusutkan ditelaah untuk penurunan nilai jika terdapat
kejadian atau perubahan dalam keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Kerugian penurunan
nilai diakui sebesar jumlah dimana jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit
terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah unit penghasil kas. Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai, ditelaah
untuk kemungkinan pembalikan penurunan nilai, pada setiap tanggal pelaporan.
Assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill or intangible assets not ready to use - are not subject to amortization and
are tested annually for impairment. Assets that are subject to amortization or depreciation are reviewed for impairment whenever events or changes
in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which
the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell
and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable
cash flows cash-generating units. Non-financial assets other than goodwill that suffered impairment are reviewed for possible reversal of
the impairment at each reporting date.
PT Vale Indonesia Tbk 2011 Annual Report
241
Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements
PT Vale Indonesia Tbk sebelumnya PT International Nickel Indonesia Tbk PT Vale Indonesia Tbk formerly PT International Nickel Indonesia Tbk
31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan lanjutan 2. Summary of Significant Accounting Policies continued