Pembinaan Jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil

b. Perpindahan jabatan secara horizontal adalah perpindahan jabatan pada tingkat eselon dan pangkat jabatan yang sama; c. Perpindahan jabatan yang secara vertikal adalah perpindahan yang bersifat kenaikan jabatan promosi; d. Perpindahan jabatan secara diagonal adalah perpindahan jabatan dari jabatan struktural ke fungsional dan sebaliknya.

1.4.3. Pembinaan Etika Profesi Pegawai Negeri Sipil

Yang dimaksud dengan pembinaan etika profesi pegawai negeri sipil menurut PP nomor 42 Tahun 2004 dalam www.bkn.go.id.penelitian digunakan terminologi pembinaan jiwa korps dan kode etik Pegawai Negeri Sipil, adalah semacam rancangan design yang menjelaskan tentang berbagai komponen yang perlu ada dalam pembinaan etika profesi Pegawai Negeri Sipil, sehingga dapat dipakai sebagai pola acuan atau pedoman oleh pimpinan instansi pemerintah pada setiap jenjang dalam melakukan pembinaan etika profesi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan instansi atau unit kerja masing-masing. Adapun harapan dari pembinaan etika profesi adalah untuk memperoleh Pegawai Negeri Sipil yang kuat, kompak dan bersatu padu, memiliki kepekaan, tanggap dan memiliki kesetiakawanan yang tinggi, berdisiplin, serta sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyarakat. Pembinaaan etika profesi tersebut meliputi:

a. Pembinaan Jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil

Pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 menyebutkan bahwa jiwa korps Pegawai Negeri Sipil adalah rasa kesatuan dan persatuan, kebersamaan, kerjasama, tanggungjawab, dedikasi, disiplin, Universitas Sumatera Utara kreativitas, kebanggaan dan rasa memiliki organisasi Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembinaan jiwa korps Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk: a. Membina karakter atau watak, memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara kekeluargaan guna mewujudkan kerja sama dan semangat pengabdian kepada masyarakat serta meningkatkan kemampuan, dan keteladanan Pegawai Negeri Sipil. b. Mendorong etos kerja Pegawai Negeri Sipil untuk mewujudkan Pegawai Negeri Sipil yang bermutu tinggi dan sadar akan tanggungjawabnya sebagai unsur aparatur Negara, dan abdi masyarakat. c. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat, kesedarank, dan wawasan kebangsaan Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara kesatuan Ropublik Indonesia. Ruang lingkup pembinaan jiwa korps pegawai negeri sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 mencakup: a. Peningkatan etos kerja dalam rangka mendukung produktivitas kerja dan profesionalitas Pegawai Negeri Sipil. b. Partisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerintah terkait dengan Pegawai Negeri Sipil. c. Peningkatan kerja sama antar Pegawai Negeri Sipil untuk memelihara dan memupuk Kesetiakawanan dalam rangka meningktan jiwa korps pegawai negeri sipil. Universitas Sumatera Utara d. Perlindungan terhadap hak-hak sipil atau kepentingan pegawai negeri sipil sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan tetap mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, dan Negara. Nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh pegawai negeri sipil berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 meliputi: 1. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2. Kesetiaan dan ketaatan kepada pancasila dan UUD 1945; 3. Semangat nasionalisme; 4. Mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan; 5. Penghormatan terhadap hak asasi manusia; 6. Tidak diskriminatif; 7. Profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi; 8. Semangat jiwa korps.

b. Kode Etik Pegawai Negeri Sipil