PERENCANAAN DAN PERSYARATAN KEBUTUHAN RUANG REKREASI

Eksploratif Mengundang para pengunjung untuk ikut mengapresiasi, mengalami, merasakan segala sesuatu di dalam bangunan.Misalnya bisa berupa sesuatu yang bisa dipegang, diraba, diserap, dimainkan, dan sebagainya.Dapat dicapai dengan permainan tekstur. Informal Biasanya sesuatu yang informal itu menjadi menarik.Informal itu sesuai dengan konsep rekreasi, yaitu menampilkan sesuatu yang berdeda dari kehidupan sehari- hari yang biasanya selalu formal dan penuh keteraturan. Dinamis Menampilkan sesuatu yang ‘bergerak’, bukan sesuatu yang statisdiam. Bisa diperoleh dengan bentukan ruang, sirkulasi yang menarik dan pola lantai. Unsur cahaya Cahaya sangatlah berperan dalam penciptaan suasana dan interior yang diinginkan, baik itu berupa pencahayaan alami maupun buatan. Triangulasi Yaitu adanya sesuatu yang menyatukan, mengumpulkan orang yang tidak saling mengenal dalam suatu kegiatan yang sama dan mungkin bisa saling berinteraksi. Misalnya pertunjukan, atraksi, atau sesuatu yang menarik untuk dilihat. Sekuens ruang yang bermacam-macam.

2.1.4 PERENCANAAN DAN PERSYARATAN KEBUTUHAN RUANG REKREASI

Menurut buku Time Saver Standar for Building Type, perencanaan dan persyaratan kebutuhan ruang fasilitas rekreasi, yaitu: a. Pusat Rekreasi Bangunan rekreasi harus fungsional untuk menempatkan berbagai macam program aktivitas yang dapat memenuhi semua kebutuhan orang.Bangunan rekreasi harus dapat menyediakan suasana yang aman, sehat, atraktif dimana setiap orang dapat melakukan kesenangannya.Area rekreasi membutuhkan beberapa tipe struktur yang dapat memenuhi program-program kebutuhan dan menyatukannya secara estetika. b. Perencanaan Perencanaan dan desain sebuah bangunan rekreasi membutuhkan pendekatan yang logis dan tepat. Penggabungan yang tepat terhadap sasaran perencanaan akan Universitas Sumatera Utara menjamin pemanfaatan maksimal sebuah bangunan. Rencana persiapan dan pemeriksaan ulang yang berkelanjutan dari desain fungsional sebuah bangunan sebelum ke tahap konstruksi harus dipertimbangkan syarat-syarat dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut;  Sudahkah diputuskan kegunaan yang paling efektif dari keseluruhan area? Dan apakah itu menggunakan semua sumber alami?  Apakah disain menyediakan kegunaan yang fleksibel dan untuk pengembangan dimasa yang akan datang?  Apakah disain denah memiliki akses yang dekat dan sirkulasi antara fasilitas di dalam bangunan?  Apakah disain denah memiliki kemudahan dalam pengawasan dan administrasi bangunan?  Sudahkah ruangan individual ditempatkan dan didisain untuk mendukung kegunaan yang beragam dalam batas aman?  Sudahkan bangunan didisain untuk menjamin kesempatan yang digunakan seluruh anggota komunitas termasuk orang tua dan orang cacat?  Apakah disain meliputi kualitas estetis yang dapat diterima dan berhubungan secara harminis dengan sekitarnya?  Apakah disain bangunan sesuai dengan biaya dalam konstruksi dan perawatan?  Apakah disain dan konstruksi bangunan menjamin penggabungan fungsi dengan agency public ataupun privat lainnya? c. Klasifikasi Bangunan Rekreasi Tumbuh dalam bidang dan kompleksitas dari program yang menghasilkan sebuah kebutuhan pada bangunan yang akan menyediakan fasilitas yang diadaptasi untuk aktivitas rekrasi yang beragam. Hal ini dapat dikelompokkan oleh fungsi kemudian dikategorikan berdasarkan ukuran. Funsi standar untuk menetapkan ukuran yang dibutuhkan oleh bangunan rekrasi biasanya berdasarkan rasio berapa kaki 2 dari sebuah populasi. Hal ini akan ditetapkan dengan menyediakan 1-2 kaki 2 orang yang dilayani. Sebagai contoh, jika sebuah bangunan melayani 8.000 orang, maka seharusnya rata-rata bangunan sekitar 12.000 kaki 2 . Ukuran perbandingan ini dapat bervariasi sesuai kota tempat bangunan ini dibangun untuk mengakomodasikan semua penduduk. Universitas Sumatera Utara d. Tipe-tipe Bangunan Rekreasi Bangunan Rekreasi Tipe 1 Bangunan rekreasi tipe 1 ini biasanya dibangun di area pinggir kota yang lebih besar dari pusat metropolitan. Walaupun banyak kota-kota yang lebih kecil 30.000 atau kurang dari 30.000 penduduk telah menyediakan fasilitas untuk melayani keseluruhan komunitas. Bangunan tipe ini memiliki luas 20.000 kaki 2 atau lebih yang memiliki fasilitas sebagai berikut: • R. Serbaguna • R. Bermain • Gymnasium • R. Shower dan Loker • R. Administrasi • R. Staf • R. Klub • R. Istirahat • Dapur • Lounge and lobby • Gudang yang besarR. Penyimpanan Bangunan Rekreasi Tipe 2 Bangunan rekreasi tipe 2 merupakan yang biasa digunakan dalam kota dan berbagai komunitas. Menurut ahli rekreasi tipe ini merupakan tipe bangunan rekreasi yang paling efisien yagn didisain untuk menampung area yang berpopulasi rata-rata 8.000 orang. Tipe bangunan rekreasi ini memiliki luas 10.000-20.000 kaki 2 dan memiliki fasilitas yang sama dengan struktur tipe 1. Bangunan Rekreasi Tipe 3 Tipe bangunan ini digunakan oleh banyak komunitas untuk memenuhi kebutuhan area yang berpopulasi lebih kecil dan biasanya memiliki fasilitas sebagai berikut: • Hall sosial atau gymnasium • R. ShowerR. Ganti • R. Klub • R. Penyimpanan yang cukup • Lobby and lounge Universitas Sumatera Utara • Kantor • Restoran • Dapur

2.1.5 PENGENALAN KARAKTER PEMAKAI