KOTA MEDAN STUDI KELAYAKAN

 Karena wadah ini juga diperuntukkan untuk kegiatan pemuda dan meningkatkan kreativitas, maka harus berada cukup dekat dengan fasilitas pendidikan. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa penempatan lokasi lebih baik ditempatkan tidak di pusat kota;  Pusat kota sudah semakin sempit sehingga semakin sulit untuk mengembangkan konsep yang akan dibuat, dan pembangunan cenderung terus mengarah ke pusat kota.  Untuk daerah Medan bagian selatan sudah mulai banyak sarana rekreasi kota, seperti Hairos, outbound di daerah tuntungan, dan karena daerah ini merupakan jalur untuk ke arah area rekreasi luar kota, maka daerah sekitarnya sudah mulai berkembang dan lebih dikenal masyarakat.  Daerah Medan bagian utara sudah cukup berkembang, akan tetapi belum ada tempat yang dikenal oleh masyarakat Medan secara umum dan masih sangat jarang ditemui tempat rekreasi. Area yang dikenal oleh masyarakat Medan di bagian utara ini masih sedikit karena tidak banyak tempat sebagai icon yang menarik masyarakat untuk datang. Maka dari hasil penilaian di atas dapat dilihat lokasi yang paling tempat untuk lokasi proyek ini adalah lokasi yang berada di WPP C, Kecamatan Medan Tembung, tepatnya berada di Persimpangan Jalan Haji Anif dan Jalan Percut alternatif 2.

2.5 STUDI KELAYAKAN

2.5.1 KOTA MEDAN

Gambar 2.39 Peta Kota Medan Sumber : map.google.com Gambar 2.38 Sumatera Utara Sumber :www.pemkomedan.com Universitas Sumatera Utara Sebagai salah satu daerah otonom berstatus kota di propinsi Sumatera Utara, kedudukan, fungsi dan peranan Kota Medan cukup penting dan strategis secara regional. Bahkan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara, Kota Medan sering digunakan sebagai barometer dalam pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah daerah. Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Orientasi Wilayah Secara geografis, wilayah Kota Medan berada antara 3”30’ – 3”43’ LU dan 98”35’ – 98”44’ BT dengan luas wilayah 265,10 km2 dengan batasbatas sebagai berikut : • Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka • Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang • Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang • Batas Barat : Kabupaten Deli Serdang Dari luas wilayah Kota Medan dapat dipersentasekan sebagai berikut: 1. Pemukiman 36,3 2. Perkebunan 3,1 3. Lahan Jasa 1,9 4. Sawah 6,1 5. Perusahaan 4,2 6. Kebun Campuran 45,4 7. Industri 1,5 8. Hutan Rawa 1,8 Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat dengan kota-kota negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia, Singapura dan lain-lain.Demikian juga secara demografis Kota Medan diperkirakan memiliki pangsa pasar barangjasa yang relatif besar.Hal ini tidak terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007 diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa.Demikian juga secara ekonomis Universitas Sumatera Utara dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan regionalnasional. Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2001 berkisar antara 23,2ºC - 24,3ºC dan suhu maksimum berkisar antara 30,8ºC - 33,2ºC serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,3ºC - 24,1ºC dan suhu maksimum berkisar antara 31,0ºC - 33,1ºC. Kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata berkisar antara 84 - 85. Paling tidak ada 7 tujuh sungai yang melintasinya, yaitu : 1. Sungai Belawan 2. Sungai Badra 3. Sungai Sikambing 4. Sungai Putih 5. Sungai Babura 6. Sungai Deli 7. Sungai Sulang-SalingSei Kera Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Sejak tahun 1996, jumlah penduduk Kota Medan mengalami kenaikan yang cukup nyata hingga ke tahun 2003.Pada tahun 1996, penduduk Kota Medan berjumlah 1.730.725 jiwa, dan menjadi 1.993.601 jiwa pada akhir tahun 2003. Pertumbuhan penduduk rata-rata adalah 0,68. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2002, yaitu sebesar 1,94, sedangkan pertumbuhan terendah sebesar 0,08 terjadi pada tahun 1999. Jumlah penduduk Kota Medan tahun 1996 sampai dengan tahun 2003 dapat dilihat pada grafik di sebelah. Tanggapan: Dari keterangan di atas terlihat bahwa jumlah pemukiman penduduk merupakan persentase yang paling besar dan jumlah penduduk yang bertumbuh pesat. Hal ini menunjukkan perlunya disediakan lahan khusus untuk area terbuka hijau untuk menghindari masalah perkotaan yang sering terjadi yaitu kurangnya area terbuka hijau. Dan kalaupun ada area hijau lebih berfungsi untuk perkebunan dan sawah, bukan sebagai area penghijauan kota. Dan tidak jarang dari area ini yang beralih fungsi menjadi area terbangun. Universitas Sumatera Utara Sebaran dan Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk rata-rata Kota Medan adalah 7.520 jiwakm2.Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di kecamatan Medan Perjuangan 22.813 jiwakm2, sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu kecamatan Medan Labuhan 2.551 jiwakm2. Berikut ini adalah tabel sebaran dan kepadatan penduduk di Kota Medan Tabel 2.5 Tabel sebaran dan kepadatan penduduk Kota Medan Sumber :BPS Kota Medan 2002 Medan dalam Angka 2002 Diagram 2.1 Diagram jumlah penduduk Kota Medan Sumber :BPS Kota Medan 2002 Medan dalam Angka 2002 Universitas Sumatera Utara Kota Medan Secara Ekonomi Pembangunan ekonomi daerah dalam periode jangka panjang mengikuti pertumbuhan PDRB, membawa perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi tradisional ke ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya industri pengolahan dengan increasing retunrn to scale relasi positif antara pertumbuhan output dan pertumbuhan produktivitas yang dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Ada kecenderungan, bahwa semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi membuat semakin cepatproses peningkatan pendapatan masyarakat per kapita, dan semakin cepat pula perubahan struktur ekonomi, dengan asumsi bahwa faktor-faktor penentu lain mendukung proses tersebut, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan teknologi, relatif tetap. Struktur perekonomian Kota Medan didominasi oleh 4 empat lapangan usaha utama yaitu \ Industri Pengolahan 14,28, Perdagangan, Hotel dan Restoran 28,10, Pengangkutan dan Telekomunikasi 19,38, serta Keuangan, Persewaan dan Jasa 14,42. Keempat sektor ini memberikan kontribusi sekitar 76,18 terhadap perekonomian daerah. Tanggapan: Di Kota Medan daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi adalah Kecamatan Medan Perjuangan, Kecamatan Medan Area dan Kecamatan Medan Tembung. Akan tetapi Kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Area sebagian besar lahannya sudah dibangun.Dan perkembangan di daerah tersebut sudah cukup baik. Kecamatan Medan Tembung masih memiliki banyak lahan yang masih kosong dan perkembangannya masih sangat lambat.Daerah ini memerlukan suatu wadah yang bisa mengembangkan pertumbuhan daerah ini dan dengan jumlah kepadatan yang tinggi maka diperlukan sebuah ruang publik untuk mewadahi kebutuhan ruang semua warga di daerah ini. Universitas Sumatera Utara Berikut ini adalah persentase laju pertumbuhan ekonomi tahun 2004-2006 Berdasarkan data tabel tersebut di atas, diketahui perekonomian Kota Medan selama periode 2004–2006 menunjukkan kinerja yang relative cukup baik, pemulihan ekonomi lokal yang dilakukan juga cukup berhasil mendorong pertumbuhan positif hampir untuk semua lapangan usaha ekonomi. Lapangan usaha yang memberikan kontribusi pertumbuhanterbesar dalam perekonomian Kota Medan selama periode 2004–2005 adalah lapangan usaha perdaganganhotelrestoran yaitu sebesar 10,45 persen, kemudian disusul sektor transportasitelekomunikasi yang tumbuh sebesar 7,62 persen, sektor konstruksi dan jasa- jasa masing-masing tumbuh sebesar 7,52 dan 7,54 persen. Sedangkan selama periode 2005-2006, kontribusi pertumbuhan sektor mengalami pergeseran, sehingga sektor penggerak pertumbuhan ekonomi tahun 2005-2006 lebih disebabkan pertumbuhan sector transportasitelekomunikasi yang tumbuh sebesar 13,33 persen dan sektor konstruksi yang tumbuh sebesar 11,01 persen. Tabel 2.6 Tabel persentase lahu pertumbuhan ekonomi tahun 2004-2006 Sumber :BPS Kota Medan Universitas Sumatera Utara

2.5.2 MEDAN TEMBUNG