48
3.4.1 Uji Validitas Konstruk Kepuasan Kerja
Pada pengujian validitas konstruk kepuasan kerja, peneliti menguji apakah 23 item yang bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur
variabel kepuasan kerja. Item-item ini digunakan untuk mengukur kepuasan kerja melalui lima dimensi, yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi,
hubungan dengan atasan dan hubungan dengan rekan kerja. Peneliti menggunakan CFA first order dengan menguji lima dimensi kepuasan kerja
secara terpisah satu persatu. 1.
Pekerjaan itu sendiri Dari hasil uji CFA yang dilakukan pertama kali didapatkan nilai chi-
square= 30,21 df=5 p-value=0,00001, RSMEA=0,167, yang mana artinya model tersebut tidak fit. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti
melakukan dua modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama
lainnya., sampai didapatkan model fit. Berdasarkan hasil uji CFA selanjutnya, didapatkan model fit dengan nilai chi-square = 3.31 df = 3,
p-value = 0.34688, RSMEA = 0.024. Nilai ini menyatakan bahwa p- value 0,05 tidak signifikan, yang artinya model dapat diterima, bahwa
tidak ada perbedaan antara data dengan teori dan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu pekerjaan itu sendiri bisa dilihat pada lampiran.
Peneliti selanjutnya melihat apakah item yang sudah fit tersebut, ada yang perlu di drop atau tidak. Item yang memiliki t-value lebih besar
dari 1.96 t 1.96 dapat dinyatakan termasuk item yang valid,
49
sementara yang kurang dari 1.96 akan di drop. Tabel dibawah ini menunjukkan koefisien muatan faktor dari item pekerjaan itu sendiri.
Pada tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 5 item yang digunakan peneliti, item 21, item 22 dan item 23 perlu di drop karena item tersebut
tidak mampu menggambarkan konstruk yang ingin diukur tidak bersifat unidimensional. Selain itu, item 21, item 22 dan item 23 tidak
mengukur dimensi dari kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri.
Table 3.6 Muatan Faktor Item Pekerjaan Itu Sendiri
Item Koefisien
Standar Deviasi
T-value Signifikan
Item 5 0.56
0.14 3.98
√
Item 6 0.78
0.18 4.29
√
Item 21 -0.24
0.09 -2.59
×
Item 22 0.01
0.09 0.08
×
Iten 23 0.14
0.09 1.50
× Keterangan: √ = signifikan t 1.96; × = tidak signifikan.
2. Gaji
Pada dimensi gaji, terdapat lima item yang akan diuji apakah item tersebut bersifat unidimensional atau tidak. Dari hasil CFA yang
dilakukan dengan satu model faktor, dengan nilai chi-square = 39.73, df= 5, p-value= 0.00000, RSMEA= 0.042, yang mana artinya model
tersebut tidak fit. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti melakukan satu modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, sampai didapatkan model fit. Pada pengukuran selanjutnya didapatkan chi-
square= 5.29, df= 4, p-value= 0.25838, RSMEA= 0.042. Nilai ini menyatakan bahwa p-value 0,05 tidak signifikan, yang artinya model
50
dapat diterima, bahwa tidak ada perbedaan antara data dengan teori dan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu gaji bisa dilihat pada
lampiran. Selanjutnya peneliti melihat apakah item yang sudah fit tersebut,
ada yang perlu di drop atau tidak. Item yang memiliki t-value lebih besar dari 1.96 t 1.96 dapat dinyatakan termasuk item yang valid,
sementara yang kurang dari 1.96 akan di drop. Tabel dibawah ini menunjukkan koefisien muatan faktor dari item gaji.
Pada tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 5 item yang digunakan peneliti, seluruh item memiliki koefisien yang bermuatan positif dan
memiliki nilai yang sigifikan t 1.96. hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada item yang perlu di drop karena item tersebut telah
mampu menggambarkan konstruk yang ingin diukur.
Table 3.7 Muatan Faktor Item Gaji
Item Koefisien
Standar Deviasi T-value
Signifikan Item 12
0.23 0.08
2.89 √
Item 13 0.72
0.07 10.26
√
Item 14 0.81
0.07 11.67
√
Item 15
0.82 0.07
11.92 √
Iten 16 0.29
0.08 3.61
√ Keterangan: √ = signifikan t 1.96; × = tidak signifikan.
3. Promosi
Pada dimensi promosi, terdapat empat item yang akan diuji apakah item tersebut bersifat unidimensional atau tidak. Dari hasil CFA yang
dilakukan dengan satu model faktor, dengan nilai chi-square= 51.04, df= 2, p-value= 0.00000, RSMEA= 0.369, yang mana artinya model tersebut
51
tidak fit. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti melakukan satu modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa
item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya., sampai didapatkan model fit. Pada pengukuran selanjutnya didapatkan chi-square= 2.99, df=
1, p-value= 0.08364, RSMEA= 0.105. Nilai ini menyatakan bahwa p- value 0,05 tidak signifikan, yang artinya model dapat diterima, bahwa
tidak ada perbedaan antara data dengan teori dan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu promosi bisa dilihat pada lampiran .
Selanjutnya peneliti melihat apakah item yang sudah fit tersebut, ada yang perlu di drop atau tidak. Item yang memiliki t-value lebih besar
dari 1.96 t 1.96 dapat dinyatakan termasuk item yang valid, sementara yang kurang dari 1.96 akan di drop. Tabel dibawah ini
menunjukkan koefisien muatan faktor dari item promosi. Pada tabel 3.8 dapat dilihat bahwa dari 4 item yang digunakan
peneliti, item 18 perlu di drop karena item tersebut tidak mampu menggambarkan
konstruk yang
ingin diukur
tidak bersifat
unidimensional. Selain itu, item 18 tidak mengukur dimensi dari kepuasan kerja yaitu promosi.
Table 3.8 Muatan Faktor Item Promosi
Item Koefisien
Standar Deviasi T-value
Signifikan Item 17
1.01 0.13
7.84 √
Item 18 0.12
0.07 1.58
×
Item 19 0.17
0.08 2.19
√
Item 20
0.87 0.12
7.40 √
Keterangan: √ = signifikan t 1.96; × = tidak signifikan.
52
4. Hubungan dengan Atasan
Pada dimensi hubungan dengan atasan, terdapat empat item yang akan diuji apakah item tersebut bersifat unidimensional atau tidak. Dari hasil
CFA yang dilakukan dengan satu model faktor, dengan nilai chi-square =14.43, df= 2, p-value= 0.00121, RSMEA= 0.178, yang mana artinya
model tersebut tidak fit. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti melakukan dua modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya., sampai didapatkan model fit. Pada pengukuran selanjutnya
didapatkan chi-square= 0.00, df= 0, p-value= 1.00000, RSMEA= 0.000. Nilai ini menyatakan bahwa p-value 0,05 tidak signifikan, yang
artinya model dapat diterima, bahwa tidak ada perbedaan antara data dengan teori dan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu hubungan
dengan atasan bisa dilihat pada lampiran. Selanjutnya peneliti melihat apakah item yang sudah fit tersebut,
ada yang perlu di drop atau tidak. Item yang memiliki t-value lebih besar dari 1.96 t 1.96 dapat dinyatakan termasuk item yang valid,
sementara yang kurang dari 1.96 akan di drop. Tabel dibawah ini menunjukkan koefisien muatan faktor dari item hubungan dengan
atasan. Pada tabel 3.9 dapat dilihat bahwa dari 4 item yang digunakan
peneliti, seluruh item memiliki koefisien yang bermuatan positif dan memiliki nilai yang sigifikan t 1.96. hasil tersebut menunjukkan
53
bahwa tidak ada item yang perlu di drop karena item tersebut telah mampu menggambarkan konstruk yang ingin diukur.
Table 3.9 Muatan Faktor Item Hubungan dengan Atasan
Item Koefisien
Standar Deviasi T-value
Signifikan Item 1
0.65 0.09
6.85 √
Item 2
0.9 0.10
9.64 √
Item 3 1.06
0.12 8.79
√
Item 4 0.37
0.08 4.56
√ Keterangan: √ = signifikan t 1.96; × = tidak signifikan.
5. Hubungan dengan rekan kerja
Pada dimensi hubungan dengan rekan kerja, terdapat lima item yang akan diuji apakah item tersebut bersifat unidimensional atau tidak. Dari hasil
CFA yang dilakukan dengan satu model faktor, dengan nilai chi-square= 52.59, df= 5, p-value= 0.00000, RSMEA= 0.230, yang mana artinya
model tersebut tidak fit. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti melakukan tiga modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya., sampai didapatkan model fit. Pada pengukuran selanjutnya
didapatkan chi-square= 1.30, df= 2, p-value= 1.52106, RSMEA= 0.000. Nilai ini menyatakan bahwa p-value 0,05 tidak signifikan, yang
artinya model dapat diterima, bahwa tidak ada perbedaan antara data dengan teori dan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu hubungan
dengan rekan kerja bisa dilihat pada lampiran. Selanjutnya peneliti melihat apakah item yang sudah fit tersebut,
ada yang perlu di drop atau tidak. Item yang memiliki t-value lebih besar
54
dari 1.96 t 1.96 dapat dinyatakan termasuk item yang valid, sementara yang kurang dari 1.96 akan di drop. Tabel dibawah ini
menunjukkan koefisien muatan faktor dari item hubungan dengan rekan kerja.
Pada tabel 3.10 dapat dilihat bahwa dari 5 item yang digunakan peneliti, seluruh item memiliki koefisien yang bermuatan positif dan
memiliki nilai yang sigifikan t 1.96. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada item yang perlu di drop karena item tersebut telah
mampu menggambarkan konstruk yang ingin diukur.
Table 3.10 Muatan Faktor Item Hubungan Dengan Rekan Kerja
Item Koefisien
Standar Deviasi T-value
Signifikan Item 7
0.83 0.07
11.30 √
Item 8 0.52
0.07 7.05
√
Item 9
0.78 0.07
11.00 √
Item 10 0.83
0.07 11.53
√
Item 11 0.44
0.08 5.58
√ Keterangan: √ = signifikan t 1.96; × = tidak signifikan.
3.4.2 Uji Validitas Konstruk Perceived Organizational Support POS