57
Table 3.12 Muatan Faktor Item Motivasi Kerja
Item Koefisien
Standar Deviasi T-value
Signifikan Maju 1
0.77 0.06
12.20 √
Maju 2
0.70 0.07
10.47 √
Maju 3 0.76
0.06 11.96
√ TJ 1
0.30 0.08
3.78 √
TJ 2
0.75 0.12
6.34 √
WIS 1 0.97
0.10 10.22
√ WIS 2
0.31 0.07
4.20 √
WIS 3 0.55
0.08 6.87
√ PR 1
0.74 0.08
9.69 √
PR 2 0.63
0.08 8.08
√ PR 3
0.24 0.08
3.16 √
PHRG 1 0.87
0.06 14.65
√ PHRG 2
0.81 0.06
13.00 √
PHRG 3 0.80
0.06 12.40
√ Keterangan: √ = signifikan t 1.96; × = tidak signifikan.
Pada tabel 3.12 dapat dilihat bahwa dari 14 item yang digunakan peneliti, seluruh item memiliki koefisien yang bermuatan positif sehingga
seluruh item dinyatakan signifikan, dan mampu menggambarkan konstruk yang ingin diukur, sehingga tidak ada item yang di drop.
3.5 Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses agar data dapat ditafsirkan. Tujuan dari penafsiran tersebut adalah untuk memberikan maksa pada data yang
diperoleh dan menjelaskan pola atau kategoi, kemudian mencari hubungan antara berbagai konsep. Pengolahan data dilakukan dengan analisa data
secara statistik sebagai cara untuk mengetahui pengaruh variable bebas independent variable yaitu perceived organizational support, motivasi
kerja dan gender terhadap variable terikat dependent variable yaitu kepuasan kerja.
58
Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis regresi berganda Dalam penelitian ini, IV sebanyak 7 buah, sedangkan DV
sebanyak 1 buah. Sehingga susunan persamaan regresi penelitian adalah :
Y= a+ b
1
X
1
+ b
2
x
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+e
Jika dituliskan variabelnya maka : Y = Kepuasan kerja
a = intercept konstan b = koefisien regresi untuk masing-masing X
X
1
= Perceived Organizational Support POS X
2
= Prestasi X
3
= Tanggung Jawab X
4
= Kemajuan X
5
= Pekerjaan itu sendiri X
6
= Penghargaan X
7
= Gender e = Residual
Sebelum melakukan analisis regresi berganda, peneliti melakukan korelasi product moment seluruh variable penelitan. Sebab, dalam regresi
idealnya IV tidak berkorelasi dengan IV lainnya, namun justru IV sebaiknya berkorelasi dengan DV.
59
Selanjutnya analisis regresi, dimulai secara simultan, kemudian dari satu per satu IV. Sehingga nilai R
2
yang dihasilkan dapat dilihat secara murni. Fungsi R
2
ini adalah untuk melihat proporsi varians dari kepuasan kerja yang dipengaruhi IV yang ada.Melihat jumlah R
2
x dikalikan 100. Maka dihasilkanlah proporsi varians atau determinant. R
2
sendiri didapatkan dengan rumus :
Selanjutnya, untuk membuktikan apakah regresi Y dan X signifikan atau tidak, maka digunakanlah uji F untuk membuktikan hal
tersebut menggunakan rumus:
Dimana pembilang disini adalah R
2
dengan df nya dilambangkan k, yaitu sejumlah IV yang dianalisis, sedangkan penyebutnya 1
– R
2
dibagi dengan df nya N – k – 1 dimana N adalah jumlah sampel. Dari hasil
uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah IV yang diujikan memiliki pengaruh terhadap DV.
Kemudian peneliti melakukan uji T dari tiap-tiap IV yang dianalisis. Maksud uji T adalah melihat apakah signifikan dampak dari tiap
60
IV terhadap DV. Uji T dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana b adalah koefisien regresi dan S
b
adalah standar error dari b. Hasil uji T ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh
peneliti nantinya.
3.6 Prosedur Penelitian