Analisis Hasil Wawanacara 1. Efektivitas Media Gambar Animasi Terhadap Pengembangan Afektif

45 1. Ketersediaan Sumber Belajar dan Keterlibatan Siswa dalam Pengadaannya Telah berdiri sekolah mulai tanggal 4 Juli 1986, yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan. Sekolah tersebut telah ditetapkan oleh MENDIKNAS sebagai sekolah Rintisan Sekolah Berbasis Internasional RSBI. Pendidikan sekolah tersebut, mulai dari Play Group, TK, SD, dan SMP. Sekolah ini bernama SMPI Al-Ikhlas Jakarta. Sekolah Al-Ikhlas dibangun lima lantai, yang terdiri lantai dasar untuk kantor Yayasan Al-Ikhlas, staf karyawan Yasdik, lap computer, lab biologi, lab fisika, ruang Multimedia, ruang Keterampilan, ruang Audio Visual, dan perpustakaan. Lantai dua, adanya kelas untuk proses pembelajaran, kantor kepala sekolah, ruang TU, lab bahasa, lantai tiga ruang kelas, lab Al- Quran, kantor wakil kepala sekolah, lantai 4 aula untuk acara-acara sekolah, dan lantai 5 adanya lapangan tennis dan badminton. Yang bersekolah di Al-Ikhlas terdiri dari kalangan menengah atas. Mulai dari anak pejabat, artis, budayawan, pengusaha, dan masyarakat sekitar. Pagi hari di jalan Cipete macet, dikarenakan para pengantar banyak yang menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun motor. Dan banyak yang parkir di sekitar depan pagar sekolah sehingga menambah macet. Di sekolah Al-Ikhlas terdapat banyak sekali sarana dan fasilitas yang tersedia, seperti lapangan parkir yang luas, lapangan bola, lapangan badminton, tennis dan di depan sekolah berdiri masjid yang besar untuk digunakan oleh semua siswa beserta guru, staf karyawan SMPI Al-Ikhlas dan masyarakat sekitar untuk beribadah. Karena SMPI Al-Ikhlas mempunyai misi yaitu melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan kurikulum yang 46 terintegrasi dengan islam, agar siswa-siswanya dapat menjadi manusia beriman kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Dan sumber belajar di sekolah SMPI Al-Ikhlas pun telah tersedia dengan baik, diantaranya terdapat Lab Al-Quran, lab Biologi, lab Fisika, lab Komputer, lab Bahasa, ruang Multimedia, ruang Keterampilan, ruang Audio Visual, dan Perpustakaan besar yang terletak di lantai dasar sekolah itu. Dengan adanya sarana dan fasilitas sumber belajar di sekolah tersebut, siswa belajarnya pun sudah terpenuhi dengan baik. Di sekolah SMPI Al-Ikhlas mempunyai peraturan yang sangat ketat. Dan peraturan itu berlaku untuk semua siswa dan juga para guru-gurunya. Di sekolah SMPI Al-Ikhlas mempunyai aturan seperti, masuk pada jam 07:00 pagi dan pulang jam 14:00 siang, khusus untuk kelas RSBI pulang jam 15:00 sore. Untuk sore harinya siswa diwajibkan untuk mengikuti eskul yang ada di sekolah itu. Siswa yang terlambat masuk, 15 menit setelah bel masuk maka siswanya harus meminta izin kepada guru piket untuk diberikan izin masuk kelas, apabila siswa tersebut sudah terlambat ketiga kalinya, maka siswa tersebut diizinkan pulang dan memanggil orang tuanya untuk menghadap wali kelas untuk menyelesaikan masalah anaknya itu. Dihari Jum’at pada jam pertama pelajaran dianjurkan untuk semua siswa dan guru untuk sholat Dhuha bersama-sama yang dilaksanakan di ruang aula yang ada dilantai 4. Dan khusus hari sabtunya di sekolah diadakan pendalaman materi untuk siswanya. Setiap belajar, siswa diwajibkan mempunyai buku mata pelajaran untuk setiap siswa. Seperti buku paket IPS Terpadu, buku catatan dan buku latihan. Dengan tersedianya sumber belajar di 47 sekolah tersebut, siswa diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya. Aktivitas siswa dari segi akademisnya banyak menjurai lomba-lomba, diantaranya pernah menjurai Lomba Listening dan Reading Comprehension, dan dari kegiatan ekstra kulikulernya pernah menjurai tari daerah yaitu tari Saman yang diadakan di Turki pada bulan April yang lalu. Di sekolah SMPI Al-Ikhlas juga ada yang mengajarkan keterampilan khusus putri, diantaranya Memasak, Membuat Kue, Membuat kerajinan seperti membuat taplak meja, menyulam, menjahit dan membuat hasil karya dari bahan-bahan yang sudah tidak dipakai lagi dan hasilnya dapat di jual kepada teman-teman sekelasnya masing-masing. Ketersediaan sarana dan fasilitas yang di sekolah ini, seimbang dengan harga biaya masuknya. Selain itu juga di sekolah SMPI Al-Ikhlas mempunyai para pengajar yang sudah professional sehingga membuat hasil belajar siswanya memuaskan. Dengan sumber belajar yang lengkap, siswa diharapkan dapat melaksanakan kegiatan proses pembelajaran yang efektif dan mendapatkan hasil yang memuaskan pula. Adaya sarana dan fasilitas di sekolah SMPI Al-Ikhlas, maka sudah hampir semua kebutuhan yang diperlukan oleh semua siswa yang ada di sekolah itu sudah terpenuhi dengan baik. 2. Kesempatan Siswa Dalam Mengakses Sumber Belajar Telah dijelaskan diatas tentang latar belakang sekolah dan sarana dan fasilitas yang ada di sekolah SMPI Al-Ikhlas, maka disini akan mendeskripsikan kesempatan siswa dalam 48 menggunakan sumber belajar yang ada di sekolah Al-Ikhlas. Seperti Lab komputer, lab Bahasa, lab biologi, lab fisika, ruang keterampilan, ruang audio visual, perpustakaan dan masjid. Di dalam perpustakaan sekolah Al-Ikhlas, banyak sekali buku-buku yang disediakan sekolah untuk memenuhi kebutuhan siswanya. Seperti, buku-buku bacaan, buku mata pelajaran, kamus seperti Bahasa Indonesia dan Inggris, Ensiklopedi, dan lain-lain. Selain itu, di perpustakaan Al-Ikhlas juga disediakan artikel, Koran contohnya Koran Republika, Kompas, dan komputer untuk siswa yang memerlukan sumber internet dalam mencari bahan atau materi pelajaran yang diberikan oleh guru bidang studi mereka. Siswa diberikan kesempatan untuk keluar kelas mencari bahan atau tugas yang diberikan gurunya, tetapi tetap guru mendampingi siswa. Tetapi siswa yang keluar kelas harus membawa surat izin, dan surat izin tersebut siswa memintanya kepada guru piket. Surat izin tersebut harus sudah ditanggani oleh guru bidang studi yang sedang mengajar dan guru piket pada saat itu. Contohnya, siswa yang mendapat tugas dari gurunya untuk mencari artikel tentang peninggalan-peninggalan kerajaan Hindu- Budha melalui internet, maka siswa di persilahkan untuk keluar kelas. Dan siswa itu mencari bahan atau materi yang dibutuhkan ada di perpustakaan yang ada di sekolah. Semua bahan atau materi yang dibutuhkan oleh setiap siswa ada di perpustakaan atau berada di sekitar sekolah, dan artikel , siswa tidak susah lagi mencari-cari ke luar sekolah karena itu semua sudah di penuhi oleh sekolah. 49 Di sekolah SMPI Al-Ikhlas, memberikan kesempatan untuk siswanya untuk menyalurkan dan mengembangkan minat dan bakat mereka, seperti siswa mengikuti kegiatan ekstra kulikuler yang ada di sekolah seperti tari tradisional, drum band, dan lain- lain. Agar siswanya dapat berkreasi dan menyalurkan bakat mereka miliki. Banyak sekali kesempatan siswa dalam mengakses sumber belajar yang ada di Al-Ikhlas, selain ada di perpustakaan juga dapat memperoleh sumber belajar dari lingkungan sekitar. Yang dapat dipelajari secara alami oleh siswa-siswanya, seperti dapat menghargai orang lain. Interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan gurunya terjalin dengan baik. Bila ada siswa yang bermasalah, langsung ditangani oleh guru bimbingan konseling untuk menyelesaikan masalahnya. 3. Interaksi Siswa Dengan Berbagai Sumber Belajar Sarana dan fasilitas sumber belajar di sekolah SMPI Al- Ikhlas, memang sudah terpenuhi dengan baik. Selain fasilitas dan sarana yang dijelaskan sebelumnya, dibawah ini akan menjelaskan bagaimana siswa berinteraksi dengan sumber belajar yang ada di sekolah seperti : a. Di sekolah SMPI Al-Ikhlas, setiap siswa diwajibkan untuk mempunyai buku paket untuk setiap mata pelajaran. b. Selain mempunyai buku paket, siswa diwajibkan mempunyai buku catatan dan buku latihan untuk setiap mata pelajaran. c. Setiap siswa diwajibkan memakai baju seragam yang lengkap sesuai dengan ketentuan sekolah yang berlaku. d. Tidak boleh membawa alat komunikasi atau Hp kedalam kelas. Jika ada siswa yang melanggar, maka siswa tersebut langsung 50 mendapat sanksi, seperti HP disita untuk sementara dan memanggil orang tua untuk bertemu dengan wali kelasnya dan mengambil hpnya. Dari beberapa poin diatas telah dijelaskan poin-poin yang dibuat oleh siswanya sendiri dan dari pihak sekolah, agar setiap siswa wajib menaati peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Untuk sumber belajar yang telah disediakan di sekolah, siswa diperbolehkan untuk keluar kelas, apabila siswa tersebut memerlukan bahan materi yang ada di perpustakaan yang terletak dilantai dasar. Namun begitu, siswa yang keluar kelas harus mendapat izin dari guru yang mengajar di kelasnya. Dan siswanya pun harus membawa surat izin, bahwa kalau siswa itu telah mendapatkan izin keluar, yang kemudian surat izin tersebut ditunjukkan kepada guru yang piket. Perpustakaan di sekolah SMPI Al-Ikhlas itu juga mempunyai peraturan, dan peraturan itu juga harus ditaati oleh setiap siswa yang berkunjung ke perpustakaan. Seperti, untuk peminjaman buku yang ada di perpustakaan, siswa diwajibkan untuk meminjam hanya satu buku untuk sekali peminjaman. Selain bagaimana interaksi siswa kepada sumber belajar yang ada di sekolah, mereka sudah terbiasa mencari bahan materi atau tugas mereka melalui internet. Di perpustakaan juga disediakan komputer yang fungsinya untuk membuka internet di dalam perpustakaan sekolah, yang disediakan untuk siswa. Siswa di sekolah SMPI Al-Ikhlas diperbolehkan untuk membawa laptop ke sekolah. Bagi kelas RSBI , memang sudah memakai sistem ITI dalam proses pembelajarannya. Dan setiap 51 siswa diwajibkan untuk membawa laptop masing-masing, gurunya pun begitu dan yang mengajar di kelas RSBI diharuskan menggunakan bahasa Inggris dalam setiap mengajar. Siswa yang bersekolah di SMPI Al-Ikhlas, dalam bergaul dengan teman dan lingkungan sekitar sangat baik, sopan dan bersahabat. Sekolah SMPI Al-Ikhlas juga mempunyai beberapa kegiatan ekstra kulikuler, yang dapat menyalurkan dan mengembangkan bakat dan minat siswa, seperti tari tradisional, drum band, bola basket putri, basket putra, dan pramuka. Tujuan dari kegiatan itu semua, siswa disarankan untuk mengikuti kegiatan yang ada di sekolah itu. Selain untuk menyalurkan bakat dan minat juga untuk mendayagunakan dan memanfaatkan secara optimal sarana dan prasarana sekolah yang ada dan dapat menemukan bakat dan keterampilan siswa sehingga berkembang secara optimal. B. Situasi Proses Pembelajaran Berbantuan Media Gambar Animasi 1. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran Waktu itu hari kamis siang. Dihari itulah ada mata pelajaran IPS. Saat itu jadwal mengajar di kelas VII. Guru bidang studi IPS masuk ke kelas. Yang pertama guru lakukan adalah memberi salam, mengabsen siswa satu persatu, sebelum memulai pembelajaran. Serta guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siswa belajarnya semangat. Saat itu kelas masih berantakan dan kotor, karena sebelumnya di pakai untuk mata pelajaran kesenian. Sedangkan guru meminta siswa-siswanya untuk membersihkan kelasnya. Walaupun kelas sudah dibersihkan, suasana kelas masih gaduh atau berisik. Kemudian guru menghimbau kepada siswanya untuk tenang dan bersiap untuk belajar. 52 Kemudian guru bidang studi IPS membaca basmallah sebelum memulai pembelajaran dan mempersilahkan siswanya untuk membuka buku IPS. Guru bidang studi IPS mengulang beberapa materi yang lalu agar siswanya tidak melupakan materi sebelumnya. Saat itu kelas VII sedang mempelajari materi Geografi yang membahas tentang Hidrosfer dan Atmosfer. Semua siswa membuka buku mata pelajaran IPS guru memberikan kesempatan kepada siswanya untuk membaca materi sebelum guru menjelaskan. Guru mata pelajaran IPS saat itu telah mempersiapkan alat media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, seperti proyektor, CD interaktif, dan laptop. Setelah semuanya telah siap disiapkan oleh guru bidang studi IPS, diantara siswanya ada yang bertanya kepada guru, “ bu hari ini kita belajarnya memakai media yach bu… Kemudian guru bidang studi itu menjawab, “iya, hari ini ibu memakai media. Setelah semua siswa telah membaca dan membuka buku mata pelajaran IPS, kemudian siswa mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi di depan kelas. Guru menjelaskan materi sambil memperlihatkan media audio visual yang berisikan materi tentang angin muson. Sikap siswa kelihatan sangat senang sekali dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh ketika guru menjelaskan materi itu. Karena pada saat itu, sikap siswa banyak yang duduk ditempat duduknya masing-masing. Walaupun tidak semua siswa yang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan didepan, tetapi sebagian siswanya 53 banyak juga yang memperhatikan, walaupun sambil bercanda dengan teman sebangkunya. 2. Kegiatan Inti Pembelajaran Sebelum memulai pembelajaran, guru bidang studi IPS, mengulas sedikit materi yang lalu kepada siswanya, agar siswanya tidak lupa. Karena sebelumnya guru memberikan tugas rumah kepada siswanya, guru mengoreksi bersama-sama hasil tugas siswanya di kelas. Setelah selesai mengoreksi tugas siswanya, guru bidang studi IPS melanjutkan materi selanjutnya, yaitu mempelajari materi tentang Hidrosfer dan Atmosfer. Sebelumnya siswa dipersilahkan untuk membuka buku paket dan memberikan kesempatan untuk membaca. Kemudian guru mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam mengajar, seperti proyektor, laptop dan CD interaktif. Guru bidang studi IPS dalam mengajar menggunakan media audio visual, yang menggunakan CD interaktif yang berisi tentang semua Pelajaran IPS Terpadu. Kemudian dinyalakan proyektor dan dimasukkan CD kedalam laptop yang telah disiapkan oleh guru. Maka mulai proses pembelajaran, yang menggunakan media. Reaksi siswa pada saat itu menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh kepada guru yang sedang mengajar di depan. Walaupun ada salah satu siswanya ada yang bercanda, proses pembelajaran tetap berjalan dengan lancar dan efektif. Proses pembelajaran yang menggunakan media itu menjadikan inspirasi siswa di kelas. Adanya media yang digunakan 54 guru dalam mengajar membuat siswa merasa senang dan tidak merasa jenuh dalam belajar pada saat itu. Proses pembelajaran pada saat itu berjalan dengan lancar, karena adanya interaksi siswa, seperti Tanya jawab yang dilakukan oleh siswa dan guru, maka kelas terasa hidup dan aktif. Media yang digunakan guru pada saat itu adalah media gambar animasi. Media gambar animasi adalah sebuah pesan pembelajaran yang disampaikan melalui saluran gambar animasi yang tertuang dalam simbol-simbol komunikasi gambar gerak. Dengan menggunakan media yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, sikap siswa banyak memperhatikan, menghargai, dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh, bahkan siswanya kreatif dan kritik bertanya. Walaupun dalam proses pembelajaran terjadi perbedaan pendapat tetapi tetap tidak mengurangi semangat belajar siswa. Banyak hal yang didapat pada proses pembelajaran yang menggunakan media pada saat itu, diantaranya : • Antutias siswa semangat dalam mengikuti proses pembelajaran • Terjadi interaksi siswa • Sikap siswa menerimanya, seperti memperhatikan, menghargai, dan mendengarkan guru yang sedang mengajar di depan kelas • Semangat belajar siswa menjadi bertambah, karena media gambar animasi yang ditampilkan guru dapat membuat inspirasi dan mudah dimengerti 55 • Dengan tampilan gambar animasi yang menarik yang digunakan guru dalam mengajar membuat siswa tidak merasa jenuh dalam belajar Suasana kelas pada saat itu menjadi aktif dan hidup, karena guru bidang studi IPS kreatif, inovatif dalam mengajar sehingga banyak sikap siswa yang menyukainya. Ketika pembelajaran berlangsung cukup lama dan siswanya sudah merasa jenuh, maka guru mulai mengambil tindakan yaitu mengajak bermain siswa sambil menampilkan gambar-gambar yang lucu sampai siswa itu merasa enjoy kembali. Setelah siswa merasa siap untuk melanjutkan belajar, maka guru melanjutkan menjelaskan materi sambil menampilkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. 3. Kegiatan Penutup Pembelajaran Proses pembelajaran telah berlangsung dan adanya terjadi interaksi siswa. Guru bidang studi IPS memberikan pertanyaan kepada salah satu siswanya. Dan siswanya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mereka. Adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga efektif media yang digunakan oleh guru bidang studi IPS itu. Kebanyakan sikap siswa menyukai media gambar animasi yang digunakan oleh guru bidang studi IPS itu. Dengan adanya media gambar animasi yang digunakan oleh guru bidang studi itu, siswa menjadi inspiratif dan mudah mengerti materi yang telah dijelaskan oleh guru mereka. Karena guru mereka kreatif, inovatif dalam menggunakan dan menjelaskan materi kepada siswanya. 56 Karena guru menggunakan media dalam mengajar, sikap siswa tidak banyak bicara, mereka lebih memperhatikan , mendengarkan dengan sungguh-sungguh, karena media gambar animasinya menarik. Di tengah-tengah pembelajaran, banyak siswa yang bertanya tentang materi yang sedang dijelaskan oleh guru mereka, karena siswa ada yang belum mengerti. Kemudian guru memberikan penjelasan dan jawaban tentang apa yang ditanyakan oleh siswanya. Kemudian siswa mengadakan refleksi, yaitu menjelaskan kembali dan mengulang-ulang medianya, untuk diperlihatkan kembali. Sikap siswa menunjukkan sangat senang sekali ketika guru sering mengulang media gambar animasinya. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan tentang apa yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sikap siswa pun menjawabnya dengan senang hati, karena mereka suka dengan apa yang dilakukan oleh gurunya itu. Kemudian guru meminta siswanya untuk menutup bukunya dan mempersilahkan membuka buku catatan dan latihan. Guru memberikan catatan sedikit sambil memutarkan gambar animasi seperti angin muson yang dapat bergerak-gerak. Sikap siswa pada saat itu sangat antutias sekali mencatat poin-poin penting yang diberikan oleh guru mereka. Apa yang dilakukan oleh guru mereka semata-mata untuk mempermudah siswanya untuk mengingat materi yang diajarkan, karena kalau tidak ada catatan, pasti siswa mudah lupa. Setelah memberikan catatan kepada siswanya, guru memberikan latihan, tentang apa yang sudah dijelaskan. Siswa 57 benar-benar memperhatikan dengan sungguh-sungguh yang guru jelaskan agar dapat mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru dengan benar. Kemudian setelah memberikan catatan dan latihan kepada siswanya, guru memberikan tugas mandiri tidak terstruktur, untuk dikerjakan dirumah. Akhirnya jam pelajaran IPS telah berakhir, guru pun menutup pelajaran dengan memberikan kesimpulan dan motivasi kepada siswanya. Juga memberikan tugas rumah dan memberi tugas untuk membaca materi selanjutnya. Dan guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah. C. Gejala-gejala Psikologis-Afektif Siswa Pada Saat dan Setelah Mereka Mengikuti Pembelajaran Berbantuan Media Gambar Animasi 1. Penerimaan Siswa Terhadap Berbantuan Media Gambar Animasi Sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan media gambar animasi, mereka sangat senang, semangat, dan antutias mengikuti proses pembelajaran. Siswa pun duduk ditempat duduknya masing-masing. Walaupun ada salah satu teman dari mereka ada yang bercanda, tetapi mereka masih tetap memperhatikan dan memusatkan perhatian pada pelajaran. Dengan adanya media gambar animasi yang digunakan oleh guru dalam mengajar, siswa dapat lebih jelas dan mudah mengerti pelajaran yang dijelaskan oleh guru mereka. Mereka berpendapat guru yang menggunakan media dalam mengajar membuat siswa mudah mengerti, apalagi dengan media gambar animasi yang telah dilakukan oleh guru mereka, karena media gambar animasi itu menarik perhatian. Serta guru menjelaskannya dengan baik dan 58 disertai contoh-contoh yang konkrit seperti materi geografi yaitu angin muson yang dapat bergerak-gerak. Ketika pembelajaran berlangsung cukup lama, dan siswa merasa jenuh, maka guru mengambil inisiatif untuk mengajak bermain siswanya sambil menampilkan gambar-gambar yang lucu sampai siswa-siswanya itu merasa enjoy sampai habis masa jenuh mereka, kemudian guru melanjutkan pembelajaran. Pada saat mengikuti pembelajaran, sikap siswa menerima, memperhatikan, mendengarkan dengan sungguh-sungguh guru yang sedang menjelaskan di depan kelas. Karena gambar animasi termasuk gambar yang dapat menarik perhatian siswa. Media yang digunakan dan ditampilkan oleh guru serta dirancang sangat menarik, kreatif dan inovatif yang dibuat oleh guru mereka, sehingga membuat sikap siswa sangat suka dengan apa yang ditampilkan oleh guru mereka. Adanya media yang digunakan oleh guru, membuat siswa menjadi aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran, mereka selalu bertanya kepada guru tentang apa yang belum mereka pahami dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mereka, sehingga kelas pada saat itu menjadi hidup tidak pasif. Siswa menganggap media gambar animasi yang digunakan oleh guru mereka, sangat menarik perhatian mereka, serta menjadi inspirasi bagi siswa dan mudah dimengerti, walaupun hanya ditampilkan gambar yang dapat bergerak-gerak siswa juga mendapatkan catatan poin-poin penting tentang materi yang sedang dijelaskan oleh guru mereka. 59 Gambar animasi adalah salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar interpretative yang menggunakan simbol-simbol untuk menanyakan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian- kejadian tertentu. Sikap siswa saat proses pembelajaran berlangsung sangat semangat sekali, ketika mengetahui bahwa guru mereka akan menggunakan media dalam mengajar. Setelah selesai pembelajaran pun, sikap siswa masih tetap senang dan gembira, karena gambar animasi dapat menjadi inspirasi mereka untuk menggambar. Dan siswanya pun masih tetap semangat untuk melanjutkan materi pelajaran untuk selanjutnya. 2. Reaksi Siswa Terhadap Pembelajaran Berbantuan Media Gambar Animasi Reaksi siswa pada saat dan sesudah pembelajaran yang menggunakan media gambar animasi, sangat senang dan menerima. Dengan ditandai dengan mereka sangat memperhatikan, memperhatikan, dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh materi yang guru menjelaskan di depan kelas. Sikap siswa menunjukkan keseriusan dalam mengikuti proses pembelajaran yang berbantuan media gambar animasi yang ditampilkan oleh guru mereka. Gambar yang biasa digunakan tentu ada hubungannya dengan pelajaran yang sedang dijelaskan. Dengan gambar animasi dapat mengarahkan sikap siswa yang melihat gambar tersebut 60 untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang timbul dalam pikiran siswanya. Proses pembelajaran yang menggunakan media gambar animasi dapat menarik perhatian siswa, gambar animasi juga dapat menarik simpati siswa. Ketika siswa sudah merasa jenuh atau bosen dalam mengikuti pembelajaran. Adanya interaksi anatara siswa dengan guru ketika proses pembelajaran yang berbantuan media gambar animasi, dengan ditandai adanya tanya jawab yang dilakukan oleh siswa dan siswa yang lain juga menanggapi siswa yang bertanya kepada guru bidang studi mereka. Siswa berpendapat, karena di sekolah Al-Ikhlas ini sarana dan fasilitasnya ada maka wajarlah guru bidang studi menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh sekolah, kreatif dan inovatif dalam menggunakannya. Dan juga dapat membantu dalam mengajar juga meringankan guru bidang studi dalam menjelaskan materi pelajaran di depan kelas. Sikap siswanya juga pun menerima dan menghargai guru yang sedang mengajar di depan kelas yang menggunakan media gambar animasi tersebut. Dengan memperhatikan, mendengarkan dengan sungguh-sungguh guru yang sedang mengajar di depan kelas. Bahkan siswanya pun menjadi kreatif dan kritik dalam bertanya kepada guru mereka, karena dengan ditampilkan gambar animasi itu membuat timbul pertanyaan di pikirin siswa dan siswanya pun mudah mengerti apa yang dijelaskan oleh guru mereka. 61 3. Karakteristik Afektif Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Berbantuan Media Gambar Animasi Setelah dijelaskan diatas bagaimana penerimaan siswa terhadap pembelajaran berbantuan media gambar animasi dan reaksi siswa akan dijelaskan karakteristik sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran berbantuan media gambar animasi. Karakteristik afektif itu dibagi menjadi lima 5 diantaranya : a. Sikap Sikap adalah kesiapan seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap dapat bersifat positif dan dapat bersifat negatif. Sikap positif, cenderung tindakan mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu. Sikap negatif, cenderung tindakan menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu. Sikap adalah kecenderungan untuk bereaksi secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Adanya kecenderungan sikap siswa yang menerima pembelajaran yang menggunakan media gambar animasi tersebut dan menerimanya secara positif, contohnya ketika siswa saat mengikuti pembelajaran IPS dan setelah mengikuti pembelajaran berbantuan media gambar animasi. Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan sebagainya. 62 Dengan media yang digunakan guru dalam mengajar sikap siswapun berubah pada saat dan setelah pembelajaran berbantuan media gambar animasi ditandai dengan sikap mereka menyukai pelajaran IPS yang selama ini kebanyakan siswa tidak menyukai karena pelajaran IPS itu membosankan dan menghafal tetapi setelah guru mereka kreatif menggunakan media sikap mereka pun berubah menjadi menyukai pelajaran IPS. Mereka sangat menerima yang ditunjukkan dengan memperhatikan, mendengarkan dengan sungguh-sungguh guru yang sedang menjelaskan di depan. Walaupun siswanya ada yang bercanda pada saat proses pembelajaran berlangsung, tetapi tetap saja memperhatikan dan memusatkan perhatian pada pelajaran itu. Dengan adanya media gambar animasi yang digunakan oleh guru bidang studi sikap siswa semangat belajarnya menjadi bertambah dan sangat antutias mengikutinya. Karakteristik sikap siswa dapat terjadi diakibatkan karena kesediaan bereaksi terhadap sesuatu hal, yang senantiasa terarahkan kepada sesuatu hal, suatu objek yaitu media gambar animasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, sikap selalu berkenaan dengan objek, dan sikap terhadap objek ini diseratai dengan perasaan positif dan negative. Orang mempunyai sikap posiyif terhadap suatu objek yang dianggapnya tidak bernilai atau merugikan. Orang yang memiliki sikap mampu untuk memilih secara tegas diantara beberapa kemungkinan. Sikap yang dimiliki oleh seorang siswa memungkinkan siswa tersebut untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya sesuai dengan objek yang disikapinya. b. Minat 63 Adanya minat yang mendorong siswa untuk mengikuti proses pembelajaran yang berbantuan media gambar animasi, sehingga siswa mendapatkan ide kreatif baru yang dilakukan oleh gurunya, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan memperhatikan atau pencapaian dalam proses pembelajaran. Minat atau keinginan juga kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Penilaian minat dapat digunakan untuk: • mengetahui minat siswa sehingga mudah untuk pengarahan dalam pembelajaran, • mengetahui bakat dan minat siswa yang sebenarnya, • pertimbangan penjurusan dan pelayanan individual siswa, • menggambarkan keadaan langsung di lapangankelas, Dengan ditampilkannya gambar animasi dalam proses pembelajaran, minat siswa dalam belajar menjadi meningkat daripada sebelum menggunakan media sama sekali. Dikarenakan gambar animasi tersebut yang ditampilkan oleh guru itu menarik, kreatif, sehingga membuat siswa tidak merasa jenuh dalam belajar dan dapat memberikan pemahaman kepada siswa melalui gambar. Dengan gambar pula dapat menjadi sebuah pertanyaan yang timbul di pikiran siswa. Dan menjadikan kelas menjadi hidup karena adanya interaksi antara siswa dan guru. Gambar yang biasa digunakan tentu yang ada hubungannya dengan pelajaran atau permasalahan yang sedang dihadapi. Guru dapat mengarahkan minat siswa yang sedang melihat gambar untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang timbul dalam pikirannya. Gambar harus dapat merangsang perhatian siswa agar dapat memahami dan mampu menciptakan argumen dari gambar 64 yang dilihatnya, sehingga dari sebuah gambar dapat lahir ide-ide kreatif siswa tentang permasalahan yang dibicarakan. Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari mata pelajaran tertentu, sehingga dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Walaupun para pendidik sadar akan hal ini, namun belum banyak tindakan yang dilakukan pendidik secara sistematik untuk meningkatkan minat siswa. Oleh karena itu untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam merancang program pembelajaran dan kegiatan pembelajaran bagi siswa, pendidik harus memperhatikan karakteristik afektif siswa. c. Konsep Diri Setelah minat, yaitu konsep diri. Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan siswa terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya. Maksudnya, setelah proses pembelajaran telah selesai guru bidang studi biasanya memberikan latihan kepada siswanya apakah siswa tersebut mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya itu. Jika siswa tersebut bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya, berarti sikap siswa itu benar-benar memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dan guru bidang studi tersebut telah berhasil dalam mengajar. Apabila siswa tidak mampu menyelesaikan tugasnya, sikap siswa itu tidak sungguh-sungguh memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung, dan gurunya pun telah gagal dalam mengajar. Penilaian konsep diri dapat dilakukan dengan penilaian diri. Kelebihan dari penilaian diri adalah sebagai berikut: 65 • Pendidik mampu mengenal kelebihan dan kekurangan siswa. • Siswa mampu merefleksikan kompetensi yang sudah dicapai. • Pernyataan yang dibuat sesuai dengan keinginan penanya. • Memberikan motivasi diri dalam hal penilaian kegiatan siswa. • Siswa menjadi lebih aktif dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang berbantuan media gambar yang ditampilkan oleh guru • Dapat digunakan untuk acuan menyusun bahan ajar dan mengetahui standar input siswa. • Siswa dapat mengukur kemampuan untuk mengikuti pembelajaran. • Siswa dapat mengetahui ketuntasan belajarnya. • Melatih kejujuran dan kemandirian siswa. • Siswa memahami kemampuan dirinya. • Pendidik memperoleh masukan objektif tentang daya serap siswa. • Mempermudah pendidik untuk melaksanakan remedial, hasilnya dapat untuk instropeksi pembelajaran yang dilakukan. • Siswa belajar terbuka dengan orang lain. • Siswa menjadi mampu menilai dirinya. • Siswa dapat mencari materi sendiri. • Siswa dapat berkomunikasi dengan temannya. d. Nilai 66 Nilai disni lebih diartikan sebagai tindakan, perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk oleh siswa. Maksudnya, perilaku dan tindakan siswa selama mereka berada di dalam kelas atau berada dalam mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Apa yang biasa dikerjakan siswa selama berada di dalam kelas maupun di luar kelas dan pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Perilaku siswa yang baik dan sopan sangat menentukan nilai mereka, apa sikap mereka mempunyai akhlak yang baik ketika mereka berada di dalam kelas maupun berada di luar kelas, tutur kata yang sopan ketika berbicara dengan guru maupun kepada teman sebaya. Dan dalam berpakaian pun mempunyai nilai bagi siswa, karena siswa wajib mengikuti peraturan sekolah yaitu berpakaian yang rapi dan lengkap sesuai dengan ketentuan sekolah. Jika siswa itu melanggar atau tidak menaati peraturan tersebut, berarti sikap siswa itu tidak mencerminkan sebagai siswa yang baik. Kewajiban siswa pun harus dilakukan seperti datang kesekolah tepat waktu, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan mengumpulkan tugas pada waktunya sesuai dengan kesepakatan antara siswa dengan gurunya. Dikaitkan dengan pembelajaran berbantuan media gambar animasi yang dilakukan oleh guru bidang studi itu sikap siswa, menerima, menghargai, memperhatikan dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh ketika guru menjelaskan di depan kelas. e. Moral Yang terakhir adalah moral. Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar atau perasaaan terhadap tindakan yang dilakukan siswa di dalam kelas maupun di luar kelas dan perilaku yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 67 Siswa setelah mengikuti proses pembelajaran berbantuan media gambar animasi tersebut, sikap siswa menjadi lebih bisa menghargai, menghormati, mendengarkan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas. Karena di sekolah SMPI Al-Ikhlas ini mempunyai motto Cerdas berakhlak. Tantangan bagi sekolah untuk bisa menciptakan anak didik yang mengenal dan mampu mengatasi ketertinggalan akan ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan agama dan juga teknologi. Maka karakteristik afektif siswa yang terakhir ini adalah moral, maka di sekolah Al-Ikhlas selain di ajarkan ilmu-ilmu pengetahuan, agamanya pun sangat dipentingkan sekali. Karena dengan agamalah akhlak siswa dapat dibina dengan baik, supaya dikemudian hari dapat menciptakan manusia yang cerdas dan berakhlak mulia. Tugas guru pun semakin bertambah, selain sebagai pendidik, guru pun harus mampu membina siswanya untuk berakhlak yang baik dan bertutur kata yang sopan santun kepada siapa pun yang ditemuinya. Melalui sikap, kita memahami proses kesadaran yang menentukan tindakan nyata dan tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam kehidupan sosialnya. Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri. Misalnya menipu orang lain, membohongi orang lain, atau melukai orang lain baik fisik maupun psikis. Moral juga sering dikaitkan dengan keyakinan agama seseorang, yaitu keyakinan akan perbuatan yang berdosa dan berpahala. Jadi moral berkaitan dengan prinsip, nilai, dan keyakinan seseorang. 68

BAB V KESIMPULAN

Setelah menganalisis, penulis dapat menyimpulkan bahwa efektivitas media gambar animasi terhadap pengembangan afektif siswa sebagai berikut : 1. Efektivitas media gambar animasi yang penulis dapatkan dari beberapa responden kebanyakan mereka siswa menyukai, tertarik dengan adanya guru menggunakan media dalam mengajar. 2. Media gambar animasi yang digunakan guru dalam mengajar di kelas membuat sikap siswa suka dengan media tersebut. Menurut mereka siswa media gambar animasi dapat menjadi inspiratif bagu siswa. 3. Guru yang menggunakan media gambar animasi dalam mengajar di kelas, kebanyakan sikap siswa menerima, memperhatikan, mengahrgai, dan mendegarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. 4. Dengan media gambar animasi yang digunakan oleh guru dalam mengajar, dapat membuat sikap siswa tidak mudah jenuh atau bosen dalam proses pembaelajaran. 5. Media gambar animasi yang digunakan oleh guru memiliki keuntungan, yaitu tampilan gambarnya udah dipahami oleh siswa. 69 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial Jakarta : PT Rineka Cipta, 1991 Amri, Sofan, dkk. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, Jakarta: Pestasi Pustaka,2010 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993 Arsyad, Azhar, Media Pendidikan, Jakarta : Gramedia,2004 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta : cipuatat Press, 2002 Bugin, Burhan, Sosiologi Komunikasi Teori Paradigma dan Diskusi Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta : Kencana, 2008 Chaplin, C.P., Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT RajaGrafindp Persada, 1997. Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1996 Fasila, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007 Faturrohman, Pupuh, dkk, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: PT Refika Aditama,2007 Gerungan, W. A., Psikologi Sosial, Bandung : PT Refika Aditama, 2004 Hamalik, Oemar, Media pembelajaran, Bandung : penerbit Alumni,2000 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : PT Renika Cipta, 1997 Harre, Rom dan Roger Lamb, Ensiklopedi Psikologi, Jakarta : Arcan, 1996, Iska, Zikri Neni, Psikologi, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006 Kriyantono, Rahmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi : Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta : Kencana, 2008 48