Pengertian Media Gambar Animasi

11 Jadi animasi film yang “seolah hidup, terbuat dari fotografi, gambaran, boneka, dan sebagainya dengan perbedaan tipis antarframes, untuk memberi kesan pergerakan saat diproyeksikan The Little Oxford Dictionary 19. Animate yang merupakan kata kerja dari bahasa Inggris berarti memberi nyawa. Animasi bukan teknologi yang baru lagi dan telah digunakan dalam berbagai film-film menarik. Namun demikian perkembangannya di Indonesia berjalan lambat sekali. Dari sekian banyak film animasi tiga dimensi yang beredar hampir semuanya adalah buatan luar negeri, bahkan sebagian besar masyarakat tidak mengetahui adanya karya lokal. “ 13 Animasi “adalah suatu rangkaian gambar diam dengan jumlah yang banyak, bila kita proyeksikan akan terlihat seolah – olah hidup bergerak, seperti yang pernah kita lihat film – film kartun di televisi maupun dilayar lebar. Jadi Animasi kita simpulkan menghidupkan benda diam diproyeksikan menjadi bergerak”. 14 Sebagaimana dalam buku Azhar Arsyad, “Webster mendefinisikan grafis sebagai seni atau ilmu menggambar terutama diartikan untuk menggambar mekanik. Dalam penerapannya pada media visual, makna berkembang lebih luas bukan hanya sekedar gambar saja. Grafis berasal dari bahasa Yunani Grapikos yang artinya melukiskan atau menggambarkan dengan garis-garis sebagai kata sifat graphic diartikan sebagai penjelasan yang hidup, penjelasan yang kuat atau penyajian yang efektif “. 15 Grafis atau gambar merupakan “alat visual yang penting dan mudah didapat. Penting sebab dapat memberi gambaran visual yang konkrit tentang masalah yang digambarkan. Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas pengertian pada peserta didik. Peserta didik dapat menangkap ide atau informasi yang terkandung didalamnya dengan 13 http:marinishadrina.blogspot.com200910pengertian-animasi.html,diakses 04112010 14 http:mtholib.wordpress.com20070821pengertian-animasi diakses 04112010 15 Azhar Arsyad,,,,, hal. 5. 12 jelas karena dengan menggunakan media gambar materi yang diajarkan menjadi lebih mudah dipahami oleh peserta didik sehingga sesuatu yang abstrak bagi peserta didik menjadi lebih konkrit dengan bantuan media gambar”. 16 Gambar yang bisa digunakan tentu yang ada hubungannya dengan pelajaran atau permasalahan yang sedang dihadapi. Guru harus dapat mengarahkan minat peserta didik yang sedang melihat gambar untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikirannya. Gambar harus dapat merangsang perhatian peserta didik agar dapat memhami dan mampu menciptakan. Gambar dapat lahir ide-ide kreatif tentang permasalahan yang dibicarakan. Adapun kelebihan-kelebihan media gambar sebagai berikut : a. Gambar bersifat konkrit b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu c. Gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita d. Gambar dapat memperjelaskan suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar mempunyai beberapa kelemahan yaitu : a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata b. Gambar benda yang terlalu komplek kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. Gambar animasi adalah salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar interpretative yang menggunakan simbol-simbol untuk menanyakan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi atau kejadian-kejadian tertentu. 16 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 1994, h. 85 13

4. Fungsi Media Gambar Animasi

Proses belajar mengajar hakikatnya adalah proses komunikasi, guru berperan sebagai pengantar pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Pesan yang dikirimkan oleh guru berupa isi atau materi pelajaran yang dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi baik verbal kata-kata dan tulisan maupun nonverbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol- simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan “decoding. “ 17 Proses belajar mengajar terjadi pertukaran informasi, ide dan pikiran antara keduanya yang terkadang terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak berjalan efektif dan efisien. Untuk mengatasi kemungkinan diatas dapat digunakan “media pendidikan atau pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar, agar terjadi keserasian dalam penerimaan informasi”. 18

a. Fungsi media sebagai sumber belajar

Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat sumber belajar ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Mudhoffir dalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip pengelolaan pusat sumber belajar 1992 menyebutkan bahwa “sumber belajar pada hakikatnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan,orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan, yang mana hal itu dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Dengan demikian sumber belajar dapat dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang peserta didik dan memungkinkan memudahkan terjadinya proses belajar”. 19 Belajar mengajar adalah sumber suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu 17 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Kencana, 2008, h. 205 18 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,… h. 205 19 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran,….h. 37. 14 tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali terdapat di mana- mana, di sekolah, di halaman, di pusat kota, dan sebagainya. Dalam buku Syaiful Bahri Djamarah, Udin Saripuddin dan Winataputra mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku atau perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Karena itu, sumber belajar adalah “segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang”. 20 Dalam hal-hal tertentu media berfungsi mengatur langkah- langkah kemajuan serta memberikan umpan balik. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut : a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Dalam hal ini media membantu kesukaran suatu terhadap objek yang terlalu besar atau kecil dan terlalu cepat atau lambat c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antar peserta didik dengan lingkungan d. Media menghasilkan keseragaman pengamat. Pengamatan yang dilakukan peserta didik dapat dilakukan secara bersama di arahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 21 Media digunakan dalam kegiatan pembelajaran karena memiliki kemampuan untuk menyajikan peristiwa yang kompleks dan rumit menjadi lebih sistematik dan sederhana, meningkatkan daya tarik, perhatian pembelajaran, dan meningkatkan sistematika pembelajaran.

b. Fungsi semantik

Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata symbol verbal yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami 20 Syaiful Bahri Djamarah, dkk. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Rineka Cipta,2006, h. 122-123 21 Oemar Hamalik, Media Pendidikan,… h. 16-18