KITOSAN Ibu Dr. Maulida, ST, M.Sc. dan Ibu Dr. Ir. Hamidah Harahap, M.Sc., selaku

17 Dari hasil penelitian Rahmawati, dkk 2012 dengan menggunakan metode pengendapan diperoleh kadar pati talas Colocasisa Esculanta L. Schott sebesar 80, dengan kadar air sebesar 9,4, kadar amilosa sebesar 5,55, kadar amilopektin sebesar 75,66 [55].

2.6 KITOSAN

Kitosan mempunyai rumus umum C 6 H 9 NO 3 n atau disebut sebagai poli ß1,4-2-amino-2-Deoksi-D-Glukopiranosa. Kitosan bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi merupakan kelompok yang terdeasetilasi sebagian dengan derajat polimerisasi yang berbeda. Kitin adalah poli N-asetilglukosamin yang terdeasetilasi sedikit. Derajat deasetilasi biasanya bervariasi diantara 8-15. Struktur kimia dari kitin mirip dengan struktur kimia dari selulosa. Residu monosakarida pada selulosa adalah ß-D-glukosa sedangkan pada kitin adalah N-asetil-ß-D-glukosa dimana gugus hidroksil -OH pada posisi C-2 digantikan oleh gugus asetamido -NHCOCH 3 , dimana monosakaridanya dihubungkan melalui ikatan ß1,4 [38]. Dibawah ini pada gambar 2.4 disajikan struktur kitosan. O H H H NH 2 H OH CH 2 OH H O O H H NH 2 H OH CH 2 OH H H Chitosan nx 1 1 2 2 3 3 4 4 -amino-2deoksi-D-Glukopiranosa Gambar 2.5 Struktur Kitosan Sifat fisik kitosan berbeda dengan polisakarida alami. Pada umumnya seperti selulosa, dekstrin, pektin, alginat, agar-agar, karagenan bersifat netral atau sedikit asam, sedangkan kitin dan kitosan bersifat basa. Kitosan merupakan padatan amorf putih yang tidak larut dalam alkali dan asam mineral kecuali pada keadaan tertentu. Kitosan merupakan molekul polimer yang mempunyai berat molekul tinggi. Kitosan dengan berat molekul tinggi didapati mempunyai viskositas yang baik dalam suasana asam [40]. Sifat kimia kitosan antara lain adalah polimer poliamin berbentuk linear, mempunyai gugus amino dan hidroksil yang aktif dan mempunyai kemampuan menjadi spons, larutan, gel, pasta, membran dan serat yang sangat berperan dalam pengaplikasiannya [41]. Universitas Sumatera Utara 18 Hasil penelitian Setiani, dkk 2013 dengan judul “Preparasi dan Karakterisasi Edible Film dari Poliblend Pati Sukun- Kitosan” menyatakan dari hasil analisa sifat kekuatan tarik dan pemanjangan pada saat putus diperoleh nilai kekuatan tarik sebesar 16,34 MPa dan nilai pemanjangan pada saat putus sebesar 6 [54]. Sedangkan menurut Utari, dkk 2008 semakin besar konsentrasi kitosan maka semakin banyak ikatan hidrogen yang terdapat dalam bioplastik sehingga ikatan kimianya akan semakin kuat dan sulit untuk diputus [63].

2.7 GLISEROL