34
3.5 PROSEDUR ANALISA KARAKTERISTIK PATI TALAS
a. Prosedur Analisa Kadar Air
1. Cawan porselin yang digunakan dikeringkan selama 1 jam pada suhu 105
o
C 2. Kemudian didinginkan didalam desikator selama 30 menit dan ditimbang
beratnya. 3. Bahan baku pati umbi talas ditimbang sebanyak 2 gr
4. Sampel bahan baku dimasukkan kedalam cawan porselin yang sudah diketahui bobotnya.
5. Kemudian dikeringkan didalam oven dengan suhu 100-105
o
C selama 5 jam.
6. Didinginkan didalam desikator dan ditimbang beratnya dengan interval waktu 10 menit hingga konstan.
Kadar Air =
��� − � ℎ�
���
× 3.1
b. Prosedur Analisa Kadar Abu
1. Bahan baku pati umbi talas ditimbang sebanyak 2 gr. 2. Sampel bahan baku dimasukkan kedalamm cawan porselin yang telah
diketahui bobotnya. 3. Kemudian dimasukkan kedalam furnace pada suhu 650
o
C selama 4 jam sampai diperoleh abu berwarna putih.
4. Kemudian didinginkan didalam desikator ditimbang dengan interval waktu selama 10 menit hinggga didapat berat konstan.
Kadar Abu =
� �
× 3.2
Universitas Sumatera Utara
35
c. Prosedur Analisa Kadar Amilosa dan Amilopektin - Standarisasi Amilosa
Standardisasi amilosa dilakukan untuk mendapatkan kurva standar yang menunjukkan hubungan antara nilai penyerapan cahaya dengan konsentrasi amilosa.
Tepung talas 40 mg dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian ditambahkan 1 ml etanol 95 dan 9 ml NaOH 1N. Larutan dibiarkan selama 23 jam pada suhu kamar
atau dipanaskan dalam penangas air bersuhu 100
o
C selama 10 menit. Larutan selanjutnya dipipet ke dalam labu ukur 100 ml dengan perlakuan seperti tercantum
pada Tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Pembuatan Standar Amilosa Larutan ml
Konsentrasi ppm absorban
Absorben 1ppm 0.5
2 a
a2 1
4 b
b4 1.5
6 c
c6 2
8 d
d8 3
12 e
e12 4
16 f
f16
Masing-masing larutan kemudian ditambahkan 1 ml asam asetat 1 N dan 2 ml I 2 lalu diencerkan sampai volume 100 ml. Absorban diukur dengan menggunakan
spektrofotometer pada gelombang 620 nm dengan rumus: Abs rata-rata 1 ppm =
+
4
+
6
+
8
+ +
6
3.3
- Pengukuran Kadar Amilosa
Tepung talas 100 mg dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml kemudian diberi 1 ml etanol 95 dan 9 ml NaOH 1 N. Larutan dibiarkan selama 23 jam pada suhu
kamar atau dipanaskan dalam penangas air bersuhu 100 C selama 10 menit dan didinginkan selama 1 jam. Larutan kemudian diencerkan dengan air suling menjadi
100 ml, dipipet sebanyak 5 ml, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml yang berisi 60 ml air, kemudian ditambahkan 1 ml asam asetat 1 N dan 2 ml I
2
2 dan diencerkan sampai volume 100 ml. Larutan dikocok dan didiamkan selama 20 menit, kemudian
Universitas Sumatera Utara
36 diukur absorbannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 620 nm. Kadar
amilosa dihitung dengan rumus: Kadar amilosa
=
� × . ×
× − .�
3.4 Dimana f.k
=
�
×
. ×
. .
3.5 =
� ×
3.6 Keterangan:
A620 = absorban contoh
k.a = kadar air
20 dan 1.000 = faktor pengenceran f.k
= faktor konversi
d. Prosedur analisa kadar protein Metode Kjeldahl