63 analisa profil gelatinisasi dimana penambahan kitosan akan meningkatkan nilai
breakdown viscosity larutan sebesar 2968 cP. Nilai breakdown viscosity tersebut menunjukkan nilai kekuatan viskositas suatu produk, sehingga dengan seiring
penambahan variasi kitosan maka nilai pemanjangan pada saat putus yang diperoleh akan menurun. Sedangkan semakin banyak variasi gliserol yang ditambahkan maka
semakin tinggi nilai pemanjangan pada saat putus yang dihasilkan. Dari hasil analisa FT-IR dan hasil analisa profil gelatinisasi terlihat bahwa penambahan gliserol sebagai
plasticizer akan meningkatkan fleksibilitas dan ruang gerak molekul glukosa dari granula pati sehingga menurunkan viskositas larutan pati.
4.7 PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN LARUTAN
PATI TERHADAP SIFAT PEMANJANGAN PADA SAAT PUTUS BIOPLASTIK
PATI TALAS
BERPENGISI KITOSAN
DAN PLASTICIZER GLISEROL
Dibawah ini disajikan hasil analisa pengaruh variasi temperatur pemanasan larutan pati terhadap sifat pemanjangan pada saat putus bioplastik pati talas berpengisi
kitosan dan plasticizer gliserol 3v pada larutan pati 30wv dengan temperatur pemanasan 65, 70 dan 75
o
C.
Gambar 4.14 Hasil Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Larutan Pati Terhadap Sifat Pemanjangan Pada Saat Putus Bioplastik Pati Talas
Berpengisi Kitosan dan Plasticizer Gliserol 3v
29.674 41.334
45.846
25.967 31.969
38.426 24.968
26.285 31.335
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
6 5 7 0
7 5
EL ONG
AT ION
AT BR
EA K
TEMPERATURE
O
C
CHITOSAN 1 w, GLYCEROL 3 v CHITOSAN 1.5 w, GLYCEROL 3 v
CHITOSAN 2 w, GLYCEROL 3 v
Universitas Sumatera Utara
64 Dari gambar 4.14 terlihat variasi temperatur pemanasan larutan pati
mempengaruhi nilai pemanjangan pada saat putus bioplastik pati talas dengan pengisi kitosan dan plasticizer gliserol yang dihasilkan. Dari gambar diatas diperoleh
pemanjangan pada saat putus terbesar adalah pada temperatur 75
o
C dengan komposisi larutan pati 30 w, gliserol 3 v dan kitosan 1 w dimana nilai pemanjangan pada
saat putus adalah sebesar 45,846. dan nilai pemanjangan pada saat putus yang terendah adalah pada temperatur 65
o
C dengan komposisi larutan pati 30 w, gliserol 3v dan kitosan 2 w dimana nilai pemanjangan pada saat putus adalah sebesar
24,968 . Semakin mendekati temperatur gelatinisasi bioplastik pada proses pemanasan
larutan pati maka nilai pemanjangan pada saat putus bioplastik yang diperoleh akan semakin tinggi. Hal tersebut sesuai dengan hasil analisa profil gelatinisasi yang
diperoleh, dimana temperatur gelatinisasi bioplastik pati talas dengan pengisi kitosan dan plasticizer gliserol adalah sebesar 76,67
o
C.
4.8 KARAKTERISTIK MORFOLOGI PATAHAN BIOPLASTIK PATI