LOKASI PENELITIAN ALAT DAN BAHAN PROSEDUR PENELITIAN

28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika dan Laboratorium Penelitian, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan. Serta dalam analisa dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Analisa Kimia Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Jasa Uji Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.

3.2 ALAT DAN BAHAN

3.2.1 Alat

Pada penelitian ini alat yang digunakan antara lain: 1. Blender 14. Furenace 2. Termometer 100 o C 15. Tabung Reaksi 3. Beaker glass 100 ml 16. Cawan Porselin 4. Oven 17. Magnetic Stirrer 5. Gelas ukur 500 ml 18. Ayakan mesh 100 dan 140 mesh 6. Pipet tetes 7. Pisau 8. Saringan 9. Hot plate 10. Neraca analitik 11. Desikator 12. Batang pengaduk 13. Cetakan bioplastik Universitas Sumatera Utara 29

3.2.2 Bahan

Pada penelitian ini bahan yang digunakan antara lain : 1. Talas banten yang berfungsi sebagai bahan baku yang diperoleh dari hasil tanaman rakyat dari Tanjung Anom, Kecamatan Medan Selayang, Provinsi Sumatera uatara. 2. Air yang berfungsi sebagai pembersih pati dan pelarut diperoleh dari Laboratorium Penelitian, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara melalui PDAM. 3. Asam asetat CH 3 COOH glasial yang berfungsi sebagai katalis diperoleh dari Laboratorium Penelitian, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. 4. Kitosan yang berfungsi sebagai penguat bahan bahan baku diperoleh dari PT. Senjaya Bandung. 5. Gliserol yang berfungsi sebagai pemlastis diperoleh dari UD Rudang Jaya Jl. Dr. Mansyur, Medan Sumatera Utara. 6. Aquadest berfungsi sebagai pelarut pati diperoleh dari dari UD Rudang Jaya Jl. Dr. Mansyur, Medan Sumatera Utara.

3.3 PROSEDUR PENELITIAN

3.3.1 Prosedur Isolasi Pati Talas

1. Terlebih dahulu semua talas yang akan diambil patinya dijemur dipanas matahari selama 6 jam untuk menghilangkan kandungan kalsium oksalat pada umbi talas. 2. 100 gr umbi talas dicuci dengan air biasa kemudian ditiriskan. 3. Umbi talas dikuliti terlebih dahulu dengan pisau kemudian dipotong berbentuk kubus berukuran kira-kira 1 × 1 × 1 cm. 4. Umbi talas tersebut dimasukkan kedalam blender dan ditambahkan dengan air sebanyak 100 ml lalu diblender hingga halus. 5. Hasil blender kemudian disaring dengan menggunakan saringan biasa. 6. Filtrat yang diperoleh didiamkan selama 24 jam hingga terbentuk endapan pati. 7. Air dibuang untuk mendapatkan endapan pati. Universitas Sumatera Utara 30 8. Endapan pati dicuci dengan menambahkan air pada pati tersebut, kemudian diaduk, lalu dibiarkan selama 1 jam dan kemudian airnya dibuang. 9. Ulangi langkah ke-7 hingga airnya benar-benar besih. 10. Hasil endapan pati yang diperoleh kemudian dimasukkan kedalam beaker glass untuk dikeringkan dengan oven pada temperatur 80 o C selama 15 menit. 11. Pati kering yang diperoleh masih berbentuk padatan dihaluskan hingga berbentuk serbuk dan kemudian diayak dengan ayakan 100 mesh.

3.3.2 Prosedur Pembuatan Bioplastik

1. Kedalam Beaker gelas, dimasukkan 1 wv kitosan dan 2 CH 3 COOH 100 ml kemudian diaduk sampai homogen. 2. dimasukkan larutan pati 30 gr kedalam 100 ml air dan 2 ml CH 3 COOH sambil diaduk. 3. Ditambahkan gliserol sebanyak 1 v dan diaduk sampai homogen. 4. Larutan kemudian dipanaskan pada hot-plate dengan temperature mencapai 70 o C sambil diaduk selama 30 menit dengan kecepatan 50 rpm. 5. Larutan tersebut kemudian dituangkan ke cetakan 25 × 25 cm lalu dikeringkan pada suhu kamar selama 24 jam. Setelah itu hasilnya dianalisa. 6. Prosedur diulang untuk variasi larutan pati, volume gliserol, dan kitosan yang digunakan.

3.4 DIAGRAM ALIR PENELITIAN