sekolah-sekolah. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan metode pembelajaran Jigsaw memberikan kesempatan kepada siswa belajar di dalam
kelompok dan siswa dapat berinteraksi satu sama lain dalam mengungkapkan ide atau pendapat pada suatu materi yang dipelajari. Penggunaan metode ini
diharapkan supaya siswa dapat melatih keterampilan berkomunikasi dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu juga siswa menjadi lebih berperan dan
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga memudahkan siswa memahami pelajaran. Dengan penggunaan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan
metode pembelajaran Jigsaw diharapkan hasil belajar biologi siswa dapat menjadi lebih baik dan meningkat. Adapun skema berpikir sebagai berikut.
Gambar 2.2 . Skema Kerangka Berpikir
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan penyusunan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis adalah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan.
Metode Pembelajaran
Kooperatif Metode
Pembelajaran Two Stay Two
Stray
Metode Pembelajaran
Jigsaw Penggunaan
Metode Pembelajaran
Two Stay Two dan
Jigsaw Meningkatkan
keterampilan komunikasi,
kepercayaan diri, dan keaktifan
siswa
Hasil Belajar Biologi Siswa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 20132014. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 16 Jakarta yang berlokasi
di Jalan Belibis Terusan No. 16 Palmerah Jakarta Barat.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah ”Quasi Eksperimen yaitu desain yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan ekspe
rimen”.
1
Pada penelitian ini ingin melihat ada tidaknya perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray
dan Jigsaw. Pada penelitian ini subjek peneliti dikelompokkan menjadi dua kelompok
eksperimen yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan kelompok kedua adalah
kelompok eksperimen yang belajar dengan metode pembelajaran Jigsaw. Desain penelitian yang digunakan adalah Two Group, Pretests Postest Design.
Rancangan tersebut berbentuk sebagai berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian
2
Kelompok Pretes
Perlakuan Posttest
Kelas Two Stay Two Stray Eksperimen I
O
1
X
1
O
2
Kelas Jigsaw Eksperimen II
O
1
X
2
O
2
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2012, Cet. 16, h. 77.
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010, Cet. 14, h.124.
Keterangan: O
1
: Tes awal pretest O
2
: Tes akhir posttest X
1
: Perlakuan dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray X
2
: Perlakuan dengan metode pembelajaran Jigsaw
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen di wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi.
3
Jadi, populasi menunjuk pada keseluruhan jumlah orang yang di observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA
Negeri 16 Jakarta, dan yang menjadi populasi terjangkau adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 16 Jakarta yang terdiri dari kelas XI IPA-1, XI IPA-2, XI
IPA-3.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
4
Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek
bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan tujuan tertentu dan beberapa pertimbangan.
5
Pertimbangan yang diberikan dari guru dengan memilih dua kelas yang memiliki kesamaan karakter, baik dari aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Sampel kelas yang diperoleh yaitu kelas XI IPA-1 dan kelas XI IPA-3
Kemudian penentuan sampel untuk dijadikan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dilakukan dengan menggunakan cara random sampling acak,
sehingga terpilih kelas XI IPA-1 sebanyak 35 siswa sebagai kelas ekperimen 1 yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray,
3
Ibid., h. 173.
4
Sugiyono, op. cit., h. 81.
5
Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 183.