Pembelajaran Kooperatif Kajian Teoretis
3 Interaksi promotif Face to face promotive interaction
4 Komunikasi antaranggota Interpersonal skill
5 Pemrosesan kelompok Group processing.
6
Unsur pertama
dalam pembelajaran
kooperatif adalah
saling ketergantungan positif. Unsur ini membuat siswa saling bekerja sama dalam
kelompok untuk
mencapai keberhasilan
kelompok. Siswa
memiliki pertanggungjawaban kelompok dalam mengerjakan tugas, karena jika terdapat
siswa didalam kelompok yang mengalami kesulitan dan tidak sukses maka siswa lainnya juga tidak akan sukses. Jadi dalam unsur ini kerja sama siswa dalam
kelompok mempunyai andil dalam suksesnya kelompok. Unsur kedua pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab perseorangan.
Dalam unsur ini masing-masing siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab sendiri terhadap tugas yang diberikan guru. Dengan demikian jika terdapat siswa
yang mengalami kesulitan dalam kelompok maka siswa lain harus membantu, sehingga semua siswa berkontribusi terhadap kelompoknya masing-masing.
Unsur ketiga pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif. Pada unsur ini, setiap siswa harus saling berinteraksi di dalam kelompok maupun dengan
siswa di kelompok lain. Interaksi ini dilakukan supaya siswa dapat saling membantu dalam mengerjakan tugas dan siswa juga dapat memberikan ide
terhadap tugas yang dikerjakan. Unsur ini dapat meningkatkan interaksi antar siswa.
Unsur keempat
pembelajaran kooperatif
adalah keterampilan
berkomunikasi. Keterampilan ini sangat diperlukan dalam proses pembelajaran di kelompok. Proses pembelajaran di dalam kelompok tidak akan berjalan jika
komunikasi antar siswa kurang baik dan siswa tidak dapat mengkordinasikan tugas. Jadi siswa harus dapat saling berkomunikasi dengan siswa lainnya di dalam
kelompok supaya tidak terjadi miss communication dalam mengerjakan tugas. Unsur kelima pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok.
Proses kelompok ini terjadi jika siswa di dalam kelompok dapat berdiskusi dan
6
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012, Cet. IX, h. 58 - 61.
berinteraksi dengan baik untuk mengerjakan tugas. Tujuan proses kelompok ini membuat semua siswa memberikan kontribusi yang baik untuk kelompoknya
masing-masing. Selain unsur-unsur diatas, ada juga unsur-unsur dasar pembelajaran
kooperatif antara lain: 1
Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama.
2 Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya,
seperti milik mereka sendiri. 3
Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya, memiliki tujuan yang ama.
4 Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara
anggota kelompoknya 5
Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah atau penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.
7
Dari unsur-unsur di atas menekankan bahwa pembelajaran kooperatif harus memperhatikan aspek sosial dalam proses pembelajarannya supaya tujuan
pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dan masing-masing kelompok memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghargaan terbaik.
d. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tujuan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran antara lain:
1 Hasil akademik
2 Toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman
3 Pengembangan keterampilan sosial.
8
7
Rusman, op. cit., h. 208.
8
Luh Sri Sudharmini, I Wayan Lasmawan, I Nyoman Natajaya, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS
SiswaKelas V Sekolah Dasar Gugus IV Jimbaran, Kuta Selatan,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 4, 2014, h. 5.
Dalam pembelajaran kooperatif meskipun meliputi berbagai tujuan sosial, juga memperbaiki perestasi siswa dalam belajar. Beberapa ahli berpendapat
bahwa pembelajaran ini unggul dalam hal membantu siswa memahami konsep- konsep sulit. Tujuan lain pembelajaran kooperatif adalah penerimaan yang luas
dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, suku, budaya, kelas sosial , dan kemampuan. Tujuan pembelajaran kooperatif ini memberikan dampak yang
positif bagi siswa-siswa. Proses pembelajaran ini akan mengembangkan keterampilan siswa dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan
juga nantinya bermanfaat di luar sekolah. Selain itu juga memberikan hasil prestasi akademik siswa.
Selain itu, terdapat manfaat pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa, yaitu;
1 Meningkatkan kualitas hasil pembelajaran dan prestasi akademik,
2 Meningkatkan kemampuan mengingat para siswa
3 Meningkatkan kepuasan siswa terhadap pengalaman belajarnya
4 Membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi dan sosial
siswa 5
Memberi motivasi kepada siswa untuk mempelajari bahan pembelajaran dengan lebih baik
6 Meningkatkan rasa percaya diri siswa
7 Membantu meningkatkan hubungan positif antar suku ras.
9
Dapat dilihat bahwa manfaat pembelajaran kooperatif memberikan pengaruh yang baik untuk proses pembelajaran. Manfaat pembelajaran ini akan
memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Pada pembelajaran kooperatif, siswa diajarkan untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti berdiskusi,
mengemukakan pendapat, dan bertanya. Kemudian siswa di dalam kelompok
9
Ahmad Tangguh Putra Nursetiaji, Eko Supraptono dan Sugiyarto, “Penerapan Metode
Cooperatif Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Merakit Instalansi Komponen PC di SMK ,”
Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, Vol. 16 No. 3, 2015, h. 52.
dapat mengkonstruk pengetahuan bersama-sama dan juga siswa dapat saling berkomunikasi untuk memecahkan masalah dalam mengerjakan tugas.
e. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:
10
Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tahap Pembelajaran
Kooperatif Tingkah Laku Guru
Tahap 1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang
akan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan
dipelajari dan memotivasi siswa belajar. Tahap 2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi atau materi kepada
siswa melalui demonstrasi atau bacaan. Tahap 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
caranya membentuk kelompok belajar dan membimbing setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efektif dan efisien. Tahap 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Tahap 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Tahap 6
Memberikan penghargaan Guru memberikan penghargaan hasil belajar
baik secara individu dan kelompok.
10
Rusman, op. cit., h. 211.
Prosedur pembelajaran kooperatif terdiri atas empat tahap. Empat tahap tersebut antara lain:
1 Penjelasan materi
2 Belajar kelompok
3 Penilaian
4 Pengakuan tim.
11
Prosedur pertama ini guru memberikan penjelasan materi secara umum sebelum siswa belajar di dalam kelompoknya masing-masing. Penjelasan ini
bertujuan supaya siswa ketika di dalam kelompok sudah mengerti dan memhami materi yang dipelajari. Siswa akan lebih mudah bekerja di dalam kelompok
setelah mendengarkan penjelasan guru. Prosedur kedua ini siswa sudah belajar di dalam kelompoknya maisng-
masing. Siswa saling bekerja sama dengan siswa lainnya di dalam kelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Masing-masing siswa juga
bertanggung jawab terhadap hasil yang dikerjakannya di dalam kelompok Prosedur ketiga ini adalah penilaian, dimana guru memberikan penilaian
terhadap tugas yang dikerjakan dalam kelompok. Guru menilai kemampuan individu maupun kelompok ketika mengerjakan tugas. Penilaian juga dapat
berupa tes atau kuis. Prosedur keempat ini adalah pengakuan tim, guru memberikan
penghargaan kepada kelompok yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik. Selain penghargaan yang diberikan, guru dapat juga memberikan hadiah kepada
kelompok terbaik. Tujuan dari pengakuan tim ini adalah supaya memotivasi siswa untuk belajar lebih rajin lagi.
f. Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa keunggulan di dalam proses kegiatan pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
a Membantu siswa memperoleh keterampilan pembelajaran
b Meningkatkan kemampuan untuk komunikasi
11
Ibid., h. 212 – 213.
c Meningkatkan kemampuan siswa dalam hal pemahaman pengetahuan
d Membuat siswa memiliki sikap positif terhadap pembelajaran mereka
sendiri.
12
Pembelajaran kooperatif ini memiliki kelebihan yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada pembelajaran ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Hal ini karena dalam kegiatan pembelajarannya menuntut siswa
untuk aktif dalam belajar melalui kerja sama di dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif ini juga membuat siswa dapat bersikap positif seperti menghargai,
meningkatkan interakasi dan menjaga hubungan baik dengan siswa lain. Selain memiliki kelebihan, pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa
kelemahan jika siswa dalam anggota kelompok tidak mengerti pentingnya kerjasama dalam kelompok. Kelemahan yang biasanya terjadi dalam belajar
kelompok adalah dapat menjadi tempat mengobrol siswa, selain itu ada beberapa siswa yang hanya mengandalkan teman kelompoknya untuk mengerjakan tugas.
Selain itu proses pembelajarannya membutuhkan waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus disesuaikan dengan beban
kurikulum. Kelemahan pembelajaran ini akan memberikan pengaruh terhadap jalannya kegiatan proses pembelajaran. Jadi dalam pembelajaran kooperatif tidak
selamanya memiliki keunggulan dalam proses belajarnya.