Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

S B 2 : varians data kelompok eksperimen 2 Sgab : simpangan baku gabungan n A : banyaknya sampel kelompok eksperimen 1 n B : banyaknya sampel kelompok eksperimen 2 Untuk pengujian hipotesis, selanjutnya nilai t hitung di atas dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi t t tabel . Cara penentuan nilai t tabel didasarkan pa da taraf signifikansi tertentu misal α = 0,05 dan dk = n A + n B – 2. Dengan kriteria hipotesis: Terima H jika t hitung t tabel , dan Tolak H jika t hitung t tabel 2. Teknik Analisis Data Instrument Non Tes Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran berlangsung dengan menghitung persentase aspek yang diamati dengan rumus: 18 Persentase =

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: H O : μ a = μ b H a : μ a ≠ μ b Keterangan: H O : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan. 18 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas dan Mahendra Adhi N ugroho, “Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 20112012 ,” Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012, h. 72. H a : Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw pada konsep sistem pencernaan. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw lebih baik daripada siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray. μ a : Rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray μ b :Rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw Dengan kriteria pengujian: Jika t hitung t tabel maka Ho diterima Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas mengenai penerapan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw dalam proses pembelajaran, hasil penelitian, analisis hasil penelitian dari hasil belajar siswa yang akan menunjukkan perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada konsep sistem pencernaan

A. Penerapan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray

Pada penelitian ini, metode pembelajaran Two Stay Two Stray menjadi salah satu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pada materi sistem pencernaan. Metode ini digunakan untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa dengan metode Jigsaw. Selain nilai yang didapat siswa ketika pemberian tes, proses pembelajaran siswa saat menggunakan metode pembelajaran ini juga diperhatikan. Berikut ini penjelasan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. 1. Kegiatan Awal Pembelajaran Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum memulai pembelajaran untuk memotivasi dan menarik perhatian siswa terhadap pelajaran, misalnya guru merangsang keingintahuan siswa melalui pertanyaan berkaitan dengan materi yang dipelajari. Hal ini membuat siswa mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki tentang konsep tersebut dengan baik. Selain itu guru juga memberikan games motivasi untuk siswa. Guru harus dapat mengkondisikan suasana kelas yang kondusif di awal pembelajaran untuk menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Pada kegiatan awal ini terlihat beberapa siswa memberiakan respon baik terhadap tindakan yang dilakukan guru. 2. Kegiatan Inti Pembelajaran Pada kurikulum KTSP di kegiatan inti pembelajaran terdapat tahapan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Tahapan-tahapan ini digunakan dalam penelitian. Pada tahap pertama yaitu tahap eksplorasi, guru tidak menjelaskan semua materi yang terdapat dalam suatu pertemuan namun hanya menjelaskan secara garis besarnya saja. Tahap ini untuk mengarahkan fokus siswa sebelum pembelajaran kelas TSTS berlangsung. Pada umumnya siswa antusias melihat dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, tidak sedikit siswa yang bertanya disela waktu pembelajaran. Selanjutnya ada tahap elaborasi, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelas mendapatkan tugas dari guru untuk mengerjakan dan mendiskusikan tugas tersebut. Pada proses ini guru hanya membimbing jalannya diskusi dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Terlihat beberapa siswa antusias mengikuti diskusi tetapi ada juga yang tidak bersemangat dan tidak mengeluarkan pendapatnya. Setelah diskusi dalam kelompok, masing-masing dua dari anggota kelompok siswa bertamu ke kelompok lain untuk mendapatkan informasi dan siswa lainnya yang masih tersisah dalam kelompok tetap tinggal untuk membagikan informasi kepada tamu yang datang. Setelah semua informasi didapatkan, mereka kembali ke kelompoknya untuk mendiskusikan temuan informasi. Pada proses ini siswa harus bisa memainkan perannya masing-masing sebagai tamu dan penerima tamu. Pembelajarannya berlangsung kondusif, karena siswa mengerti akan tugasnya dalam kelompok pembelajaran. Setelah semua tugas kelompok dikumpulkan, guru memberikan kuis untuk menilai pemahaman siswa selama proses belajar di kelompok. Beberapa siswa dapat mengerjakan kuis dengan cepat dan ada juga yang lambat menyelesaikannya. Tahap selanjutnya adalah tahap konfirmasi. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa dengan menjelaskan materi yang belum dipahami siswa. Kemudian melakukan evaluasi terhadap kerja kelompok siswa. Terdapat beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami dan kuasai. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dengan seksama.

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Colomadu Karanganyar T

0 4 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS) DAN TEAM Perbedaan Hasil Belajar Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Two Stay-Two Stray (Ts-Ts) Dan Team Assisted Individualitation (Tai) Siswa Kelas Viii Smp

0 2 15

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN TWO STAY TWO STRAY COMPARATIVE STUDY OF LEARNING RESULT USING COOPERATIVE LEARNING MODEL JIGSAW AND TWO STAY TWO STRAY

0 0 14