Peran LSM di Indonesia

26 1 Indentifikasi masalah 2 Menata agenda formulasi kebijakan 3 Legitimasi kebijakan 4 Implementasi kebijakan 5 Evaluasi kebijakan c. Teori Kelompok Inti dari teori ini, adalah menciptakan sebuah keseimbangan. Dalam teori ini, individu dalam kelompok kepentingan melakukan interaksi baik secara formal atau informal. Interaksi yang dilakukan bisa secara langsung atau melalui media massa untuk menyampaikan tuntutan dan aspirasinya kepada pemerintah, untuk membentuk sebuah kebijakan publik yang diperlukan. d. Teori Elit Teori ini membagi masyarakat dalam dua kelompok, yaitu kelompok pemegang kekuasaan elit dan masyarakat tanpa kekuasaan massa. Masyarakat dianggap sebagai kelompok yang sengaja dimanipulasi sedemikian rupa agar tidak dapat masuk dalam proses formulasi kebijakan sehingga kebijakan dibuat hanya berdasarkan kelompok elit yang mempunyai kekuasaan untuk meraih keuntungan kelompok. e. Teori Rasional Teori ini menganggap bahwa pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus memilih kebijakan yang memberikan manfaat optimum bagi masyarakat. Teori ini juga mengatakan bahwa keputusan yang dibuat oleh pemerintah 27 harus sudah diperhitungkan rasionalitasnya. Artian rasionallitas yang diambil adalah perbandingan antara pengorbanan dan hasil yang dicapai. f. Teori Inkremental Inti dari teori ini adalah pemerintah harus berusaha mempertahankan komitmen kebijakan di masa lalu guna mempertahankan kinerja yang telah dicapai. g. Teori Permainan Teori permainan merupakan teori yang abstrak dan dedutif dalam formulasi kebijakan. Teori ini mendasarkan pada formulasi kebijakan yang rasional, namun dalam kondisi kompetisi yang tingkat keberhasilan kebijakannya tidak lagi hanya ditentukan oleh aktor pembuat kebijakan, melainkan juga oleh aktor-aktor lain. h. Teori Strategis Teori ini mengajarkan pendisiplinan dalam membuat keputusan dan tindakan penting. Perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi alternatif, dan menekankan implikasi masa depan dengan keputusan sekarang. i. Teori Pilihan Publik Teori ini menjelaskan bahwa setiap kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah harus merupakan pilihan publik yang menjadi pengguna. Proses formulasi kebijakan publik dengan demikin melibatkan publik, melalui kelompok-kelompok kepentingan.