Pola Gerak LSM untuk Mempengaruhi Kebijakan di Dikpora

67 Melihat keadaan yang terjadi di DIY, antara LSM pendidikan dan Dikpora, bentuk partisipasi yang dilakukan beberapa LSM pendidikan sudah mencapai bentuk partisipasi horizontal, di mana itu berarti LSM pendidikan memiliki kedudukan atau posisi tawar yang sama dengan Dikpora, dan LSM pendidikan tak lagi hanya sebagai sebuah lembaga kelas dua. Namun hal tersebut masih belum bisa digeneralisir, bahwasannya tak semua LSM pendidikan di DIY mempunyai integritas yang sama. Hal tersebut tergantung pada bagaimana pola gerak LSM tersebut. Masih menurut Effendi, dengan adanya kemampuan masyarakat atau LSM pendidikan untuk berpartisipasi secara horizontal, maka itu adalah tanda tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang sacara mandiri. LSM pendidikan yang mampu dalam membentuk pola partisipasi horizontal, biasanya adalah LSM yang menjalankan fungsi advokasi, seperti halnya LSM Sarang Lidi. Meski begitu masih banyak LSM pendidikan yang berhubungan dengan Dikpora dalam bentuk partisipasi vertikal. Bentuk partisipasi vertikal ini, biasanya dilakukan oleh LSM pendidikan yang bekerja sama dengan Dikpora sebagai klien atau mitra dalam melaksanakan suatu program kerja Dikpora. LSM pendidikan yang masih berpartisipasi dalam bentuk vertikal, biasanya adalah LSM yang menjalankan fungsi pemberdayaan, seperti halnya LSM Titian Foundation. 68 b. Bentuk Partisipasi Nonfisik Jika melihat bentuk partisipasi menurut Basrowi, yang dijelaskan oleh Siti Irine 2011, maka bentuk partisipasi dibagi menjadi dua bentuk: fisik dan non-fisik. Dalam hal ini, forum yang diadakan oleh Dikpora: forum eksternal sebagaimana yang sudah di jelaskan di atas, merupakan sebuah bentuk penjaringan perstisipasi nonfisik yang dilakukan oleh dinas. Dari dua LSM yang sering berhubungan dengan Dikpora, LSM Sarang Lidi lebih memaksimalkan bentuk partisipasi non-fisik. Selama berhubungan dengan Dikpora, Sarang Lidi menolak untuk berpartisipasi dalam bentuk fisik dengan pihak dinas. Sarang Lidi lebih menekankan partisipasi yang mereka lakukan dalam bentuk non-fisik. Hal ini dilakukan untuk menjaga idependensi Lembaga. Berbeda dengan Sarang Lidi, LSM Titian Foundation menerapkan standar ganda. Meskipun Titian Foundation juga melakukan partisipasi non- fisik namun, mereka juga berpartisipasi secara fisik. Hal ini dikarena Titian Foundation sendiri menjalin kerja sama dengan Dikpora dalam bentuk kontrak, guna pelaksanaan pelatihan guru, di mana Titian Foundation ditunjuk oleh Dikpora sebagai pelaksana program.