Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

43

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang sudah diperoleh dianalisa dengan teknik deskriptif kualitatif, yaitu dengan model interaktif dangan tahapan: melakukan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis data menurut Bogdan dan Biklen Moleong, 2010: 248 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Pendekatan kualitatif mempunyai konsekuensi dimana seorang peneliti tidak lagi bekerja dengan angka-angka statistik semata sebagai perwujudan dari fenomena atau gejala yang diamati. Namun peneliti akan bekerja dengan informasi, keterangan-keterangan, dan pejelasan-penjelasan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Oleh karena itu konsekuensinya dalam pendekatan kualitatif, analisis data yang digunakan adalah teknik yang analisis dengan prinsip logika. Hubberman dan Milles Sugiyono, 2009: 337 berpendapat bahwa analisis merupakan aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh.

G. Keabsahan Data

Adanya keabsahan data ini diperlukan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian akan bergantung pada data yang dikumpulkan, sehingga data yang diambil harus teruji keabsahannya. Untuk 44 menentukan keabsahan suatu data, maka diperlukan sebuah teknik pemeriksa keabsahan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Triangulasi data. Teknik Triangulasi adalah teknik yang memanfaatkan sesuatu yang berada di luar data itu sendiri, guna keperluan pengecekan atau pembanding terhadap suatu data. Dalam hal ini ada empat macam cara untuk melakukan Triangulasi menurut Denzin Moleong, 2010: 330, dapat digunakan untuk melihat keabsahan data, dengan menggunakan teknik pemeriksa yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori, sehingga trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber. Dengan teknik ini, peneliti dimungkinkan untuk melakukan pengecekan ulang serta melengkapi informasi yang diperoleh. Peneliti dapat juga melakukan perbandingan antara data observasi pengamatan dengan hasil wawancara. Triagulasi suber dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: a. Melakukan perbandingan informasi dari berbagai sumber primer. b. Melakukan perbandingan antara data primer dengan hasil pengamatan peneliti. c. Membandingkan antara data primer dan data sekunder. d. Membandingkan isu yang beredar dengan pendapat pribadi klarifikasi isu e. Membandingkan pendapat orang awam dengan praktisi dan akademisi. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Lokasi Dikpora DIY

Kantor Dikpora DIY beralamatkan di Jl.Cendana, No. 9 Yogyakarta.

2. Visi dan Misi Dikpora DIY

Visi dan Misi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY. Visi: Menjadi katalisator terwujudnya masyarakat pendidikan yang kompetitif. Misi: a Meningkatkan pelayanan intern rumah tangga dalam mendukung Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. b Meningkatkan pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan efisiensi pendidikan. c Meningkatkan pembinaan di bidang pemuda, dan olahraga.

3. Tugas dan Fungsi Dikpora DIY

Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY Tugas : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga dan kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah. Fungsi : 46 1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga memiliki fungsi: 2. Penyusunan program dan pengendalian pendidikan, pemuda dan olahraga. 3. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 4. Pelaksanaan kewenangan Daerah yang berkaitan dengan pembiayaan, kurikulum, sarana prasarana, pendidikan dan tenaga pendidikan, pengendalian mutu pendidikan, pemuda dan olahraga. 5. Pelaksanaan koordinasi perijinan di bidang pendidikan. 6. Pelaksanaan pelayanan umum sesuai dengan kewenangannya. 7. Pemberian fasilitas penyelenggaraan bidang pendidikan, Pemuda dan olahraga KabupatenKota. 8. Peberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 9. Pelaksanaan evaluasi pendidikan. 10. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan. 11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.