101
4.3.2 Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention
Melalui Uji-t diketahui Kepuasan Kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap Turnover Intention karyawan medis di RSIA. Stella Maris
kota Medan. Artinya, bahwa semakin meningkat kepuasan kerja karyawan medis maka kemungkinan tingkat keinginan untuk keluar juga semakin menurun atau
semakin rendah. Nilai t negatif tersebut menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai hubungan yang tidak searah dengan turnover intention namun
berpengaruh siginifikan terhadap turnover intention. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 66 responden
karyawan medis RSIA. Stella Maris diketahui bahwa karyawan medis RSIA. Stella Maris merasa puas dengan yang diberikan perusahaan, seperti kesesuaian
gaji yang diterima dengan beban pekerjaan dan penempatan karyawan yang sesuai dengan keahlian masing
– masing, tetapi ada beberapa hal dimana karyawan merasakan bahwa kepuasan kerja tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dapat
dilihat pada jawaban responden pada pernyataan mengenai promosi karir. Misalnya pada pernyataan “Kriteria yang digunakan dalam menentukan promosi
kenaikan pangkatgolongan karyawan sangat jel as”. Jawaban responden pada
pernyataan tersebut lebih dominan tidak setuju. Hal ini dikarenakan kurang jelasnya patokan yang menjadi dasar untuk promosi naik jabatan, waktu yang
terasa lama untuk naik jabatan sehingga dirasa cenderung membosankan. Atau pa
da pernyataan “Selalu tersedia kesempatan yang cukup besar bagi saya untuk mengembangkan diri serta kemampuan yang saya miliki di RSIA. Stella Maris”,
jawaban responden pada pernyataan tersebut lebih dominan tidak setuju. Hal
Universitas Sumatera Utara
102
tersebut dikarenakan mengingat minimnya kesempatan promosi yang disediakan manajemen rumah sakit dikarenakan jenjang karir yang tersedia bagi karyawan
medis sangat terbatas sehingga karyawan medis merasa RSIA. Stella Maris bukan tempat yang tepat untuk mengembangkan diri dan kemampuan para karyawan
medis. Jika rumah sakit tidak memberikan solusi akan perasaan ketidakpuasan karyawan tersebut maka karyawan medis akan berusaha mengevaluasi
pekerjaannya dan mulai melirik perusahaan lain. Mobley et all 2007: 240 menjabarkan bahwa perasaan tidak puas dapat
memicu rencana untuk berhenti kerja. Kemudian akan mengarah pada usaha untuk mencari pekerjaan baru. Robbins 2008: 226 juga menambahkan bahwa
kepuasan kerja dihubungkan negatif dengan keluarnya karyawan. Karyawan dengan kepuasan kerja yang tinggi akan merasa senang dan bahagia dalam
melakukan pekerjaannya dan tidak berusaha mengevaluasi alternatif pekerjaan lain.
Hasil penelitian ini didukung dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Manurung 2012 dalam penelitiannya yang be
rjudul “Analisis Pengaruh Stress Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan Studi
pada Stikes Widya Husada Semarang” bahwa Kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover intention karyawan. Terakhir, Waspodo 2013 dalam
peneli tiannya yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Stres Kerja Terhadap
Turnover Intention Pada PT. Unitex di Bogor” bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention karyawan PT. Unitex
di Bogor.
Universitas Sumatera Utara
103
4.3.3 Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention