47
Jadi, masing-masing sampel yang diambil dari subpopulasi dapat dihitung sebagai berikut hasilnya telah dibulatkan:
1. Perawat n
1
= 0,432 × 66 = 29 2.
Bidan n
2
= 0,426 × 66 = 28 3.
Farmasi n
3
= 0,142 × 66 = 9
3.7. Jenis Data
1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangansuatu
organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi Situmorang dan Lufti,
2014:3. 2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperolehdikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain
Situmorang dan Lufti, 2014:3.
3.8. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data keterangan yang diperlukan dalam penyusunan laporan maka penulis menggunakan beberapa metode, sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaanpernyataan kepada responden dengan
harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut, Umar, 2013:49.
Universitas Sumatera Utara
48
2. Observasi
Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya, Umar,
2013:51. 3.
Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan
daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain, Umar, 2013:51.
3.9.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur. Suatu alat pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Situmorang dan Lutfi,
2014:86. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari sampel penelitian di RSIA. Stella
Maris kota Medan. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows dengan kriteria sebagai berikut Sugiyono, 2012:109:
1. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung r tabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas I
Pernyataan r
hitung
r
tabel
Keterangan
P1
0.643
0.361 Valid
P2
0.569
0.361 Valid
P3
0.497
0.361 Valid
P4
0.669
0.361 Valid
P5
0.576
0.361 Valid
P6
0.457
0.361 Valid
P7
0.569
0.361 Valid
P8
0.463
0.361 Valid
P9
0.645
0.361 Valid
P10
0.468
0.361 Valid
P11
0.467
0.361 Valid
P12
0.499
0.361 Valid
P13
0.557
0.361 Valid
P14
0.556
0.361 Valid
P15
0.178
0.361 Tidak Valid
P16
0.525
0.361 Valid
P17
0.508
0.361 Valid
P18
0.585
0.361 Valid
P19
0.382
0.361 Valid
P20
0.328
0.361 Tidak Valid
P21
0.497
0.361 Valid
P22
0.298
0.361 Tidak Valid
P23
0.497
0.361 Valid
P24
0.256
0.361 Tidak Valid
P25
0.316
0.361 Tidak Valid
Universitas Sumatera Utara
50
Pernyataan r
hitung
r
tabel
Keterangan
P26
0.547
0.361 Valid
P27
0.542
0.361 Valid
P28
0.388
0.361 Valid
P29
0.389
0.361 Valid
P30
0.406
0.361 Valid
P31
0.440
0.361 Valid
P32
0.494
0.361 Valid
P33
0.390
0.361 Valid
P34
0.328
0.361 Tidak Valid
P35
0.501
0.361 Valid
P36
0.286
0.361 Tidak Valid
P37
0.596
0.361 Valid
P38
0.492
0.361 Valid
P39
0.377
0.361 Valid
P40
0.533
0.361 Valid
P41
0.710
0.361 Valid
P42
0.496
0.361 Valid
P43
0.585
0.361 Valid
P44
0.573
0.361 Valid
P45
0.619
0.361 Valid
P46
0.440
0.361 Valid
P47
0.638
0.361 Valid
P48
0.620
0.361 Valid
P49
0.611
0.361 Valid
P50
0.571
0.361 Valid
Universitas Sumatera Utara
51
Pada Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pada butir pernyataan 15, 20, 22, 24, 25, 34, dan 36 data tidak valid karena r
tabel
untuk sampel sebanyak 30 responden 0,361, sedangkan nilai Corrected Item-Total Correlation pada butir pernyataan
15, 20, 22, 24, 25, 34, dan 36 dibawah 0,361. Maka, butir pernyataan 15, 20, 22, 24, 25, 34 dan 36 harus dibuang. Setelah itu dilakukan pengujian kembali, dapat
dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas II
Pernyataan r
hitung
r
tabel
Keterangan
P1
0.660
0.361 Valid
P2
0.574
0.361 Valid
P3
0.518
0.361 Valid
P4
0.680
0.361 Valid
P5
0.587
0.361 Valid
P6
0.474
0.361 Valid
P7
0.539
0.361 Valid
P8
0.460
0.361 Valid
P9
0.654
0.361 Valid
P10
0.464
0.361 Valid
P11
0.463
0.361 Valid
P12
0.515
0.361 Valid
P13
0.585
0.361 Valid
P14
0.555
0.361 Valid
P15
0.520
0.361 Valid
P16
0.485
0.361 Valid
P17
0.597
0.361 Valid
Universitas Sumatera Utara
52
Pernyataan r
hitung
r
tabel
Keterangan
P18
0.391
0.361 Valid
P19
0.461
0.361 Valid
P20
0.461
0.361 Valid
P21
0.539
0.361 Valid
P22
0.540
0.361 Valid
P23
0.362
0.361 Valid
P24
0.384
0.361 Valid
P25
0.382
0.361 Valid
P26
0.429
0.361 Valid
P27
0.508
0.361 Valid
P28
0.403
0.361 Valid
P29
0.514
0.361 Valid
P30
0.582
0.361 Valid
P31
0.498
0.361 Valid
P32
0.358
0.361 Valid
P33
0.539
0.361 Valid
P34
0.715
0.361 Valid
P35
0.515
0.361 Valid
P36
0.579
0.361 Valid
P37
0.581
0.361 Valid
P38
0.630
0.361 Valid
P39
0.439
0.361 Valid
P40
0.652
0.361 Valid
P41
0.619
0.361 Valid
P42
0.602
0.361 Valid
P43
0.581
0.361 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2016 data diolah.
Universitas Sumatera Utara
53
Pada Tabel 3.6 terlihat seluruh butir pernyataan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r
tabel
, yaitu 0,361, sehingga semua butir pernyataan dinyatakan valid.
3.9.2. Uji Realiabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Situmorang dan Lutfi, 2014:89. Uji
reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi antara hasil pengamatan dengan instrumen atau alat ukur yang digunakan pada waktu yang berbeda. Uji
reliabilitas dilakukan kepada 30 orang responden diluar dari sampel penelitian, dan dilakukan di RSIA. Stella Maris kota Medan. Menurut Situmorang dan
Lutfi, 2014:92 suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas
Kriteria Penilaian
Cronbach’s Alpha 0.80 Reliabilitas sangat baik
0,70 Cronbach’s Alpha 0,80
Reliabilitas baik Cronbach’s Alpha 0,70
Reliabilitas kurang meyakinkan
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS, 2016 data diolah.
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .946
43
Universitas Sumatera Utara
54
Berdasarkan Tabel 3.8, dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha adalah
0.946. Maka berdasarkan kriteria pengujian reliabilitas pada tabel 3.7 nilai tersebut termasuk dalam reliabilitas sangat baik, sehingga seluruh itembutir
pernyataan dinyatakan reliabel.
3.10.Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan dalam penelitian ini, untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya estimasi yang bias, mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Normalitas, uji
Heteroskedastisitas, dan uji Multikolinearitas.
3.10.1. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan.
Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digeneralisasikan pada populasi Situmorang Lufti, 2014 : 114
Dikatakan normal apabila pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Untuk pendekatan Kolmogorov-Smirnov
dikatakan variabel residural berdistribusi normal apabila nilai Asymp.sig. 2- tailed diatas nilai signifikan 0,05 dan nilai Kolmogorov-Smirnov 1,97
Situmorang Lutfi 2014 : 121.
Universitas Sumatera Utara
55
3.10.2. Uji Heterokedastitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Model
regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas antara
lain: metode grafik dan Park Glejser. Melalui analisis grafik, akan diketahui: a.
Jika ada titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka hal ini mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Kemudian, apabila menggunakan uji Glejser, kriteria pengambilan
keputusan tersebut adalah sebagai berikut: -
Jika nilai signifikansi 0.05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
- Jika nilai signifikansi 0.05 maka mengalami gangguan
heteroskedastisitas.
3.10.3. Uji Multikolenearitas
Uji Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
56
melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut :
1. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas.
2. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.
3.11. Teknik Analisis Data 3.11.1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan, mengolah, mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan
data penelitian sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti. Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-
rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness Ghozali, 2011: 19.
3.11.2. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis statistik dengan regresi berganda digunakan untuk memprediksi seberapa jauh pengaruh satu atau beberapa variabel bebas independen terhadap
variabel terikat dependen. Regresi linear berganda yaitu untuk memprediksi nilai dari variabel terikat yaitu stress kerja dan kepuasan kerja sehingga dapat diketahui
pengaruh positif atau negatif terhadap turnover intention. Analisis ini menggunakan rumus persamaan berikut Sugiyono, 2012 : 277:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana:
Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan dalam hal ini adalah turnover intention karyawan medis.
Universitas Sumatera Utara
57
a = Harga Y bila X = 0 harga konstan b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel independen. Bila b + maka naik, dan bila - maka terjadi penurunan.
X
1
= Variabel independen, yaitu Stres Kerja X
2
= Variabel independen, yaitu Kepuasan Kerja e = Standar Error
3.12 Uji Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya,
disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam uji ini ada tiga jenis kriteria ketepatan yang harus dilakukan
yaitu: 3.12.1 Uji Simultan Uji F
Uji F-hitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujiannya
adalah dengan menentukan kesimpulan dengan taraf signifikansi sebesar 10 atau 0.01. Prosedur uji F hitung ini adalah sebagai berikut Ghozali, 2011: 98:
1. Menentukan formulasi hipotesis nol maupun hipotesis alternatifnya:
H0 : b= b = 0, berarti tidak ada pengaruh X terhadap Y Ha : b≠ b ≠ 0, berarti ada pengaruh X terhadap Y.
Universitas Sumatera Utara
58
2. Membuat keputusan uji F-hitung
- Jika probabilitas tingkat kesalahan F-hitung 10 maka H0 ditolak dan
Ha diterima, artinya bahwa variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
- Jika probabilitas tingkat kesalahan F-hitung 10, maka H0 diterima dan
Ha ditolak, artinya bahwa variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.
Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program
SPSS pada
tabel ANOVA
kolom sig
atau significance
Ghozali,2011:98.
3.12.2 Uji Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel
dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H
: b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H : b
1
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: -
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 10 -
H ditolak jika t
hitung
≥ t
tabel
pada α = 10
Universitas Sumatera Utara
59
3.11.2.3. Koefisien determinasi R
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas stress kerja dan kepuasan kerja terhadap variabel
terikat turnover intention. Jika Koefisien Determinasi R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y
dimana 0 R
2
1. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa variabel bebas kecil kontribusinya terhadap variabel
terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menjelaskan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris adalah satu rumah sakit khusus melayani kesehatan ibu dan anak yang peresmiannya dilaksanakan pada tanggal
21 November 2009 dan pasien pertama diterima pada tanggal 23 November 2009. RSIA. Stella Maris beralamat di Jl. Samanhudi No. 20 Medan, site :
www.stellamarishospital.com. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris dilakukan
oleh team dokter kebidanan kandungan, dokter anak, dokter spesialis terkait, perawat, bidan serta diperlengkapi oleh tenaga professional lainnya dibidang
nonmedis. Rumah Sakit Ibu dan Anak Stella Maris menyediakan pelayanan medis yang terbaik dan berkualitas untuk para wanita dengan masalah gangguan
kesuburan, kehamilan, menstruasi, menopause, infeksi pinggul, kanker dan pelayanan medis untuk bayi, anak dan remaja.
4.1.2 Visi dan Misi RSIA. Stella Maris 4.1.2.1 Visi RSIA. Stella Maris
Visi dari RSIA. Stella Mari yaitu menjadi pusat pelayanan kesehatan terbaik untuk ibu dan anak di daerah Sumatera Utara dan senantiasa terdepan di
dalam persaingan di era globalisasi ini.
Universitas Sumatera Utara
61
4.1.2.2 Misi RSIA. Stella Maris
RSIA. Stella Maris memiliki beberapa misi didirikannya rumah sakit tersebut, antara lain yaitu:
1. Melakukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kepada pasien. 2.
Melakukan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan keselamatan pasien di rumah sakit.
3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme Sumber Daya Manusia SDM
di rumah sakit. 4.
Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
4.1.3 Falsafah RSIA. Stella Maris
Dengan didasari rasa cinta dan kasih terhadap sesama, khususnya ibu dan anak, RSIA. Stella Maris memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak tanpa membedakan suku, bangsa, agama, dan golongan.
4.1.4 Motto RSIA. Stella Maris
RSIA. Stella Maris memiliki motto yaitu “WE SERVE YOU AS OUR FAMILY”
Universitas Sumatera Utara
62
4.1.5 Nilai RSIA. Stella Maris
Nilai adalah tuntunan dan pandangan umum orang ganti dengan: karyawan yang bekerja di RSIA. Stella Maris. Nilai penting atau “Core Values”
RSIA. Stella Maris adalah: Keluarga STELLa-Bangga terHORMAT.Com
1.
Pasien adalah bagian dari Keluarga kita.
2.
Safety First: Keselamatan dan keamanan pasien, pegawai dan lingkungan
rumah sakit adalah yang utama. 3.
Team Work : Kerja sama dalam dan antar departemen yang baik.
4.
Eficient High Standard Service : Pelayanan yang efisien dan berstandar
tinggi. 5.
Layanan Kesehatan yang dapat dibanggakan Bangga akan pekerjaan kita sebagai “Pelayan” kesehatan.
6.
Hormat dan penuh kasih.
7.
Continous Immprovement : Perbaikan berkesinambungan dalam
pelayanan dan perawatan.
4.1.6 Tujuan RSIA. Stella Maris
RSIA. Stella Maris memiliki tujuan didirikannya rumah sakit tersebut, yaitu:
1. Meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
2. Menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Universitas Sumatera Utara
63
Sumber: Data RSIA. Stella Maris 2016
Gambar 4.1 4.1.7 Struktur Organisasi
DIREKTUR
Tim Mutu dan Keselamatan Pasien TIM PPI
TIM K-3 Komite Medik
Komite Keperawatan SMF
SPI
Seksi Yanmed Jang Med
Unit K. Bedah dan CSSD UGD
Unit K. Bersalin Unit Pel. Insentif
Unit Rawat Jalan Panitia Farmasi dan
Terapi Unit Laboratorium
Unit Radiologi
Unit Farmasi Unit Rekam Medis
Seksi Keperawatan
Samanhudi Lt. III
Juanda Lt. III
K. Bersalin K. Bayi
Rawat Jalan NICUICUPICU
UGD
K. Operasi dan CSSD
Samanhudi Lt. IV
Sub Bagian Operasional
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Kepegawaian
Admisi Informasi Teknologi dan
Informasi
Gizi Sanitasi
Humas Pemasaran
Laundri Transportasi
Teknisi Kesehatan Lingkungan
Keuangan Bendahara
Kasir
Penata Rekenin
g Pembukuan
Hutang Piutang
Pajak Perekrutan
Administrasi Kepegawaian
Satuan Pengamanan
Penggajian Fasilitas
Karyawan
Pendidikan
Latihan
Sub Bagian Urusan Rumah
Gudang Logistik
Pembelian
Universitas Sumatera Utara
64
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan
dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh
reponden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam skala likert untuk menanyakan persepsi responden mengenai variabel-
variabel yang mempengaruhi turnover intention. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 66 orang responden di RSIA. Stella Maris kota Medan.
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa kerja, dan bagiandivisi.
4.2.1.1 Karakteristik Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini, yaitu:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah orang
Persentase
20 – 30 tahun
42 63,6
31 – 40 tahun
21 31,8
41 – 50 tahun
3 4,6
Total 66
100
Sumber: Hasil Pengolahan data primer kuesioner, data diolah 2016.
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden berusia 20-30 tahun sebanyak 42 orang 63,6, responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 21
orang 31,8, dan responden 41-50 tahun sebanyak 3 orang 4,6. Ini menunjukkan bahwa RSIA. Stella Maris kota Medan mempekerjakan karyawan
Universitas Sumatera Utara
65
medis yang masih tergolong usia yang produktif yaitu berusia 20 tahun sampai dengan 30 tahun. Hal ini dikarenakan perusahaan beranggapan bahwa pada usia
itu seseorang memiliki jiwa yang energik, dimana karakteristik seseorang pada tahap ini lebih menyukai pekerjaan yang menantang, lebih kompeten, suka
berinovasi dan memiliki kreativitas yang tinggi.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin