11
Pada konteks ini komponen informasikebijakan masalah kebijakan, altematif kebijakan, tindakan kebijakan hasilkebijakan, dan hasil guna kebijakan
ditransformasikan dari satu posisi keposisi lainnya dengan menggunakan teknik analisis kebijakan.Dalam memecahkan masalah yang dihadapi kebijakan publik,
Dunn Tangklisan, 2003:8 mengemukakan bahwa ada beberapa tahap analisis yang harusdilakukan yaitu :
1. Penetapan Agenda Kebijakan Agenda Setting
2. Formulasi Kebijakan Policy Formulation
3. Adopsi Kebijakan Policy Adoption
4. Isi Kebijakan Policy Implementation
5. Evaluasi Kebijakan Policy Assesment
1.5.2. Implementasi Kebijakan
Patton dan Sawichi Tangkilisan,2003:29 : “menyebutkan bahwaimplementasi berkaitan dengan berbagai kegiatan yang diarahkan
untukmerealisasikan program, dimana pada posisi ini eksekutif mengatur cara untukmengorganisir, menginterpretasikan, dan menerapkan kebijakan yang
telahdiseleksi”. Kamus Webster dalam Wahab 1997:64, pengertian implementasidirumuskan secara pendek bahwa “to implement”
mengimplementasikan berarti“to provide means for carrying out; to give practical effect to” menyajikansarana untuk melaksanakan sesuatu;
menimbulkan dampak berakibat sesuatu.
Universitas Sumatera Utara
12
Jones Tangkilisan, 2003:18 implementasi merupakan suatuproses yang dinamis yang melibatkan secara terus menerus usaha-usaha untukmencari apa
yang akan dan dapat dilakukan. Dengan demikian implementasimengatur kegiatan-kegiatan yang mengarah pada penempatan suatu program kedalam
tujuan kebijakan yang diinginkan.
Implementasi kebijakan adalah bagian dari rangkaian proses kebijakanpublik. Proses kebijakan adalah suatu rangkaian tahap yang saling
bergantungyang diatur menurut urutan waktu, penyusunan agenda, formulasi kebijakan,adopsi kebijakan, dan penilaian kebijakan. Proses yang perlu
ditekankan disiniadalah bahwa tahap implementasi kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuandan saran-saran ditetapkan atau diidentifikasi oleh keputusan-
keputusankebijakan. Dengan demikian, tahap implementasi terjadi hanya setelah undang-undang ditetapkan dan dana disediakan untuk membiayai implementasi
kebijakan tersebut Winarno, 2002:102.
Kebijakan publik merupakan sebuah awal dan belum dapat dijadikanindikator dari keberhasilan pencapaian maksud dan tujuan. Karena
kebijakanadalah suatu perkiraan akan masa depan yang lebih bersifat semu, abstrak dankonseptual. Namun ketika telah masuk di dalam tahapan
implementasi dan terjadiinteraksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi
kebijakan, barulahkeberhasilan maupun ketidakberhasilan akan diketahui.
Suatu kebijakan publik dikatakan berhasil bila dalam implementasinyamampu menyentuh kebutuhan kepentingan publik.
Pertanyaannya adalah ketikasuatu kebijakan tidak lagi memenuhi kepentingan
Universitas Sumatera Utara
13
publik, bagaimana bisa disebutsebagai kebijakan yang berhasil. Peters dalam
Tangkilisan, 2003:22mengatakan bahwa:
“Implementasi kebijakan yang gagal disebabkan beberapa faktor, yaitu informasi, di mana kekurangan informasi dengan mudah mengakibatkan
adanya gambaran yang kurang tepat baik kepada objek kebijakan maupun kepada para pelaksana dari isi kebijakan itu; isi kebijakan, dimana
implementasi kebijakan dapat gagal karena masih samarnya isi atau tujuan kebijakan atau ketidaktepatan atau ketidaktegasan internal ataupun eksternal
kebijakan itu sendiri; dukungan, dimana implementasi kebijakan publik akan sangat sulit bila pada pelaksanaannya tidak cukup dukungan untuk kebijakan
tersebut; pembagian potensi, dimana hal ini terkait dengan pembagian potensi di antaranya para aktor implementasi dan juga mengenai organisasi pelaksana
dalam kaitannya dengan diferensiasi tugas dan wewenang”.
Dalam rangka mencapai tujuan implementasi program yang efektif, pemerintah dituntut untuk melakukan aksi serupa membuat perundang-undangan
sebagai acuan, penghimpunan sumber daya yaitu sumber daya manusia sebagai pelaksana dan sumber daya keuangan finansial yang akan mendukung
pelaksanaan program dan komitmen pelaku-pelaku yang terkait. Menurut Jines dalam Hesel Nogi, 2003;23, untuk mengukur apakah implementasi program
efektif atau tidak dapat dilihat dari dimensi, yaitu : a.
Organisasi Organisasi harus memiliki struktur organisasi yang jelas, adanya sumber
daya manusia sebagai tenaga pelaksana, dan perlengkapan atau alat-alat kerja serta didukung dengan perangkat hukum yang jelas. Struktur organisasi
diterapkan sejak semula dengan desain dari berbagai komponen atau subsistem yang ada sehingga mendukung implementasi sistem informasi. Sumber daya
manusia berkaitan dengan kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugas-
Universitas Sumatera Utara
14
tugasnya. Dalam hal ini aparatur pemerintah dituntut memiliki kemampuan yang memadai sesuai dengan kebijakan yang akan diimplemetasikan.
b. Interprestasi
Interprestasi menyangkut tingkat pemahaman aparat pelaksana dalam proses implementasi, apakah telah dilaksanakan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis yang berlaku, yang meliputi: 1.
Kesesuaian dengan peraturan, berarti setiap pelaksanaan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Kesesuaian dengan petunjuk pelaksanaan, berarti pelaksanaan dari peraturan
sudah dijabarkan dan bersifat administratif, sehingga memudahkan pelaksanaan dalam melakukan aktivitas pelaksanaan program.
3. Kesesuaian dengan petunjuk teknis, berarti kebijaksanaan yang sudah
dirumuskan dirancang lagi secara teknis agar memudahkan dalam operasionalisasi program.
c. Penerapan
Penerapan disini berarti peraturan atau kebijakan yang berupa petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis telah berjalan sesuai dengan ketentuan dimana
untuk mewujudkan hal ini dapat dilihat dari : 1.
Progam kerja yang sudah ada memiliki prosedur kerja agar dalam pelaksanaannya tidak tumpang tindih, sehingga tidak bertentangan antara
unit kegiatan yang terdapat didalamnya.
Universitas Sumatera Utara
15
2. Program kerja harus seudah terporgram dan terencana dengan baik, sehingga
tujuan program dapat direalisasikan dengan efektif. 3.
Jadwal kegiatan disiplin berarti program harus diketahui batas waktu penyelesaiannya sehingga mudah dilakukan evaluasi.
1.5.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan