commit to user
berarti variabel pelatihan X
2
secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan nyata terhadap kinerja karyawan.
Hal ini mendukung pendapat Ristanti 2009 dalam penelitiannya berjudul pengaruh pelatihan dan budaya perusahaan terhadap kinerja
karyawan. Pada penelitian ini pelatihan karyawan telah berjalan dengan baik namun masih ada sebagian kecil karyawan yang menilai pelatihan yang
diselenggarakan masuk kategori cukup baik karena kurang berpengaruh, disebabkan kecenderungan pelatihan karyawan tidak semuanya dapat
diaplikasikan dalam praktek kerja sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa program-program pelatihan karyawan yang saat ini disusun perlu
ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan karyawan perusahaan.
J. Pengaruh Turnover Terhadap Kinerja Karyawan
Nilai t hitung untuk variabel turnover X
3
= -0,899 2,024. Pada kolom Sig. tingkat signifikansi untuk nilai-nilai ekonomis = 0,375 lebih besar
dari tingkat kesalahan 5. Berdasarkan kriteria tersebut berarti turnover X
3
secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan nyata terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti mendukung pendapat Widodo 2010, bahwa
turnover yang terjadi merugikan perusahaan baik dari segi biaya, sumber daya, maupun motivasi karyawan dimana perusahaan harus mengeluarkan
biaya dari mulai perekrutan hingga mendapatkan tenaga kerja yang siap pakai. Dalam hal ini pendapat tersebut mendukung bahwa turnover
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
commit to user
Turnover itu sehat apabila yang keluar adalah karyawan yang kurang berprestasi maupun tidak berpotensi. Setiap perusahaan tentu berharap bahwa
setiap karyawan bisa berprestasi dan bekerja dengan baik untuk membantu perusahaan mencapai visi dan misinya. Karyawan yang berpotensi dan
berkinerja baik tentu perlu dipertahankan dengan memperhatikan faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi mereka dalam bekerja, sementara
karyawan yang kurang baik tentu diharapkan dan diusahakan dapat berpisah dengan baik-baik. Yang menjadi tantangan adalah apakah perusahaan
memiliki alatsistem SDMinformasi yang cukup yang dapat membedakan mana karyawan yang berkinerja baik dan kurang-baik, mana yang memiliki
potensi maupun tidak. Karyawan tidak akan meninggalkan perusahaan semudah seperti
mendorong pintu. Pasti ada alasan yang sering kali tidak dapat diketahui, karena mereka jarang mau berterus terang dan manajemen juga tidak serius
atau bahkan tidak peduli dalam menggali penyebabnya melalui interview. Harus disadari sedini mungkin bahwa turnover karyawan yang tinggi,
terutama di level manajerial secara lambat tetapi pasti, akan menyebabkan perusahaan mengalami kemunduran kinerja, terutama ditinjau dari tingkat
pertumbuhan growth yang diukur dari omzet penjualan, operating profit dan net-worth kekayaan bersih para pemegang sahaminvestor. Manajemen juga
banyak yang tidak peduli, berapa sebenarnya kerugian akibat turnover karyawan yang tinggi ini diukur dari biaya perekrutan sampai dengan
commit to user
pembinaan, pemberdayaan mereka dan potensi serta skil mereka dalam menghasilkan manfaat bagi perusahaan.
K. Pengaruh Produktivitas terhadap Kinerja Karyawan