Evaluasi Model ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

commit to user dari 0,60 yakni kepuasan 0,769, pelatihan 0,721, turnover 0,668, produktivitas 0,710, dan kinerja 0,756.

D. Evaluasi Model

Pada pengujian faktor kepuasan karyawan dalam bekerja X 1 , pelatihan karyawan X 2 , turnover karyawan X 3 , produktivitas karyawan X 4 terhadap pembangunan kinerja karyawan Y digunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan komputer program statisitik SPSS 16.00. for windows. Dalam model regresi terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi agar model tidak bias dan kuat. Asumsi-asumsi tersebut menurut Gujarati 2003 dalam Perdana 2008 adalah 1 Normalitas data, 2 Tidak terdapat multikolinearitas yaitu hubungan linier yang pasti antar variabel bebas, 3 Tidak terdapat heteroskedastisitas bersifat homoskesdatisitas dan 4 Tidak terdapat korelasi berurutan atau autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan di analisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data ini digunakan pendekatan grafik, yaitu Normality Probability Plot. commit to user Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik. Menurut Ghozali 2009 : 149, dasar pengambilan keputusan adalah: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, 2. Jika data menyebar jauh dan garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Pada output SPSS bagian Normal P-P Plot of Regression, dapat dijelaskan bahwa data-data cenderung lurus mengikuti garis diagonal, sehingga data dalam penelitian cenderung berdistribusi normal seperti terlihat pada gambar dibawah ini: Gambar IV. 1 Normalitas Data commit to user Tabel IV. 20 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 42 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.98711617 Most Extreme Differences Absolute .105 Positive .105 Negative -.103 Kolmogorov-Smirnov Z .682 Asymp. Sig. 2-tailed .741 Sumber: hasil pengolahan data Sedangkan apabila menggunakan cara One Sample Kolmogorov- Smirnov Test didapatkan nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,682 dan nilai signifikansi sebesar 0,741 dengan asumsi Ho = data yang berdistribusi normal dan Ha = data yang tidak berdistribusi normal, maka karena nilainya di atas signifikansi 0,05 maka Ha ditolak dan data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolonearitas

Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka ada gejala multikol yaitu adanya masalah multikolonearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. commit to user Tabel IV. 21 Hasil Uji Multikolonearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .389 4.426 .088 .030 kepuasan .259 .141 .271 1.844 .073 .599 1.670 pelatihan .335 .178 .295 1.880 .068 .526 1.901 turnover -.189 .210 -.173 -.899 .375 .351 2.848 produktivitas .644 .202 .484 3.195 .003 .566 1.768 Sumber: hasil pengolahan data Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolonieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance , jika VIF 10 Ghozali, 2009 : 96. Tabel IV. 21 menjelaskan besarnya nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas kurang dari 10, yaitu untuk variabel kepuasan dalam bekerja, nilai VIF 1,670 10, variabel pelatihan karyawan, nilai VIF 1,901 10, varibel turnover karyawan, nilai VIF 2,848 10 dan variabel produktivitas karyawan, nilai VIF 1,768 10. Maka dapat dinyatakan bahwa masalah multikolonearitas tidak ada.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam Ghozali 2009 : 126 pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram commit to user pencar scatter plot antara SRESID dan ZPRED dima sumbu Y adalah Y yang telah dipredikesi, dan sumbu X adalah residual yaitu selisih antara nilai Y prediksi dengan Y observasi yang telah di-studentized. Dasar analisis: a. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Gambar IV. 2 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan grafik scatter plot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Artinya model regresi layak untuk memprediksi pengaruh perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terhadap kinerja karyawan. commit to user Metode yang lain untuk menguji adanya heteroskedastitas yaitu uji glejser, dengan kriteria jika sig 0,05 berarti asumsi heteroskedastitas terpenuhi Ghozali, 2009 : 129. Tabel IV. 22 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.285 3.190 1.030 .310 kepuasan -.071 .098 -.145 -.722 .475 pelatihan .009 .136 .015 .063 .950 turnover .094 .198 .138 .472 .639 produktivitas -.085 .162 -.124 -.523 .604 Sumber: hasil pengolahan data Hasil uji glejser dapat dilihat dari Tabel IV. 22 kolom sig. Untuk variabel kepuasan sig 0,475, pelatihan sig. 0,950, turnover sig. 0,639, dan produktivitas sig. 0,604. Dari hasil tersebut pada tingkat signifikansi 5 variabel independen ternyata tidak signifikan mempengaruhi absolut residual sig. 0,05, berarti bahwa asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Salah satu alat untuk mendeteksi adanya autokorelasi yaitu uji Durbin Watson, yaitu dengan membandingkan nilai Durbin Watson hitung d dengan nilai batas lebih tinggi upper bond atau d u . Penelitian commit to user dikatakan bebas dari autokorelasi apabila nilai d berada di antara nilai d u dan 4-d u Ghozali, 2009 : 100. Berikut ini hasil uji Durbin Watson menggunakan SPSS versi 16.0: Tabel IV. 23 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .721 a .520 .468 2.09177 2.180 Sumber: hasil pengolahan data Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada Tabel IV. 23 di atas, nilai d hitung Durbin Watson diperoleh sebesar 2,180 yang berada di antara d u dan 4-d u atau d u d4-d u. Nilai Durbin Watson sebesar 2,180 dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, yang mana jumlah sampel observasi sebesar 42 n dan jumlah variabel independen 1 k=4. Setelah nilai d u diperoleh, maka dapat ditentukan nilai 4–d u sebesar 2,279 4-1,721. Oleh karena nilai d hitung 2,180 berada di antara d u 1,721 dan 4-d u 2,279, maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi antarresidual.

E. Pengujian Hipotesis