commit to user
H. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika residual tidak mengikuti
distribusi normal, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Ghozali, 2009 : 147.
Pengujian normalitas data dilakukan juga dengan menggunakan uji statistik One Sample Kormogorov-Smirnov Test Ghozali, 2009 :
151. Unstandardized residual dikatakan berdistribusi normal, jika
ρ value 0,05. Jika
ρ value 0,05, maka unstandardized residual tidak berdistribusi secara normal.
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen
Ghozali, 2009 : 95. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas.
Metode pengujian yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam regresi adalah dengan melihat nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Kedua ukuran
commit to user
ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya Ghozali, 2009 : 96.
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance
≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF
≥ 10. Penelitian ini akan menggunakan nilai Tolerance = 0,10.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi
adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Model pengujian yang digunakan adalah menggunakan grafik scatterplot antara nilai prediksi
varibel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID Ghozali, 2009 : 126. Untuk menentukan heteroskedastisitas dengan
grafik scatterplot, titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Bila kondisi ini
terpenuhi maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Metode yang lain untuk menguji adanya heteroskedastisitas
yaitu dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Gujarati,
commit to user
2003 dalam Ghozali, 2009 : 129. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi
terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi
antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya
autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson Ghozali, 2009 : 100.
Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept
konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen. Ghozali 2009 : 100 memberikan dasar
pengambilan ada tidaknya autokorelasi.
Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan untuk Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0dd
l
Tidak ada autokorelasi positif No decision
d
l
≤d≤d
u
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak
4-d
l
d4 Tidak ada autokorelasi negatif
No decision 4-d
u
≤d≤4-d
l
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak d
u
d4-d
u
Sumber: Ghozali 2009
commit to user
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN