Kerangka Teoritis Manajemen Islami

commit to user budaya. Sedangkan faktor internalnya adalah: tipe pemimpin, struktur organisasi, tuntutan karyawan, tuntutan serikat pekerja, dan tuntutan pemegang saham.

I. Kerangka Teoritis

Konsep pengukuran kinerja yang tepat dan cocok dengan dunia usaha sangat diidamkan-idamkan oleh setiap perusahaan ataupun organisasi yang ingin unggul dalam dunia persaingan. Sebab bila hanya fokus dengan ukuran keuangan saja, diyakini kurang mewakili karena memiliki beberapa kelemahan Mulyadi, 1997 dalam Perdana, 2008, yaitu: 1. Pendekatan finansial hanya bersifat historis sehingga hanya mampu memberikan indikator dari kinerja manajemen dan tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan kearah yang lebih baik. 2. Pengukuran finansial lebih berorientasi kepada manajemen operasional dan kurang mengarah kepada manajemen strategis. 3. Pengukuran finansial tidak mampu mempresentasikan kinerja intangible assets yang merupakan bagian struktur aset perusahaan. Balanced scorecard tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja namun juga bermanfaat untuk merencanakan, melaksanakan serta mengawasi strategi. Karena dalam prakteknya, strategi hebat yang sudah ditentukan perusahaan, ternyata belum tentu bisa dilaksanakan. Menurut hasil penelitian Kaplan dan Norton dalam Evans 2002, diperoleh keterangan bahwa: commit to user 1. Hanya 5 dari total keseluruhan karyawan yang mengerti, memahami serta melaksanakan kegiatan sesuai strategi perusahaan. Hal ini disebabkan minimnya komunikasi antara pimpinan dan bawahannya mengenai visi dan misi perusahaan. 2. Hanya 25 manajer perusahaan yang mendapat insentif terkait dengan strategi yang dilaksanakannya. Hal ini terjadi karena reward manajemen belum jelas. 3. Hanya 85 waktu yang diluangkan oleh eksekutif perusahaan untuk berdiskusi selama satu jam waktunya untuk membahas strategi perusahaan. 4. Hanya 60 saja, perusahaan mengkaitkan budgetanggaran yang disiapkan dengan rencana strategi perusahaan. Jadi dari penelitian tersebut, terlihat bahwa masih banyak sumber daya yang ada dalam perusahaan belum memfokuskan diri terhadap hal yang penting, dan hanya beroperasi apa adanya dan kemudian berdiskusi bila terdapat perubahan yang besar. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, terdapat beberapa indikator yang menjadi bagian penting dalam keberhasilan perspektif ini. Indikator tersebut adalah kepuasan karyawan, pelatihan, tingkat turnover, dan produktivitas karyawan. commit to user Kinerja SDM Perusahaan Gambar II.1: Kerangka Pemikiran Pengaruh Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia J. Perumusan Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah bahwa perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan berpengaruh terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan. H 1 : kepuasan karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan, H 2 : pelatihan karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan, H 3 : turnover karyawan berpengaruh negatif terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan, H 4 : produktivitas karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan. Balanced Scorecard Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Perspektif Bisnis Proses Perspektif Pembelajaran - Pertumbuhan Karyawan Produktivitas Karyawan Turnover Karyawan TrainingPelatihan Karyawan Kepuasan Dalam Bekerja commit to user 41

BAB III METODE PENELITIAN