Subjek Penelitian Pengaruh Emotional Branding terhadap Loyalitas Konsumen Wanita Pada Produk Shampo Pantene

47 adalah imajinasi, yaitu kemampuan perusahaan atau pemasar untuk mendesain produk dan atribut lainnya tentang produk secara imajinatif. Aspek keempat adalah visi, yaitu kemampuan perusahaan atau pemasar untuk terus memelihara merek, mengikuti perkembangan zaman, dan terus memperbarui diri. Skor yang diperoleh dari skala akan menunjukkan kuat atau lemahnya emotional branding. Semakin tinggi skor yang diperoleh dari skala, maka emotional branding semakin kuat. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh dari skala, semakin lemah pula emotional branding.

3. Wanita

Dalam penelitian ini, seseorang dikatakan memliki jenis kelamin wanita apabila di dalam Kartu Tanda Pengenal KTP menunjukkan bahwa ia berjenis kelamin wanita.

3.3 Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi dapat didefenisikan sebagai kelompok subjek yang akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan. Populasi harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik bersama yang mampu membedakannya dengan kelompok lain Azwar, 2013. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah individu telah melakukan pembelian produk shampo pantene berulang kali. Universitas Sumatera Utara 48

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Karena sampel merupakan bagian dari populasi maka ia harus memiliki karakteristik yang dimiliki oleh populasi Azwar, 2013. Karakteristik Sampel yang digunakan dalam penilitian ini adalah : 1. Telah membeli produk shampo pantene lebih dari lima kali Berdasarkan judul dari penelitian ini yaitu efek dari emotional branding terhadap loyalitas konsumen wanita, maka subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah yang telah mengunakan produk pantene lebih dari lima kali untuk melihat loyalitasnya terhadap produk ini. Karena berdasarkan teori konsumen yang loyal melakukan pembelian berulang namun tidak dijelaskan dalam jumlah yang pasti, maka peneliti berasumsi bahwa konsumen yang memakai produk lebih dari lima kali sudah loyal terhadap produk. 2. Telah melihat iklan shampo pantene Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah orang yang telah melihat iklan yang diluncurkan oleh pantene. Hal ini bertujuan agar subjek telah mengetahui konsep iklan yang ditampilkan oleh pantene melalui iklan yang ditampilkan di berbagai media. Universitas Sumatera Utara 49 3. Berjenis kelamin wanita Jenis kelamin wanita dipilih dalam penelitian ini karena rangkaian produk shampo pantene terlihat diperuntukkan oleh wanita. Hal ini terlihat dari iklan- iklan dan promosi yang dilakukan selalu menggunakan model wanita yang memiliki rambut yang indah. Selain itu, dalam beberapa waktu terakhir ini wanita telah menjadi konsumen yang memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis. Untuk itu, perusahaan tidak dapat mengabaikan wanita. Strategi manajemen dan bisnis khusus yang diperuntukkan untuk wanita merupakan hal yang penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa hal yang diinginkan oleh wanita sebagai seorang konsumen adalah hubungan. Wanita lebih kecil kemungkinannya mengklasifikasikan suatu merek dengan hanya berdasarkan apa yang ditawarkan kepada mereka pada situasi tertentu. Wanita lebih ingin untuk melihat gambaran besar dari produk dan apakah produk tersebut sejalan dengan mereka. Wanita lebih sering mencari informasi tentang merek, mencari merek yang terpercaya dan kemudian loyal terhadap produk tersebut. Sebagian besar wanita juga mengambil keputusan berdasarkan emosi. Mereka ingin melihat apa yang bisa dilakukan suatu produk secara personal Gobe, 2001. Berdasarkan penjelasan diatas, terlihat bahwa strategi emotional branding lebih berpengaruh apabila diberikan pada konsumen wanita. Universitas Sumatera Utara 50 4. Berusia diatas 20 tahun Usia ini termasuk kedalam usia dewasa dimana salah satu ciri seseorang yang berada dalam masa dewasa adalah memiliki kognitif yang lebih matang. Pada masa ini, seseorang dianggap memiliki pemikiran pascaformal postformal thought, yaitu kemampuan berpikir matang yang bergantung pada pengalaman subjektif dan intuisi serta logika, yang berguna dalam menghadapi ambiguitas, ketidakpastian, inkonsistensi, kontradiksi, ketidaksempurnaan, dan kompromi Papalia, Old, Feldman, 2009. Menurut Jean Sinnot dalam Papalia Old, Feldman, 2009 ada beberapa kriteria pemikiran pascaformal. Salah satu kriteria itu adalah Pragmatism yaitu kemampuan memilih yang terbaik dari solusi logis yang mungkin dan mengenali kriteria pemilihan. Berdasarkan fungsi kongnitif dewasa yang telah dijelaskan diatas, orang yang berada pada usia dewasa diharapkan mampu memutuskan untuk menggunakan suatu produk berdasarkan logikanya sendiri dan berdasarkan pengalamannya sendiri.

3. Sampling

Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel Sugiyono, 2012. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Teknik ini digunakan karena besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sample tidak diketahui Universitas Sumatera Utara 51 Azwar, 2013. Teknik sampel yang digunakan adalah quota sampling. Teknik ini menentukan sampel dari populasi tertentu yang memiliki ciri-ciri yang telah ditentukan sebelumnya sampai jumlah kuota yang diinginkan Sugiyono, 2012. Dalam penelitian ini karena jumlah populiasi infinit tidak diketahui maka jumlah sampel ditentukan dengan rumus Issac Michael. Dari rumus tersebut didapat bahwa jumlah sampel yang harus diambil ada 323 orang.

3.4 Metode pengumpulan data