86
b. Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berikut tabel yang menunjukkan gambaran subjek penelitian yang didasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.20 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentasi
Kategorisasi Emotional
Branding Kategorisasi
Loyalitas Konsumen
SMA 222
69 66 baik
57 cukup
loyal D3
21 6
76 baik 67
cukup loyal
S1 73
23 79 baik
59 cukup
loyal S2
7 2
71 baik 57
cukup loyal
Total 323
100
Universitas Sumatera Utara
87
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran bahwa subjek penelitian yang memiliki pendidikan terakhir SMA berjumlah 222 orang 69, D3
berjumlah 21 orang 6, S1 berjumlah 73 orang 23 dan S2 berjumlah 7 orang 2.
Nilai skor kategorisasi emotional branding oleh subjek yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebesar 66 dan berada pada kategori baik. Skor
kategorisasi loyalitas konsumen yang yang memiliki pendidikan terakhir SMA sebesar 57 dan berada pada kategori cukup loyal. Hal ini berarti
bahwa subjek yang memiliki pendidikan terakhir SMA dalam penelitian ini memiliki persepsi baik terhadap emotional branding pada shampo pantene
dan cukup loyal pada shampo pantene. Nilai skor kategorisasi emotional branding oleh subjek yang yang
memiliki pendidikan terakhir D3 sebesar 76 dan berada kategori baik. Skor kategorisasi loyalitas konsumen yang yang memiliki pendidikan terakhir D3
sebesar 67 dan berada pada kategori cukup loyal. Hal ini berarti bahwa subjek yang yang memiliki pendidikan terakhir D3 dalam penelitian ini juga
memiliki persepsi baik terhadap emotional branding pada shampo pantene dan cukup loyal pada shampo pantene.
Nilai skor kategorisasi emotional branding oleh subjek yang yang memiliki pendidikan terakhir S1 sebesar 79 dan berada kategori baik. Skor
kategorisasi loyalitas konsumen yang yang memiliki pendidikan terakhir S1
Universitas Sumatera Utara
88
sebesar 59 dan berada pada kategori cukup loyal. Hal ini berarti bahwa subjek yang yang memiliki pendidikan terakhir S1 dalam penelitian ini juga
memiliki persepsi baik terhadap emotional branding pada shampo pantene dan cukup loyal pada shampo pantene.
Nilai skor kategorisasi emotional branding oleh subjek yang yang memiliki pendidikan terakhir S2 sebesar 71 dan berada kategori baik. Skor
kategorisasi loyalitas konsumen yang yang memiliki pendidikan terakhir S2 sebesar 57 dan berada pada kategori cukup loyal. Hal ini berarti bahwa
subjek yang yang memiliki pendidikan terakhir S2 dalam penelitian ini juga memiliki persepsi baik terhadap emotional branding pada shampo pantene
dan cukup loyal pada shampo pantene. Dari skala penelitian terlihat bahwa sebagian besar subjek penelitian
yang memiliki pendidikan terakhir SMA mempersepsikan salah satu aspek emotional branding yaitu imajinasi berada dalam kategori baik. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar subjek penelitian yang memiliki pendidikan terakhir SMA menganggap bahwa desain produk dan atributnya sudah imajinatif.
Namun, pada subjek penelitian yang memiliki pendidikan terakhir D3, S1, dan S2 menganggap aspek imajinasi ini masih dalam kategori cukup. Hal ini
berarti bahwa subjek penelitian memiliki pendidikan terakhir D3, S1, dan S2 menganggap desain produk dan atributnya masih cukup imajinatif sehingga
Universitas Sumatera Utara
89
perlu adanya usaha agar subjek penelitian yang berada pada kategori ini merasa desain produk sudah imajinatif.
4.1.2 Hasil Uji Asumsi
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Sebelum melakukan analisis tersebut maka terlebih dahulu dilakukan
uji asumsi penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana distribusi data penelitian. Uji asumsi dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji
linieritas. 1.
Uji normalitas Dalam uji ini, dilakukan uji normalitas sebaran yaitu pengujian apakah data
sampel yang diambil telah mengikuti sebaran distribusi normal .
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode statistik
P-Plot. Data dikatakan terdistribusi normal apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau histogramnya . Hasil uji
normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada grafik berikut.
Universitas Sumatera Utara
90
Gambar 4.1 Grafik Uji Normalitas Data
Universitas Sumatera Utara
91
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa grafik histogram maupun grafik plot memberikan pola distribusi yang mengarah ke kanan. Hal
ini berarti data berdistribusi normal. Selanjutnya, pada gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji linearitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak. Uji linearitas dalam penelitian ini
menggunakan metode statistik Uji F. Data penelitian dikatakan berkorelasi linear apabila signifikansi atau nilai p untuk linearity 0,05 dan signifikansi
Universitas Sumatera Utara
92
atau nilai p untuk deviation from linearity 0,05. Hasil uji linearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.21 Hasil Uji Asumsi Linearitas F
Linearity Deviation
from liearity
Keterangan
142,847 0,000
0,073 Linear
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai p untuk linearity 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan nilai p untuk deviation from linearity
0,05, yaitu sebesar 0,073. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa emotional branding berhubungan secara linear dengan loyalitas konsumen.
4.1.3 Hasil Utama Penelitian Analisa Data Inferensial
Seperti yang telah dijelaskan pada bab I, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua variabel, yaitu variabel emotional branding dan
loyalitas konsumen pada pengguna shampo pantene. Hipotesa yang ada dalam penelitian ini adalah ada pengaruh antara emotional branding dengan loyalitas
konsumen wanita pada produk shampo pantene. Oleh sebab itu, pengujian pengaruh antara kedua variabel dalam penelitian ini menggunakan metode analisis
regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS versi 17 for windows.
Universitas Sumatera Utara
93
1. Statistik Deskriptif
Tabel 4.22 Hasil Statistik Deskriptif Variabel
Mean Kategori
Loyalitas Konsumen 14.93
Cukup loyal Emotional Branding
45.89 Baik
Statistik deskriptif berisi informasi mengenai besarnya rata-rata prediksi variabel loyalitas konsumen dan emotional branding beserta
kategorisasinya. Besarnya rata-rata prediksi loyalitas konsumen adalah 14.93, hal ini berarti subjek penelitian dalam penelitian ini berada pada kategori cukup
loyal. Besarnya rata-rata emotional branding adalah 45.89, hal ini berarti emotional branding yang dilakukan pantene menurut persepsi konsumen
berada pada kategori baik.
2. Koefisien Determinasi
Tabel 4.23 Hasil Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .548
.300 .298
2.130
Universitas Sumatera Utara
94
Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai korelari R yaitu sebesar 0.548. tabel diatas juga menjelaskan besarnya koefisien determinasi R
2
. Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui besarnya variabilitas variabel loyalitas
konsumen yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel emotional branding. Koefisien determinasi juga digunakan uuntuk menghitung besarnya
peranan atau pengaruh variabel emotional branding terhadap loyalitas konsumen. Berdasarkan tabel diatas, nilai R Square R
2
adalah sebesar 0,300 atau sama dengan 30. Hal ini berarti bahwa variabel emotional branding
memberikan pengaruh sebesar 30 terhadap loyalitas konsumen. Sedangkan sisanya 70 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini. Nilai Standard Error of the Estimate SEE digunakan untuk menilai
kelayakan variabel emotional branding dalam kaitannya dengan variabel loyalitas konsumen. Ketentuannya adalah jika nilai SEE lebih kecil daripada
nilai standar deviasi, maka prediktor yang digunakan untuk memprediksi variabel kriteria sudah layak. Berdasarkan tabel diatas, nilai SEE adalah sebesar
2.130 dan nilai Standar Deviasi SD variabel loyalitas konsumen adalah 2.542. Hal ini berarti bahwa variabel emotional branding sudah layak dijadikan
prediktor untuk variabel loyalitas konsumen.
Universitas Sumatera Utara
95
3. Analisis Varians ANOVA
Tabel 4.24 Hasil Uji Analisis varians ANOVA
Model Sum of Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression 624.045
1 624.045
137.538 .000 Residual
1456.457 321 4.537
Total 2080.502
322
Uji Analisis Varians ANOVA berfungsi untuk mengetahui apakah model regresi dalam penelitian ini layak dipercaya dan diterima. Ketentuan angka
probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi ialah 0,05. Berdasarkan tabel diatas, uji ANOVA menghasilkan angka F sebesar 137,538 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena angka probabilitas 0,000 0,05, maka model regresi ini sudah layak untuk digunakan dalam memprediksi loyalitas
konsumen. Untuk menguji apakah variabel emotional branding mempengaruhi variabel
loyalitas konsumen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan F tabel. Df N1 memiliki nilai 1 dan df N2 memiliki nilai 321, sehingga diperoleh nilai F tabel
sebesar 3,89. Berdasarkan tabel diatas, didapatkan nilai Fo adalah sebesar 137,538
Universitas Sumatera Utara
96
Nilai F tabel sebesar 3,89 maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa emotional branding berpengaruh dengan loyalitas konsumen.
4. Koefisien Regresi
Tabel 4. 25 Hasil Koefisien Regresi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1Constant 2.681
1.051 2.550
.011 Emotional
Branding .267
.023 .548
11.728 .000
Persamaan garis regresi linear sederhana adalah Y = a + bX dengan Y melambangkan loyalitas konsumen, X melambangkan emotional branding, a
merupakan harga konstan ketika X = 0, dan b merupakan koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada perubahan variabel independen. Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan garis regresi linear sederhana dalam
penelitian ini adalah Y = 2,681 + 0,267X. Persamaan ini menunjukkan bahwa jika tidak ada emotional branding, telah terbentuk loyalitas konsumen sebesar 2,681.
Universitas Sumatera Utara
97
Koefisien regresi 0,267 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 satuan emotional branding akan meningkatkan loyalitas konsumen shampo pantene sebesar 0,267.
Untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak maka dilakukan uji t untuk menguji signifikansi konstanta variabel emotional branding yang
digunakan sebagai prediktor untuk loyalitas konsumen. Dengan = 0,05 dan df =
321, didapatkan nilai t tabel sebesar 1,960. Berdasarkan tabel diatas, nilai t hitung variabel kualitas pelayanan sebesar 11,728 t tabel sebesar 1,960 maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien regresi dalam penelitian ini signifikan.
4.2 Pembahasan