7
BAB II KERANGKA TEORI
2.6 Definisi Ritel
Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong, memecah, atau membagi sesuatu menjadi bagian yang lebih kecil. Bisnis ritel
dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi
dan bukan penggunaan bisnis. Ritel juga merupakan salah satu perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-
produk dan layanan penjualan kepada konsumen dalam penggunaan atau konsumsi perseorangan maupun keluarga. Adapun pengertian ritel menurut
para ahli adalah:
a. Menurut Tjiptono 2008:191
Retailing merupakan semua kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga,
bukan untuk keperluan bisnis.
b. Simamora 2001:268
Eceran retailing meliputi semua kegiatan yang dilakukan dalam penjualan barang atau layanan secara langsung kepada konsumen akhir, yang
membeli untuk kebutuhan pribadi tidak untuk dibisniskan.
Universitas Sumatera Utara
8
2.7 Pemasaran Ritel Dan Bauran Pemasaran Ritel 2.2.4 Pengertian Pemasaran Ritel
Utami 2010:84 menyatakan bahwa “Pemasaran ritel adalah semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan produk atau jasa secara
langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis”.
Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan konsumen dengan mencari kesesuaian antara produk-produk yang dimilikinya dengan
harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan. Dengan demikian ritel adalah kegiatan akhir dalam jalur distribusi yang menghubungkan
produsen dengan konsumen.Untuk menjangkau pasar sasaran yang telah ditetapkan, maka setiap perusahaan perlu mengelola kegiatan
pemasarannya dengan baik.
2.2.5 Pengertian Bauran Pemasaran Ritel
Menurut Utami 2010:85 mendefinisikan bahwa “Bauran Pemasaran ritel adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, lokasi,
promosi, presentasi, atau tampilan untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi pasar sasaran”.
Dengan demikian bauran ritel merupakan strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variabel di mana peritel dapat
mengkombinasikan variabel-variabel tersebut dalam menarik konsumen.
Universitas Sumatera Utara
9
2.2.6 Klasifikasi Variabel Bauran Pemasaran Ritel
Menurut Ma’ruf 2005:114, bauran ritel retailing mix terdiri dari lokasi, produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan.
1 Lokasi Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran
pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan dengan gerai lainnya yang berlokasi kurang
strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama. Sebelum suatu toko atau pusat perbelanjaan didirikan, langkah pertama adalah
mempelajari suatu area agar investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan. Menurut Utami 2006:104 faktor-faktor yang
mempengaruhi daya tarik sebuah lokasi adalah: • Aksesibilitas
Kemudahan bagi konsumen untuk masuk dan keluar dari lokasi tersebut, seperti terlihat jelas dari tepi jalan, mudah dijangkau,
dan memiliki area parkir yang luas dan aman. • Keuntungan secara lokasi sebagai pusat
Lokasi strategis dalam wilayah pusat perbelanjaan, karena pada intinya konsumen ingin berbelanja di mana mereka menemukan
sejumlah variasi barang dagangan yang lengkap. • Memperkirakan permintaan untuk lokasi yang baru
Faktor yang dipertimbangkan ketika menetapkan area perdagangan adalah dengan menjelaskan jenis-jenis informasi dan
Universitas Sumatera Utara
10
teknik-teknik yang digunakan oleh peritel untuk memperkirakan permintaan.
2 Produk Produk adalah keseluruhan dari penawaran yang dilakukan secara
normal oleh perusahaan kepada konsumen dalam memberikan pelayanan, letak toko, dan nama barang dagangannya. Konsumen
akan memberikan kesan yang baik terhadap suasana toko apabila toko tersebut dapat menyediakan barang yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen. Oleh karena itu, peritel harus tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Utami 2010:86 faktor-
faktor yang dipertimbangkan peritel dalam memilih produk yang dijualnya yaitu:
• Variety Kelengkapan produk yang dijual dapat mempengaruhi
pertimbangan konsumen dalam memilih suatu toko atau departement store.
• Width or Breath Tersedianya produk-produk pelengkap dari produk utama yang
ditawarkan. Contohnya pada toko roti, selain menyediakan roti juga menyediakan berbagai macam minuman
Universitas Sumatera Utara
11
• Depth Merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu produk,
misalnya baju yang dijual di departemen store tidak hanya dari satu merek saja tetapi juga tersedia merek-merek lainnya
• Consistency Produk yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen harus
tetap dijaga keberadaannya dengan cara menjaga kelengkapan, kualitas, dan harga dari produk yang dijual sesuai dengan yang
dicantumkan. • Balance
Berkaitan erat dengan usaha untuk menyesuaikan jenis dan macam-macam produk yang dijual dengan pasar sasarannya.
3 Harga Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit diantara
unsur-unsur dalam bauran ritel. Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur-unsur bauran pemasaran ritel yang bakal
mendatangkan laba bagi peritel. Sedangkan unsur-unsur lain dalam bauran pemasaran justru akan menghabiskan biaya. Menurut Utami
2010:87 faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga adalah:
• Harga yang ditawarkan kompetitor pesaing • Sesuai dengan pasar sasaran terjangkau
• Karakteristik barang dagangansesuai dengan kualitas produk
Universitas Sumatera Utara
12
4 Promosi Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan penjelasan
yang menyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Menurut Utami 2010:88 ada tiga macam alat promosi yang sering digunakan
oleh peritel, yaitu: • Iklan
Segala bentuk presentasi nonpersonal dan promosi dari barang- barang serta pelayanan oleh sebuah sponsor tertenu yang dapat
dilakukan melalui berbagai media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, katalog, dan media lainnya.
• Penjualan langsung Bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau
beberapa orang calon pembeli dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan pembelian. Cara ini biasanya dilakukan dengan
menggunakan tenaga wiraniaga. • Promosi Penjualan
Merupakan aktivitas yang dapat merangsang konsumen untuk membeli yang meliputi pemajangan, pameran, pertunjukan, dan
demonstrasi. Bentuk promosi penjualan, antara lain dengan pemberian sampel dan kupon hadiah.
5 Store AtmosphareSuasana Toko Store atmosphere merupakan salah satu bagian dari bauran eceran
yang akan memberikan nilai lebih bagi konsumen. Menghadapi
Universitas Sumatera Utara
13
persaingan yang semakin kompetitif, peritel harus mampu memberikan kenyamanan suasana lingkungan toko, karena keputusan
pembelian konsumen bisa datang dari penciptaan store atmosphere yang baik. Suasana toko mempunyai arti penting bahwa kemampuan
sebuah toko dalam mendesain toko dengan baik akan membuat barang menjadi menarik dan kemungkinan konsumen membeli barang
semakin besar. Menurut Utami 2010:89 yang perlu diperhatikan dalam penataan suasan toko adalah:
• Tata letak toko Penataan toko yang dirancang dan dibuat untuk memudahkan dan
memberikan kenyamanan bagi konsumen dalam berbelanja. • Desain toko
Merupakan penampilan suatu toko untuk menarik konsumen baik dari desain eksterior maupun interior, seperti desain interior yang
menarik, penerangan dalam toko, penataan musik, dan temperatur dalam ruangan.
6 Pelayanan Pelayanan didefinisikan sebagai aktivitas, manfaat, dan kepuasan
dari sesuatu yang ditawarkan dalam penjualan. Para peritel harus dapat menyesuaikan jenis layanan yang ditawarkan dengan unsur-
unsur lainnya dalam bauran ritel. Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry 1998 dalam Utami 2006:246 atribut kualitas pelayanan
adalah:
Universitas Sumatera Utara
14
• Keberwujudan
Meliputi fasilitas fisik perlengkapan, karyawan, dan sarana
komunikasi • Keandalan
Yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan
• Ketanggapan
Yaitu keinginan para staf untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan
• Kepastian
Mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf • Empati
Meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik, perhatian secara personal, dan pemahaman atas kebutuhan
individual para pelanggan
2.8 Keputusan Pembelian 2.3.3 Pengertian Keputusan Pembelian