76
Tabel 4.36 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 99
Normal Parameters
a,b
Mean -,0147615
Std. Deviation 2,26335201
Most Extreme Differences Absolute
,086 Positive
,047 Negative
-,086 Test Statistic
,086 Asymp. Sig. 2-tailed
,067
c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: data diolah menggunakan spss 22 2016
Dari tabel 4.36 Uji Kolmogrov-Sminov di atas, nilai Asymp.Sig.-2tailed sebesar 0,67 yang berarti 0,67 0,05,
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data sudah terdistribusi secara normal.
e. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas merupakan uji yang menentukan ada tidaknya hubungan linier antar variabel independen dengan
variabel independen lainnya. Model regresi yang baik tidak boleh memiliki multikolinieritas di dalamnya. Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinieritas di dalam data penelitian dilihat dari nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor VIF.
Ketentuan dalam uji ini adalah jika nilai Tolerance Value semua variabel independen 0,1 dan nilai VIF 10 maka tidak terjadi
Universitas Sumatera Utara
77
multikolinieritas dalam penelitian. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.37 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Toleranc
e VIF
1 Constant
-5,188 1,659
-3,127 ,002
Lokasi ,294
,156 ,173
1,883 ,063
,354 2,825
Produk ,351
,170 ,170
2,063 ,042
,442 2,263
Harga ,177
,160 ,108
1,105 ,272
,314 3,189
Promosi ,276
,156 ,134
1,772 ,080
,522 1,914
SuasanaToko ,252
,108 ,219
2,323 ,022
,336 2,979
Pelayanan ,316
,154 ,204
2,056 ,043
,303 3,300
a. Dependent Variable: KeputusanPembelian
Sumber: data diolah menggunakan spss 22 2016
Berdasarkan tabel 4.37, terlihat bahwa nilai Tolerance Value semua variabel independen lebih besar dari 0,1, dan nilai VIF
lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi Multikolinieritas di dalam penelitian karena nilai Tolerance Value
0,1 dan nilai VIF 10.
Universitas Sumatera Utara
78
f. Uji Heterokedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedasitas, dan jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heterokedasitas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, dengan dasar analisis:
1 Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka titik terjadi heterokedasitas
Hasil uji heterokedasitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
79
Gambar 4.5 Hasil Uji Heterokedasitas
Sumber: data diolah menggunakan spss 22 2016
Dari gambar 4.5 di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas, di bawah, dan di sekitaran angka nol sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa data penelitian tidak mengandung heterokedasitas.
Universitas Sumatera Utara
80
4.11 Metode Analisis Data