23
Melalui perhitungan ini didapatkan jumlah sampel sebesar 96,04 orang, untuk memudahkan penelitian maka jumlah sampel yang akan
digunakan adalah 100 orang.
3.3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling, karena tidak diketahui secara pasti seberapa besar
jumlah populasi yang ada. Pada teknik ini semua anggota populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian. Jenis teknik
probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara
mencari objek yang akan di teliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti, maka dapat dijadikan
sebagai sampel penelitian Jogiyanto, 2004:76.
3.14 Hipotesis
1 H ₀: Variabel Lokasi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
H ₐ: Variabel Lokasi memiliki pengaruhterhadap Keputusan Pembelian
2 H ₀: Variabel Produk tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
H ₐ: Variabel Produk memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian
3 H ₀: Variabel Harga tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
H ₐ: Variabel Harga memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian
4 H ₀: Variabel Promosi tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
H ₐ: Variabel Promosi memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian
Universitas Sumatera Utara
24
5 H ₀: Variabel Suasana Toko tidak berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian H
ₐ: Variabel Suasana Toko memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian
6 H ₀: Variabel Pelayanan tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
H ₐ: Variabel Pelayanan memiliki pengaruh terhadap Keputusan
Pembelian 7 H
₀: Bauran Pemasaran Ritel secara simultan tidak memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian
H ₐ: Bauran Pemasaran Ritel secara simultan memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian
3.15 Definisi Konsep
1 Menurut Setiadi 2003:415, Pengambilan keputusan konsumen consumer decision making adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan
memilih salah satu diantaranya.
2 Menurut Utami 2010:85 mendefinisikan bahwa “Bauran Pemasaran ritel adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, lokasi, promosi,
presentasi, atau tampilan untuk menjual barang dan jasa pada konsumen
akhir yang menjadi pasar sasaran”.
3 Menurut Ma’ruf 2005:114, bauran ritel retailing mix terdiri dari lokasi,
produk, harga, promosi, suasana toko, dan pelayanan.
1 Lokasi yang merupakan tempat berlangsungnya kegiatan usaha
Universitas Sumatera Utara
25
2 Produk yang didefinisikan sebagai semua barang kebutuhan konsumen yang dijual di geraitoko.
3 Harga yang didefinisikan sebagai pengorbanan riil dan material yang dianggap layak yang diberikan oleh pelanggan untuk memperoleh
produk. 4 Promosi merupakan cara peritel untuk memberikan penjelasan yang
menyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa 5 Atmosfer dalam gerai yang berkaitan dengan penampilan geraitoko.
6 Pelayanan yang bertujuan untuk memfasilitasi para pembeli saat mereka berbelanja di gerai.
3.16 Definisi Operasional