3
Dalam upaya peningkatan pendidikan, maka standar proses Pendidikan memiliki peran yang sangat penting. Bagaimanapun idealnya
standar isi dan standar lulusan serta standar-standar lainnya, tanpa didukung oleh standar proses yang baik dan memadai, maka standar tersebut tidak
memilki nilai apa-apa. Oleh karena itu, standar proses pendidikan merupakan hal yang harus mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Salah satu tantangan mendasar dalam pengajaran PKn saat ini adalah bagaimana mecari strategi pembelajaran yang inovatif yang memungkinkan
meningkatnya mutu proses pembelajaran. Perkembangan dan kemajuan IPTEK membuka kemungkinan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas akan
tetapi peserta didik dapat belajar di luar kelas. Dengan belajar di luar kelas peserta didik akan lebih leluasa menemukan ide-ide yang diperoleh dari
informasi berbagai sumber, melatih siswa utuk memecahkan suatu masalah yang ada di masyarakat. Maka dengan demikian siswa bisa secara kritis dan
kreatif serta dapat melakukan aktivitas dalam belajar. Dalam rangka meningkatkan kaualitas pendidikan diperlukan strategis
pembelajarn yang diharapkan mampu memperbaiki proses pembelajaran yang telah berlangsung. salah satu tolok ukur keberhasilan guru dalah bila dalam
pembelajaran mencapai hasil yang optimal. Prestasi belajar mata pelajaran PKn di kelas IV MI Attaqwa Kaliabang Tengah Bekasi Utara Kota Bekasi
menunjukkan nilai yang kurang memuaskan. jika dilihat dari hasil ulangan harian, sebagain besar masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
yang telah ditetapkan yaitu sebesar 65. dari 27 siswa, hanya 65.92 17 siswa yang sudah memenuhi KKM, sedangkan 35,08 10 siswa belum
memenuhi KKM. Berdasarkan pernyataan di atas, dianggap perlu memperkenalkan,
memahami, mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran dengan Pemanfaatan Model Kooperatif Tipe STAD PKn MI dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar PKn Siswa
kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara Melalui Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement Divisions
”.
4
B. Identifikasi Masalah
1. Pengajaran yang dilakukan selama dalam proses pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan PKn sebagian besar masih dominan dengan menggunakan metode ceramah.
2. Pemberian materi yang pengajaran yang tidak runtut yang disebabkan guru
kurang menguasai materi yang diajarkan, dan selama dalam proses pembelajaran media yang digunakan hanya papan tulis.
3. Guru hanya menggunakan Model Pembelajaran yang bersifat berfokus
pada penguasaan materi tanpa menghiraukan kontribusi yang didapat oleh siswa setelah KBM selesai pada mata pelajaran PKn.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas permasalahan dapat di rumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student
Teams Achievement Divisions pada pelajaran PKn siswa kelas IV MI Attaqwa dapat meningkatkan hasil belajar secara signifikan?
2. Mengapa model pembelajaran kooperatif Tipe STAD Student Teams
Achievement Divisions dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran PKn?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan: 1.
Mendalami ada tidaknya pengaruh penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Teams achievement Divisions dalam
meningkatkan hasil belajar PKn. 2.
Menganalisis faktor - faktor yang meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV MI Attaqwa dengan penerapan model
Pembelajaran Kooperatif. 3.
Peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran PKn kelas IV.
5
E. Manfaat Perbaikan
1. Bagi Peneliti
a Sebagai syarat menyelesaikan studi pada Program S.1 Non PGMI.
b Mendapat temuan atau gambaran tentang pemanfaatan Model
Kooperatif Tipe STAD dalam pembelajaran PKn.
2. Bagi guru
a Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Teams
Achievement Divisions dapat dijadikan sebagai salah satu model yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
b Memberikan masukan bagi guru bahwa Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement Divisions dapat membantu meningkatkan hasil belajar PKn.
3. Bagi siswa
a Dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran PKn.
b Dapat menciptakan daya nalar siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan
aktif.
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendidikan Kewarganegaraan a.
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
PPKn berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan PKn dan dalam Kurikulum
2004 disebut
sebagai mata
pelajaran Kewarganegaraan Citizenship.
Mata pelajaran
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang
beragam dari segi agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Fungsinya adalah sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter
yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai dengan amanat
Pancasila dan UUD 1945.
5
Pendidikan Kewarganegaraan
adalah wahana
untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya Bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa baik sebagai individu,
masyarakat, warganegara dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku tersebut adalah seperti yang tercantum di dalam
penjelasan Undang-Undang tentang Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2 yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perlaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang
mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam
5
Depdiknas.. Pedoman Pengembangan Silabus dan Model Pembelajaran. Buku IV. Jakarta: Dikmenum Depdiknas, 2007. H. 7
6