22
d Para pakar dan praktisi melakukan reviu yang terkait dengan validitas isi
kisi - kisi; e
Menyusun kisi - kisi baru berdasarkan masukan para pakar dan praktisi; Mengembangkan butir soal berdasarkan kisi - kisi yang telah disusun baik
yang objektif maupun uraian termasuk menyusun pedoman penyekoran; f
Menentukan dan mengundang para pakar dan praktisi yang akan mereviu butir soal dan pedoman penskoran;
g Para pakar dan praktisi melakukan reviu butir soal dan pedoman
penskoran; h
Memperbaiki butir soal dan pedoman penskoran berdasarkan masukan para pakar dan praktisi; Dan
i Melakukan uji coba.
Untuk mengukur kompetensi itu, prosedur penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 Menentukan jenis penilaian: tes danatau non tes untuk tiap - tiap
kompetensi; 2
Menyusun secara empiris sehingga dapat dianalisis kualitas butir soal yang ditunjukkan oleh validitas butir, reliabilitas instrumen yang ditujukan oleh
koefisien reliabilitas, dan kualitas opsi pilihan yang ditunjukkan oleh proporsi responden endorsing setiap pilihan; dan
3 melakukan revisi soal dan pedoman penskoran, baik yang berkaitan
dengan konstruksi materi, bahasa, maupun pilihan jawaban yang tidak tidak ada pemilihannya diganti dengan jawaban lain yang setara.
4 Pengukuran hasil belajar PKn di MI ATTAQWA dengan menggunakan
soal pilihan ganda Objektif tes.
23
C. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Dewasa ini
model pembelajaran
kooperatif merupakan
model pembelajaran yang popular, beberapa ahli menyatakan bahwa model ini tidak
hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep pelajaran.
16
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi belajar yang menempatkan siswa pada kelompok-kelompok kecil yang heterogen baik
tingkat kemampuan latar belakang social ekonomi maupun suku yang berbeda dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan dalam hal ini setiap
anggota kelompok akan bekerja sama dalam menyelesaikan setiap masalah yang diberikan guru dan kerjasama belum berakhir jika salah satu anggota
kelompok belum menguasai bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar. Studi ini
dilakukan pada semua tingkat kelas dan meliputi bidang studi bahasa, geografi, ilmu social, sains, matematika, bahasa inggris sebagai bahasa kedua, membaca
dan menulis. Studi yang ditelaah itu dilaksanakan di sekolah-sekolah kota, pinggiran dan pedesaan di Amerika Serikat, Israel, Nigeria, dan Jerman. Dari
laporan tersebut, 37 diantaranya menunjukkan bahwa kelas kooperatif menunjukkan hasil belajar akademik yang signifikan lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok control. Delapan studi menunjukkan tidak ada perbedaan, dan tidak satupun studi menunjukkan bahwa memberikan pengaruh negative.
Dari laporan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada tataran kenyataan pembelajaran kooperatif sangat baik sekali meningkatkan prestasi
anak didik, sebab anak didik akan lebih kompetitif, dan salah satu alasan pembelajaran kooperatif adalah bahwa manusia mempunyai perbedaan yang
merupakan suatu kekuatanuntuk saling melengkapi. 1.
Unsur-unsur Dasar Pembelajaran Kooperatif a
Saling ketergantungan negative, hal ini dimaksud antar siswa saling membutuhkan sehingga menuntut adanya interaksi promotif yang
16
Budiyono, Budi Usodo Yemi Kuswardi.Model,Media dan Evaluasi Pembelajaran Matematika. Surakarta:UNS, 2012. h. 18
24
mungkin siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil belajar yang optimal.
b Interaksi tatap muka, siswa melakukan dialog bukan hanya dengan guru
melainkan dengan sesama siswa. Siswa bisa menjadi sumber belajar bagi temannya yang lain sehingga hasil belajar lebih variatif.
c Akuntabilitas individual. Penilaian bertujuan untuk mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual sehingga diketahui anggota mana yang membutuhkan pertolongan.
d Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi. Siswa diarahkan agar
mampu bersosialisasi dengan sesamanya sehingga siswa mempunyai sifat rasa hormat, dan perbedaan bukanlah kendala.
2. Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif
a Merumuskan tujuan pembelajaran
b Menentukan jumlah anggota dalam kelompok belajar
c Menentukan tempat duduk
d Merancang bahanmeningkatkan saling ketergantungan positif
e Menentukan peran siswamenunjang saling ketergantungan positif
f Menjelaskan tugas akademik
g Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan
bekerjasama h
Menyusun akuntabilitas individual i
Menyusun kerjasama kelompok j
Menjelaskan prilaku siswa yang diharapkan k
Memantau prilaku siswa l
Memberikan bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan tugas m
Melakukan intervensi mengajarkan ketrampilan bekerjasama n
Menutup pelajaran o
Menilai kualitas pekerjaan atau hasil belajar siswa p
Menilai kualitas kerjasama antar anggota kelompok q
Metode Kooperatif Tipe STAD Student Teams Achievement Divisions
25
Diantara metode pembelajaran secara kooperatif adalah tipe STAD. Tipe STAD yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawannya dari
Universitas Joha Hopkins adalah metode kooperatif yang paling sederhana. Inti dari tipe STAD Student Teams Achievent Devisions ini adalah guru
menyampaikan suatu materi, kemudian para siswa bergabung dalam kelompoknya yang terdiri dari empat atau lima orang yang heterogen untuk
menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran
yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutoriah
kuir, satu sama lain atau melakukan diskusi. Dan setiap minggu atau 2 minggu secara individual diberi kuis dan diberi skor.
Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor siswa yang
lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain, diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor
perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor sempurna pada kuis-kuis itu. Kadang-kadang seluruh tim yang mencapai criteria tertentu dicantumkan
dalam lembar itu. Hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran anatar lain : penyusunan
rencana pembelajaran, pembuatan soal, pembuatan kelompok, membuat draft aturan main dalam belajar kooperatif, dan membuat rencana evaluasi
pembelajaran. Sedangkan yang termasuk dalam kegiatan pelaksanaan diantaranya,
penyajian materi oleh guru, kegiatan kelompok, presentasi siswa, tes prestasi belajar, dan yang terakhir pemberian penghargaan. Kemudian penjelasan lebih
lanjut dan detail masing-masing rencana kegiatan akan dijabarkan. Student Teams Achievement Division STAD merupakan salah satu
metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam